Hingga kuartal III 2021, laba bersih PT Kimia Farma Tbk (KAEF) tercatat meroket sampai 700%!
Ketahui informasi selengkapnya di artikel Finansialku berikut ini!
Summary
- Laba bersih PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) naik 711,17% selama sembilan bulan pertama di tahun 2021 dari Rp 37,2 miliar menjadi Rp 301,93 miliar.
- Pendapatan tersebut bersumber dari penjualan obat ethical, penjualan alat kesehatan, jasa klinik, lab klinik, penjualan obat over the counter, pendapat vaksin, penjualan obat generik, penjualan obat ethical, lisensi, dan narkotika, penjualan pil KB dan alat kesehatan.
- Sejalan dengan ini, beberapa beban keuangan KAEF di beberapa sektor juga ikut mengalami kenaikan; beban pokok pendapatan, beban penjualan, beban umum dan administrasi, dan beban keuangan.
Laba Bersih KAEF Naik 700% Lebih!
Sepanjang sembilan bulan di 2021 ini, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) melaporkan pembukuan dengan kinerja perusahaan yang positif.
Dalam laporan keuangan tersebut, tercatat bahwa selama sembilan bulan pertama di tahun 2021, Kimia Fatma berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 301, 93 miliar.
Nilai ini diketahui jauh lebih signifikan dibandingkan dengan periode yang sama satu tahun sebelumnya, yang hanya berada di level Rp 37,2 miliar.
Melalui pencapaian tersebut, KAEF berhasil menaikkan laba perusahaannya sebesar 711%.
KAEF juga mencatat penjualan bersih sebesar Rp 9,49 triliun sampai dengan kuartal III 2021, yang artinya naik 34,7% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, sebesar Rp 7,04 triliun saja.
Lebih rinci, pencapaian ini didapatkan dari beberapa sumber, yang mayoritas didapatkan dari penjualan produksi pihak ketiga, yang terdiri dari:
- Penjualan obat ethical; Rp 2,36 triliun
- Penjualan alat kesehatan, jasa klinik, lab klinik; Rp 1,46 triliun
- Penjualan obat over the counter (OTC); Rp 1,37 triliun
- Pendapatan vaksin; Rp 931,10 miliar.
Selain penjualan produksi pihak ketiga, KAEF juga mendapatkan pendapatan tambahan dari penjualan produksi entitas, yang terdiri dari:
- Penjualan obat generik; Rp 1,50 triliun
- Penjualan obat ethical, lisensi, dan narkotika; Rp 505,79 miliar
- Penjualan pil KB dan alat kesehatan; Rp 217,64 miliar.
Per akhir Kuartal III di tahun 2021, laba per saham dasar KAEF juga turut melambung menjadi Rp 53,06 per lembar dari harga di periode yang sama di tahun sebelumnya hanya Rp 6,7 per lembar.
Bahkan, hingga akhir September 2021 lalu, total liabilitas KAEF mencatat terdapat peningkatan Rp 11,61 triliun dari Rp 10,46 triliun pada akhir Desember 2020 lalu.
Sejalan dengan ini, beberapa beban keuangan KAEF di beberapa sektor juga ikut mengalami kenaikan.
Seperti beban pokok pendapatan yang naik sebesar 39,88% dari Rp 4,41 triliun menjadi Rp 6,16 triliun.
Begitu juga dengan beban penjualan yang naik sebesar 6,5% menjadi Rp 1,62 triliun, dan beban umum dan administrasi naik sebesar 32,5% menjadi Rp 946,72 miliar.
Sementara itu, beban keuangan juga mengalami kenaikan yang sangat tipis dibandingkan sebelumnya, yaitu Rp 448,5 miliar dari Rp 447,75 miliar.
Sobat Finansialku, cari tahu apa pengaruh Laporan Keuangan terhadap investasi melalui audiobook yang Finansialku rancang khusus untuk kalian. Klik banner berikut ini untuk mendengarkan!
Bagaimana pendapat Sobat Finansialku mengenai kinerja PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yang meroket dibandingkan dengan tahun lalu ini? Yuk, diskusikan di kolom komentar!
Diskusi akan lebih menarik kalau dilakukan dengan teman-teman, ya? Oleh karena itu, jangan lupa untuk bagikan informasi ini kepada teman-teman Sobat Finansialku lewat pilihan platform media sosial yang tersedia di bawah ini, ya! Sampai bertemu di artikel selanjutnya!
Sumber Referensi:
- Akhmad Suryahadi. 08 Desember 2021. Kinerja ciamik, laba bersih Kimia Farma (KAEF) melesat 711,17% hingga kuarta ketiga. Investasi.kontan.co.id – https://bit.ly/3DKW39c
- Admin. 08 Desember 2021. Laba Bersih KAEF Melambung Jadi Rp 301,93 Miliar. Beritamoneter.com – https://bit.ly/3rYtfbj
- Agustina Melani. 08 Desember 2021. Kimia Farma Catat Laba Tumbuh 711,7 Persen hingga Kuartal III 2021. M.liputan6.com – https://bit.ly/31PKTTf
dilema besar