Margin call bisa diartikan sebagai penutupan paksa saham Sobat Finansialku oleh broker sekuritas, karena dana tidak cukup untuk menutupi posisi trading kamu yang terus merugi.
Ketahui selengkapnya yuk dalam artikel berikut.
Cara Kerja Margin Call Saham
Margin call ibarat dua mata pisau, ia bisa menjadi keuntungan namun juga bisa menjadi malapetaka.
Margin call bisa diartikan penutupan paksa saham Sobat Finansialku oleh broker sekuritas, karena dana tidak cukup untuk menutupi posisi trading kamu yang terus merugi. Baca juga solusi rugi saat trading inilah caranya.
Biasanya orang-orang menggunakan margin karena tidak tahan melihat market yang naik terus, atau lebih parahnya ingin cepat dapat uang dan pada akhirnya banyak dari mereka yang berani melakukan margin.
Kalau sahamnya naik, tentu tidak menjadi masalah, tapi jika sahamnya turun akan menjadi margin call.
Jika beli saham lebih banyak dengan dana pinjaman dan bukan dengan uang sendiri saja, dana kamu yang hanya Rp 1 miliar mungkin bisa beli saham Rp 3 miliar.
Kalau harga naik 10% untungnya bisa mencapai Rp 300 juta.
Return On Equity: Rp 300 juta : Rp 1 miliar = 30%.
Turun 10% kerugiannya bisa sampai Rp 300 juta.
Return On Equity: Rp 300 juta : Rp 1 miliar = -30%
Bisa dibayangkan jika ada saham yang turun ARB -7% selama 5 hari berturut-turut. Apa jadinya dengan saham yang dia pegang?
Trader harus top–up dana baru sebesar kerugiannya.
Nah, kalau tidak punya dana lagi bagaimana? Beli saham saja pakai margin, bagaimana bisa punya cash untuk menutupi kerugian?
[Baca Juga: Definisi Margin Call Adalah]
Pada akhirnya, sekuritas melakukan forced sell, artinya sekuritas jual posisi saham yang dia pegang. Biasanya saham yang mereka jual prioritasnya ada di saham-saham yang masih untung (belum rugi banyak).
Kalau saham yang dia pegang semua rugi bagaimana? Ya mau tidak mau saham yang dia pegang semuanya dijual paksa.
Ternyata ada ribuan trader yang pakai margin dan mengalami hal yang sama. Akhirnya, saham-saham yang lain pun kena tekanan jual. Saham margin yang jatuh parah, saham yang non–margin juga terkena imbasnya.
Well, rusak deh pasar sampai margin call beres.
Sobat Finansialku pernah beli saham lebih banyak dari dana kalian dan berharap sahamnya naik sehingga bisa untung lebih banyak dari yang seharusnya?
Oke kalau market bullish. Celakanya kalau market sideways dan bearish bagaimana? Maka dari itu, gunakanlah uang dingin saat trading ya, jangan sampai memaksa kehendak demi nafsu cuan.
Apa pendapat Sobat Finansialku tentang artikel di atas? Kamu bisa berdiskusi lewat kolom komentar di bawah ini.
Bagikan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui.
Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Finansialku dengan Galerisaham.com, isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Galerisaham.com
Sumber Referensi:
- Ridtya Eka Mahendra Ridju. 22 Januari 2021. Margin Call Saham. Galerisaham.com – https://bit.ly/3wHN5rb
Sumber Gambar:
- Margin call – https://bit.ly/3as27Ia
- Saham yang sesuai bagi IRT – https://bit.ly/32Fgowt
dilema besar