Mengenal Asuransi Kesehatan: Jenis, Klaim dan Polis

Mengenal Asuransi Kesehatan: Jenis, Klaim dan Polis

Pada saat seseorang dirawat di rumah sakit, sebenarnya ada dua biaya yang muncul, yaitu biaya perawatan, meliputi biaya dokter, kamar, pengobatan dan sebagainya dan biaya income yang hilang.

Maksudnya ialah, potensi yang seharusnya bisa bekerja, buka toko, dan mendapat income atau klien, ini semua hilang karena harus dirawat di rumah sakit, sehingga terjadi income loss.

Jadi, semakin lama seseorang dirawat di rumah sakit, potensi untuk kehilangan income menjadi semakin besar.

Sebagai contoh, apabila ia memiliki toko online dan biasanya omzet sehari bisa mencapai Rp 5 juta, maka jika ia dirawat selama satu minggu, artinya dia telah kehilangan Rp 35 juta.

Itulah mengapa seseorang membeli asuransi kesehatan, yaitu untuk mengganti biaya pengobatan, seperti tagihan rumah sakit dan biaya kamar, dan santunan harian.

Asuransi akan membayar billing rumah sakit dan mengganti income yang hilang. Besar value yang ingin Anda dapatkan, perlu Anda tentukan.

 

Jenis-Jenis Asuransi Kesehatan

Untuk asuransi kesehatan di Indonesia, kita mengklasifikasikannya menjadi tiga jenis. Ketiga jenis ini banyak dimiliki oleh masyarakat dan perusahaan-perusahaan untuk menjaga asetnya.

 

Asuransi Kantor

Asuransi kantor ini sebenarnya hanya meminjamkan dan bukan berarti kita akan punya selamanya. Untuk asuransi ini termasuk employed benefit, yaitu benefit yang Anda dapat selama bekerja di kantor tersebut.

Karena asuransi kantor bersifat pinjaman, maka artinya asuransi tersebut juga dapat diambil suatu hari nanti. Jadi, ini tidak akan berlaku selamanya.

Biasanya, asuransi kantor akan hilang atau berakhir ketika seseorang resign, di PHK atau dipensiunkan lebih cepat.

Nah, apalagi misalnya jika terkena sakit kritis, asuransi memang mengkover sampai beberapa bulan.

Tetapi jika orang tersebut dianggap sudah tidak bisa bekerja lagi, asuransinya akan diberhentikan karena ia juga sudah tidak bisa lagi menjadi karyawan di perusahaan tersebut.

Untuk beberapa perusahaan dengan benefit besar, biasanya mereka akan memberi kompensasi hingga 6 bulan atau beberapa bulan, namun setelah lebih dari waktu tersebut, maka asuransinya akan diberhentikan.

Apabila ternyata penyakitnya belum sembuh, tentu biaya pengobatannya ditanggung oleh karyawan.

 

BPJS Kesehatan

Berbeda dengan asuransi kantor yang dipinjamkan, BPJS Kesehatan harus dibeli. BPJS Kesehatan merupakan salah satu program pemerintah untuk subsidi, di mana kita tahu bahwa ekonomi Indonesia berbeda-beda, ada yang menengah, atas dan bawah.

Karena ini adalah kewajiban warga negara, maka kita harus memiliki asuransi ini. BPJS Kesehatan juga berguna untuk support warga negara yang fasilitas dan kemampuannya terbatas.

 

Asuransi Pribadi

Untuk asuransi pribadi juga sama, khususnya pada masa pandemi ini memberi awareness untuk kita agar beli asuransi sendiri.

Jika perusahaan atau kantor tempat Anda bekerja telah mengkover untuk kesehatan dan ditambah lagi Anda mempunyai BPJS, Anda tetap perlu memperhitungkan untuk membeli asuransi kesehatan pribadi jika budget-nya ada.

Hal ini juga mempertimbangkan asuransi kantor yang hanya dipinjamkan, sedangkan asuransi pribadi melekat pada diri Anda.

Sehingga, jika suatu hari nanti Anda sudah tidak bekerja lagi dan menjadi seorang wiraswasta, Anda tetap punya asuransi tersebut. Jadi, coba hitung dulu dan belilah jika memang ada dananya, karena maksimalnya 10%.

Jika Anda punya lebih dari satu asuransi, khususnya asuransi kesehatan, Anda perlu memperhatikan hal berikut ini.

Contohnya, Anda punya asuransi kantor dengan limit Rp 500 ribu dan Anda juga punya asuransi kesehatan pribadi satu kamar satu orang atau VIP.

Nah, saat Anda mengajukan klaim, sebenarnya terdapat dua opsi. Yang pertama,  jika Anda tidak mau ribet, Anda bisa menggunakan asuransi pribadi yang VIP.

Tetapi, jika Anda tidak mau rugi dan ingin memanfaatkan asuransi kantor, maka bisa saja dari Rp 30 juta, kantor bayar Rp 15 juta dan Rp 15 juta sisanya itu bisa dikover dari asuransi pribadi Anda.

Yang kedua adalah cash plan. Ada asuransi kesehatan pribadi yang sifatnya boleh memilih antara Anda mau bayar tagihan atau kalau sudah ada yang klaim pakai asuransi lain maka dia jadi santunan harian.

Tetapi yang tidak bisa dikover penuh adalah yang total tagihan Rp 30 juta, jika Anda berharap kelima asuransi tersebut semuanya mengkover Rp 30 juta, itu tidak bisa!

Jadi, jika Anda memang masih memiliki budget untuk asuransi, maka tidak ada salahnya memiliki lebih dari satu asuransi. Tetapi kalau tidak, maka prioritaskan terlebih dahulu asuransi untuk membayar biaya pengobatannya.

Anda juga perlu memikirkan, apakah akan membeli satu polis yang memberi manfaat lengkap atau banyak polis dengan tiap manfaat yang diambil maksimal.

Namun, Anda juga perlu mempertimbangkan bahwa biasanya satu polis dengan manfaat yang lengkap memiliki harga yang lebih mahal.

Intinya, asuransi memiliki tujuan yang berbeda-beda. Ketika Anda masih single mungkin cukup memiliki Unit Link. Kemudian, setelah menjadi wiraswasta Anda bisa konsentrasi untuk memiliki asuransi kesehatan yang lebih relevan.

Lalu, ketika berkeluarga sebaiknya uang pertanggungan Anda harus menjadi lebih besar, karena ada tanggungan istri dan anak.

Dalam memilih asuransi pun Anda perlu memperhatikan budget yang Anda miliki dan sebisa mungkin menyiasati agar bisa mendapat manfaat yang maksimal.

Tetapi, jika seandainya masih bingung dan kesulitan dalam memilih asuransi yang tepat, teman-teman bisa berkonsultasi dengan perencana keuangan di Aplikasi Finansialku, nantinya akan ada tim yang bisa membantu Anda mencari asuransi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Asuransi yang tepat adalah asuransi yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Sebagai contoh, misalkan ada seseorang yang berusia 35 tahun tetapi belum berkeluarga, maka mungkin saja ia tidak terlalu membutuhkan asuransi jiwa karena belum memiliki tanggungan.

Tetapi, ada juga yang baru berusia 30 tahun dan sudah memiliki anak dan istri sebagai tanggungannya, maka ia lebih membutuhkan produk asuransi jiwa.

 

Klaim Asuransi Kesehatan

Untuk asuransi kantor, terdapat dua jenis klaim, yaitu sistem reimburse dan cashless. Keduanya tergantung jenis asuransi yang diambil oleh kantor.

Kemudian, untuk BPJS Kesehatan ada yang sifatnya rujukan dan cashless. Asuransi pribadi pun juga bisa reimburse dan cashless.

Sebenarnya, kenapa ada reimburse dan ada cashless adalah asuransi kesehatan hanya mau memastikan klaim Anda benar-benar memenuhi syarat, jadi bukan soal nominal.

Hal ini karena alasan saling jaga. Karena, jika semua klaim diterima secara cashless, dan kita tahu ternyata ada klaim yang sebenarnya tidak layak dibayar karena ada penipuan dan segala macam, maka risikonya tahun depan premi yang dibayarkan akan mengalami kenaikan.

Karena secara bisnis, asuransi sudah punya hitung-hitungan berapa premi yang masuk dan berapa premi yang harus dibayar, ada hitungan kemampuan membayar premi saat klaim, minimal 120%.

Jadi, jika hal ini tidak dijaga, risikonya adalah perusahaan asuransi bisa bangkrut, atau bisa jadi biaya tersebut akan dibebankan kepada nasabah.

Contoh yang paling gampang ialah asuransi kantor, jika asuransi di kantor Anda tiap tahun diganti, maka bukan karena perusahaan Anda banyak duit, tetapi yang sebenarnya terjadi adalah justru karena klaim yang tinggi dan ketika memperpanjang asuransi menjadi mahal.

Itulah mengapa akhirnya perusahaan mengganti asuransinya.

Selain karena alasan mencegah adanya penipuan, alasan beberapa klaim yang tidak langsung diterima oleh perusahaan ialah karena penyakitnya dicurigai sudah ada sebelumnya, karena biasanya perusahaan asuransi punya waktu untuk investigasi.

Jadi, dalam hal ini disarankan untuk melakukan sistem secara reimburse. Berbeda lagi jika penyakit tersebut karena bakteri atau virus, biasanya pasti cashless.

Terkadang juga ketika rumah sakit mengatakan bahwa asuransinya ditolak, sebenarnya yang ditolak adalah jaminan letter of guaranteenya.

Contoh kasus, jika seseorang mengklaim masuk rumah sakit karena vertigo, dan dia dirawat dua malam dan kemudian pulang.

Maka, perusahaan asuransi akan memastikan terlebih dahulu apakah vertigo ini baru terjadi setelah Anda ikut asuransi atau memang sudah ada sebelumnya. Asuransi pasti akan menolak untuk jaminan cashless, karena butuh waktu untuk menyelidiki.

Tetapi, jika orang tersebut yakin bahwa penyakit ini tidak pernah terjadi sebelum ikut asuransi, maka pasti akan dibayar oleh perusahaan asuransi.

Berbeda lagi dengan penyakit yang jelas seperti demam berdarah atau covid, maka sudah pasti cashless.

Kembali lagi, jika aturan seperti ini tidak diberlakukan dan semua orang meminta cashless, maka risikonya bisa saja saat perpanjangan premi nanti Anda dikenakan kenaikan premi secara keseluruhan.

Nah, karena sifat asuransi rata-rata tradisional, baik itu asuransi kantor, BPJS Kesehatan maupun asuransi pribadi.

Yang dikover oleh asuransi kantor dan BPJS Kesehatan biasanya berupa rawat inap dan rawat jalan, dan untuk asuransi pribadi mengkover rawat inap dan cash plan yang berupa uang santunan.

Nah, dari pembahasan ini kita bisa mengetahui over view-nya bagaimana, jenis-jenis asuransinya seperti apa, dan jadi tahu apakah harus membeli asuransi pribadi atau tidak.

Hal ini juga bisa menjadi bahan pertimbangan saat teman-teman mau beli sebuah asuransi.

 

Polis Asuransi Kesehatan

Hal yang harus diperhatikan saat akan membeli asuransi pertama, baik itu Unit Link ataupun asuransi tradisional, yaitu:

 

Masa Bayar

Jika Anda pernah mendengar bahwa asuransi Unit Link lebih bagus daripada asuransi tradisional karena premi Unit Link flat, sedangkan premi asuransi tradisional tiap tahun naik terus, maka teman-teman perlu memahami konsep yang benar terlebih dahulu, karena premi dan biaya adalah dua hal yang berbeda.

Dalam asuransi tradisional, premi asuransi sama dengan biaya asuransi karena sudah mencakup semuanya. Seperti asuransi tradisional pada mobil, yang mana jika membeli pada tahun sekian maka harganya sekian, paling hanya ditambah dengan biaya admin saja.

Demikian juga dengan asuransi kesehatan tradisional, apabila usia 20 sampai 30 tahun maka bayar sekian, hanya itu saja karena premi sama dengan biaya.

Tetapi dalam asuransi Unit Link, premi sama dengan biaya asuransi, ditambah dengan biaya asuransi tambahan, biaya akusisi, biaya top up, biaya tambahan investasi, dan juga biaya penalti jika diambil sebelum waktu komitmen bayar tersebut selesai.

Seperti misalnya di bank, ada jangka waktu akan bayar berapa lama, misalnya bayar 5 atau 7 tahun. Jika Anda ambil sebelum masa bayar itu selesai, Anda akan dikenakan penalti sehingga tidak akan bisa mengambil sepenuhnya. Jadi, masa bayar harus diperhatikan.

 

Masa Pertanggungan

Dalam asuransi tradisional, selama Anda mau dikover oleh asuransi, maka Anda harus terus membayar. Sedangkan Unit Link, pengkoveran tetap dilakukan, tetapi nilai investasinya diharapkan bisa menutupi kenaikan biaya asuransi.

Jadi, mengurangi beban asuransi di kemudian hari. Namun, masih ada kemungkinan jika nilai investasinya tidak cukup, yang berarti Anda harus top up.

 

Nama Pemegang Polis

Anda juga perlu memperhatikan nama pemegang polis, apakah itu atas nama pribadi atau perusahaan.

 

Nama Tertanggung

Nama siapa yang mau dilindungi juga perlu diperhatikan. Bedanya dengan nama pemegang polis adalah, nama pemegang polis adalah siapa yang melakukan pembelian ini kepada asuransi, sedangkan nama tertanggung adalah siapa yang akan dilindungi.

Jadi, jika suami membeli asuransi untuk anak dan istrinya, maka nama pemegang polis adalah suami dan nama tertanggung adalah istri dan anaknya. Tetapi, jika suami beli untuk dirinya sendiri, maka nama pemegang polis sama dengan yang tertanggung.

 

Masa Tunggu untuk Klaim Penyakit Kronis

Beberapa asuransi kesehatan memberlakukan masa tunggu, ada yang masa tunggu nya 14 hari, ada yang sampai 30 hari. Untuk penyakit kronis seperti kanker, jantung, stroke, masa tunggunya 10 bulan hingga 1 tahun.

Masa tunggu ini tergantung kebijakan setiap perusahaan. Ada pula asuransi yang tidak memberlakukan masa tunggu, namun tentu biayanya lebih mahal.

 

Manfaat Polis

Untuk manfaat polis, Anda harus tahu seperti apakah manfaat yang diterima, apakah masih harga kamar atau sudah tipe kamar, atau opsi lain.

Ini karena harga kamar di Indonesia bervariasi, sehingga kita tidak bisa menggunakan harga yang sama. Seperti misalnya dengan Rp 1 juta di Jakarta kita tidak dapat kamar VIP, tetapi bisa saja di tempat lain kita mendapat kamar VVIP dengan harga yang sama.

Kemudian, perhatikan juga apakah ada inner limit-nya. Ada beberapa asuransi model lama yang operasi besar, operasi kecil dan biaya kunjungan dokternya masih dibedakan. Ada pula yang langsung bayar sesuai tagihan.

Anda juga perlu mengetahui ada tidaknya batas limit tahunan, apakah dibuka full atau ada limit tahunan, yang sifatnya booster atau tambahan, dan yang ada kuota pokok atau kuota tambahan.

Ada juga yang sifatnya no claim bonus atau pengembalian premi. Dalam produk kesehatan tradisional terdapat no claim bonus.

Jadi, jika Anda pakai dan tidak ada klaim, maka untuk perpanjangan tahun keduanya Anda akan mendapat diskon.

 

Selanjutnya, Anda dapat membaca panduan belajar Asuransi: Mengenal Asuransi Penyakit Kritis

 

Jika Anda masih membutuhkan jawaban seputar asuransi kesehatan yang cocok untuk Anda, hubungilah Perencana Keuangan Finansialku yang akan memberikan ada rekomendasi asuransi yang cocok untuk Anda sesuai dengan keuangan Anda.

Kontak Perencana Keuangan Finansialku melalui website atau aplikasi Finansialku yang bisa Anda download di App Store dan Play Store.

 

Untuk Anda yang sudah memiliki BPJS Kesehatan dan bingung apakah perlu asuransi lain, yuk, tonton saja video berikut ini agar Anda tahu jawabannya!

 

Sobat Finansialku, apakah Anda sudah mengenal asuransi kesehatan lebih mendalam? Semoga panduan belajar ini bisa bermanfaat bagi Anda.

Jangan lupa untuk membagikan informasi ini pada rekan-rekan lainnya.

 

Editor: Ratna Sri H.

dilema besar