Mengapa Orang Kaya Semakin Kaya dan Orang Miskin Semakin Miskin?

Mengapa Orang Kaya Semakin Kaya dan Orang Miskin Semakin Miskin?

Pertanyaan mengapa orang kaya semakin kaya dan orang miskin semakin miskin masih sering terdengar.

Kondisi tersebut menjadi pertanyaan turun-temurun sejak lama. Kira-kira kenapa, ya? Temukan jawabannya di artikel berikut ini!

 

Summary:

  • Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terciptanya kesenjangan hidup di masyarakat antara orang kaya dan orang miskin.
  • Lingkaran pergaulan dalam strata sosial juga bisa mempengaruhi kondisi perekonomian yang terbentuk saat ini maupun masa mendatang.

 

Fenomena Kesenjangan di Masyarakat

Ada dua kelompok masyarakat di dunia, yakni kaya dan miskin. Meski tidak ada dinding pemisah, keduanya seolah sulit untuk bersatu.

Orang kaya tidak ingin jatuh dan menjadi miskin. Sedangkan orang miskin selalu mencari pintu untuk masuk dan berubah menjadi si kaya.

Keduanya akan mencari jalan masing-masing untuk mengamankan kepentingannya.

Sehingga, muncul banyak fenomena di masyarakat, salah satunya pertanyaan, mengapa orang kaya semakin kaya dan orang miskin semakin miskin?

Kita patut menggaris bawahi, semua orang dapat mengubah hidupnya. Cepat atau lambat, kini atau nanti.

Dalam ulasan berikut, kita akan sama-sama menjawab pertanyaan tersebut.  Yuk, simak artikel ini sampai akhir, ya!

 

Mengapa Orang Kaya Semakin Kaya dan Orang Miskin Semakin Miskin

Dalam ekonomi, terdapat Prinsip Pareto 80/20 yang menganalogikan jumlah orang kaya dunia, bahwa:

80% uang di dunia dipegang oleh 20% populasi yang merupakan orang kaya. Sedangkan sisanya, yakni 20% uang, diperebutkan oleh 80%  populasi manusia.

 

Tentu, kita tidak ada yang tahu bahwa teori tersebut betul-betul akurat atau sebaliknya.

Tetapi, realitas mengatakan bahwa kondisi sosial antara dua pihak tersebut sangat kontras.

Lalu, mengapa orang kaya semakin kaya dan orang miskin semakin miskin? Berikut adalah jawabannya:

 

#1 Membeli Aset

Alasan pertama adalah mereka membeli aset untuk investasi.

Kita tidak perlu buru-buru menyalahkan kebijakan ekonomi atau faktor luas, karena bisa jadi ada yang salah dengan diri sendiri.

Suka atau tidak, pola pikir antara keduanya pun memiliki perbedaan.

Selengkapnya bisa kamu baca di artikel berikut Perbedaan Pola Pikir Orang Kaya, Orang Menengah, dan Orang Miskin

Contohnya saja, ketika memiliki dana, orang bermental kaya akan berpikir cara untuk mempertahankan, mengembangkan, dan memutar uangnya agar tidak habis atau terus bertambah.

Orang-orang bermental kaya tidak berlebihan dalam belanja. Mereka lebih senang membeli benda-benda fungsional yang membantu kehidupan harian.

Ketika kamu merasa hidupmu begitu-begitu saja padahal memiliki penghasilan yang cukup, coba lihat lagi catatan keuangan.

Tunggu, apakah kamu mencatatnya? Jika tidak, maka saatnya mulai lakukan pencatatan keuanganmu.

Agar lebih mudah dan praktis, kamu bisa menggunakan Aplikasi Finansialku, yang menyediakan beragam fitur seputar keuangan.

Mulai dari catat transaksi, merencanakan anggaran, financial check-up, sampai fitur perencanaan keuangan untuk wujudkan tujuan keuanganmu.

Banner Iklan Aplikasi Finansialku General

 

#2 Melakukan Investasi

Alasan kedua yaitu karena kebiasaan orang kaya dalam berinvestasi.

Mereka mengurangi kebutuhan konsumtif dan mengalihkan dananya untuk membeli instrumen investasi.

Tak hanya untuk keuntungan pribadi, orang kaya juga berinvestasi dalam bentuk amal.

Manfaatnya memang bukan dalam bentuk uang, melainkan hubungan kerja sama, koneksi, hingga kesempatan untuk berkolaborasi dengan orang kaya lain yang ikut dalam kegiatan yang sama.

Jika kamu masih bingung dalam menentukan instrumen investasi yang tepat dan sesuai kebutuhan, dapatkan tips lengkapnya dalam ebook Finansialku Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses

Klik banner di bawah ini untuk download ebook­-nya, gratis!

Banner Ebook Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses - Web
Banner Iklan Ebook Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses - HP

 

#3 Memanfaatkan Teknologi dengan Baik

Pertanyaan tentang kesenjangan ini juga terjawab dengan kenyataan bahwa orang kaya memanfaatkan teknologi tepat guna.

Dengan jaringan maya yang luas, banyak tokoh miliuner baru bermunculan. Contohnya adalah Travis Kalanick dan Garren Camp.

Keduanya adalah founder Uber yang saat ini telah mengembangkan bisnis transportasi tersebut di 633 kota di seluruh dunia.

Beberapa kota di Indonesia pun bahkan telah disambangi.

Mereka berhasil memanfaatkan celah bisnis dari maraknya pengguna smartphone dan koneksi internet yang cepat.

Mereka bisa melayani pelanggan dari mana pun tanpa sekat.

Teknologi juga mempermudah proses di perusahaan.

Misal, saat ini, karyawan di satu divisi bisa membuka satu file spreadsheet yang sama, berkolaborasi real-time, dan saling tahu jika salah seorang diantaranya melakukan penyuntingan.

Tanpa bertatap muka, mereka bisa menyelesaikan laporan keuangan.

Jika tak puas hanya melihat kursor bergerak, mereka dapat mengobrol melalui layanan seperti Skype atau Facetime.

 

#4 Kemampuan Berpikir dan Sikap Positif

Selanjutnya juga bisa kita lihat dari cara mereka memandang hidupnya.

Beberapa orang kaya terkenal seperti Jack Ma dan Oprah Winfrey nyatanya datang dengan masa lalu yang gelap.

Tetapi, mereka memiliki kemampuan berpikir yang luas dan sikap positif.

Oprah adalah korban pemerkosaan dengan keluarga broken home di masa mudanya.

Meskipun telah mengalami lika-liku hidup yang berat, dia selalu ingin membuktikan diri bahwa dirinya tidak akan patah karena kondisinya.

Terbukti, kita bisa melihat hasil jerih payahnya sekarang, kan.

Kamu ingin tahu perjalanan hidup Oprah Winfrey? Yuk, simak di artikel berikut Kisah Oprah Winfrey yang Jadi Inspirasi Bagi Semua Orang

 

#5 Komitmen

Ternyata, komitmen merupakan salah satu alasan besar terciptanya kesenjangan kehidupan sosial di masyarakat.

Ketika memiliki keinginan, orang-orang bermental kaya akan langsung membuat perencanaan, menetapkan goals, serta menunjukkan komitmen untuk mencapainya.

Demikian orang miskin juga memiliki keinginan. Tetapi, sering kali tidak berani menetapkan visi dan misi.

Nah, selain tentang komitmen, kamu juga perlu tahu beberapa kebiasaan yang tidak orang kaya lakukan.

 

Lingkaran Pergaulan Dalam Strata Sosial

Sobat Finansialku, berbicara tentang fenomena kesenjangan di masyarakat, ada juga beberapa lingkaran pergaulan yang bisa menjawab pertanyaan mengapa orang kaya jadi lebih kaya dan orang miskin jadi lebih miskin.

Sebenarnya, hal yang selama ini kita lihat mengenai kaya dan miskin hanyalah permukaannya.

Sebab, dua hal tersebut tidak sesederhana yang kita bayangkan.

Berikut adalah lingkaran pergaulan di masyarakat dari berbagai sudut pandang:

 

#1 Lingkaran Kemiskinan

Pertama, banyak orang kurang beruntung bergaul dengan orang kurang beruntung lainnya.

Selepas sekolah, karena tidak memiliki bekal usaha atau kemauan untuk mempelajarinya.

Mereka bekerja kasar dan akhirnya menikah dengan orang yang kondisi ekonominya sama.

Selanjutnya, pernikahan dua orang kurang beruntung akan melahirkan anak dengan kondisi yang sama (jika mereka tidak mengubah hidupnya).

Siklus ini terus berulang sehingga kehidupan hanya berkutat di sana.

 

#2 Lingkaran Kekayaan

Kenyataan selanjutnya adalah orang kaya selalu melahirkan orang kaya.

Misalkan saja begini. Keluarga Ardan dan keluarga Bimo sangat kaya. Karena telah menjadi rekan bisnis lama, anak keduanya juga saling mengenal.

Anak-anak mereka terbiasa dengan obrolan mengenai bisnis, maka mereka juga membangun bisnis seperti orang tuanya.

Dari sana, bisa kita ambil analogi bahwa jika seseorang memiliki orang tua pengusaha, maka dia cenderung menjadi pengusaha.

Mereka bisa memulai bisnis karena dukungan orang tua beserta koneksinya.

Di sisi lain, secara pribadi, anak orang kaya telah paham cara mengelola keuangan.

Dengan begitu, mereka bisa mengatur keuangan bisnis sehingga sama besarnya dengan usaha orang tua.

Tapi, soal pengelolaan keuangan, saat ini siapapun bisa mempelajarinya dengan mudah, selama ada keinginan untuk berubah jadi lebih baik.

Salah satunya dengan membaca ebook Finansialku Cara Mengatur Keuangan dengan Mudah.

Jika dalam prosesnya kamu mengalami kendala untuk merencanakan keuanganmu, jangan ragu untuk diskusi bersama perencana keuangan Finansialku.

Kamu bisa berkonsultasi melalui Aplikasi Finansialku atau klik banner WhatsApp di bawah ini.

Banner Konsultasi WA - PC
Banner Konsultasi WA - HP

 

#3 Lingkaran Kemiskinan Pilihan

Selanjutnya adalah banyak orang yang senang menjerumuskan diri sendiri. Bisa jadi, mereka punya bekal untuk menjadi kaya, tapi tidak melakukannya.

Misal, memiliki gaji Rp10 juta per bulan. Sebetulnya, dia bisa melakukan banyak hal dengan gaji sekian.

Mulai dari investasi, membuka deposito, dan sebagainya.

Tetapi, dia memilih membeli pakaian mahal, nongkrong di kafe tiap malam, dan berganti smartphone baru tiap ada rilis terkini.

Ketika diajak berbisnis, mereka cenderung tidak mau. Tapi saat temannya sukses, justru mereka iri dan berujung menyalahkan sistem, pemerintah, dan sebagainya.

Ada yang seperti itu? Sebagai referensi, yuk, baca juga artikel ini Cita-Cita: Jadi Orang Kaya, Fakta: Nggak Tahu Cara Mengelola Keuangan

 

#4 Lingkaran Kekayaan Pilihan

Banyak orang kaya lahir dari keluarga sederhana. Tetapi, mereka berproses.

Selama meniti karier, mereka hidup dengan hemat dana sangat sederhana. Tak disangka, ketekunan membawa mereka pada perubahan yang baik.

Sehingga pelajaran dari realita ini adalah mereka senang menunda kesenangan kecil untuk sesuatu yang lebih besar di masa depan.

 

#5 Miskin Karena Keadaan

Lingkaran pergaulan berikutnya juga bisa kita lihat dari beberapa orang yang memang kurang beruntung dalam hidup.

Contohnya, seorang siswa cemerlang lulusan SMA diterima di universitas dengan beasiswa penuh.

Tetapi, dia memilih bekerja karena dialah tulang punggung keluarga, ibunya meninggal, ayahnya sakit parah.

Jika dia kuliah, tidak ada yang mencari nafkah. Atau bekerja sambil kuliah, itu artinya dia harus membagi tiga pikirannya, untuk ayahnya, pekerjaan, dan kuliah.

Di sisi lain, dia tidak memiliki waktu membangun bisnis. Kalaupun bisa, perlu sumber keuangan untuk kebutuhan obat ayah dan kebutuhan hariannya.

Belum lagi jika dihadapkan dengan kegagalan bisnis rintisan tersebut.

 

#6 Kaya karena Keadaan

Orang kaya melahirkan orang kaya selanjutnya. Kalimat tersebut menampar orang-orang yang sedang berusaha, namun benar adanya.

Coba perhatikan Jeff Bezos, Elon Musk, atau Bill Gates, mereka berangkat dari keluarga kaya sehingga mampu mendukung bisnis anaknya.

Mereka tak sekadar mendapat dukungan moril, tetapi juga materil. Namun, bukan berarti mereka tidak melakukan usaha lebih untuk mengembangkan bisnis.

Mereka hanya punya jalan dan bantuan untuk membangun kerajaannya sendiri.

Penasaran dengan kisah hidup Elon Musk hingga menjadi orang terkaya dunia? Langsung tonton saja video berikut ini:

 

Selalu Ada Celah untuk Berubah

Itulah ulasan mengenai pertanyaan keramat mengapa orang kaya jadi lebih kaya dan orang miskin jadi lebih miskin.

Setiap orang berjalan dengan kisahnya masing-masing. Setelah membaca artikel ini, semoga kamu tidak pesimis untuk sukses, ya. Semoga berhasil!

 

Apa pendapat kamu mengenai artikel ini? Silakan tulis di kolom komentar di bawah, ya.

Supaya lebih banyak orang yang terbuka mindset soal kesenjangan di masyarakat ini, kamu bisa membagikan artikel melalui platform media sosial yang tersedia. Terima kasih.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Admin. 4 Sebab Kenapa Orang Kaya Bisa Semakin Kaya. Simulasikredit.com – https://bit.ly/3yPfbDH
  • Admin. Alasan Si Miskin Semakin Miskin sedangkan Si Kaya Semakin Kaya. Simulasikredit.com – https://bit.ly/3IoHlsy
  • Angelina Donna. 08 April 2017. 5 Penyebab Orang Kaya Makin Kaya dan Si Miskin Makin Miskin. Suara.com – https://bit.ly/3PcNIBr
  • Baharudin Yusuf. Agustus 2021. Mengapa orang kaya menjadi lebih kaya dan orang miskin menjadi lebih miskin?: KARENA ORANG KAYA SUKA BEKERJA KERAS, DAN ORANG MISKIN SUKA BERMALAS-MALASAN. Id.quora.com – https://bit.ly/3AAZhy9

 

dilema besar