Mendobrak Stereotip, Annisa Sharmanti Buktikan TI Tidak Terbatas Gender

Mendobrak Stereotip, Annisa Sharmanti Buktikan TI Tidak Terbatas Gender

Simak kisah Annisa Sharmanti, tidak sengaja berakhir dengan jatuh cinta pada dunia TI dan sukses. Inspiratif banget loh….

Artikel ini dipersembahkan oleh Herstory.co.id

 

Tanpa Background TI, Annisa Sharmanti Membangun Crayon Indonesia

Crayon merupakan perusahaan asal Norwegia yang bergerak di bidang teknologi informasi (TI) yang menyediakan layanan perangkat lunak, cloud, data, dan AI (Artificial Intellegent).

Perusahaan ini telah tersebar di seluruh dunia, hingga saat ini tercatat sudah melakukan ekspansi hingga 35 negara.

Meskipun belum lama resmi masuk ke pasar Indonesia, Crayon sudah menumbuhkan 30 basis dan transaksi klien.

Pencapaian ini berhasil diraih berkat perjuangan Annisa dan kawan-kawan yang membangun Crayon Indonesia dari nol.

Kira-kira bagaimana awal mula perjalanan Annisa sampai bisa menjadi seorang Country Director dari perusahaan TI terkemuka?

Kini, TI mungkin sudah menjadi dunia yang dicintai oleh Annisa.

Namun, jauh sebelumnya, Annisa menekuni bidang komunikasi, tepatnya hubungan masyarakat.

Ia merupakan lulusan Universitas Indonesia jurusan Hubungan Masyarakat dan saat ini sedang menempuh pendidikan S2 Manajemen Strategis di Prasetiya Mulya Business School.

Setelah mendapat gelar sarjana, Annisa hanya berfokus untuk mendapatkan pekerjaan.

Ia pun melamar di banyak perusahaan, termasuk perusahaan TI. Hingga akhirnya, ia diterima di salah satu perusahaan teknologi termasyur, Microsoft.

“Waktu itu saya masuk di Microsoft, jadi itu banyak blasting juga, di mana aku belajar banyak. Nah itulah awal-awal saya jatuh cinta sama IT.”, ungkap Annisa.

Annisa pun bercerita bahwa dirinya sempat berpaling ke perusahaan non-TI, tetapi memutuskan untuk kembali ke bidang teknologi.

Semenjak saat itu, ia memilih teknologi sebagai pilihan kariernya.

 

Rasa Penasaran Membuatnya Belajar Hal Baru

Tanpa berbekal ilmu teknologi informasi sama sekali, Annisa harus mempelajari semuanya dari awal.

“Nah ketika masuk itu, karena dari awal belum paham, kan itu perusahaan software, ya otomatis aku belajar software. Di awal-awal aku tuh butuh waktu beberapa hari untuk mengerti even software ini apa ya, yang dijual apa. Nah berangkat dari karakteristik yang mungkin saya punyai itu, yakni sifat penasaran, selalu pengen belajar selalu penasaran.”, tuturnya.

Rasa penasaran inilah yang akhirnya mendorong Annisa meningkatkan kemampuan, kualitas dan kapabilitasnya dalam bidang TI.

Baca juga, Kisah Sukses Lesti Kejora, From Zero to Hero

 

Tidak Ada Perbedaan Antara Pria dan Wanita

Walaupun identik dengan pekerjaan pria, Annisa tidak gentar untuk terus menyelami bidang TI.

Ia pun mengaku tidak pernah mengalami diskriminasi gender baik dalam hal pemberian kesempatan untuk pengembangan karier maupun pengakuan terhadap keberhasilan atas pencapaiannya.

Dari pengalaman 20 tahun berkarier di bidang ini, Annisa menyimpulkan bahwa tidak ada hal fundamental yang mempengaruhi perbedaan keahlian seseorang.

“Jadi saya rasa sih terlepas dari memang itu wanita atau pria secara gender, kalau kita punya motivasi-motivasi itu di mana pun sih mestinya kita bisa berjalan dengan baik” ujar Annisa. Di Crayon, tempatnya bekerja saat ini, ia melihat bahwa peran perempuan dan laki-laki sebenarnya saling menyeimbangkan satu sama lain.

Anissa pun lantas bersyukur dirinya berada di tempat yang menjunjung kesetaraan gender, mengadvokasi, bebas bersuara, memberi kesempatan untuk ambil bagian, dan berkontribusi.

“Nah hal-hal ini yang akhirnya mengeliminasi diskriminasi adi. Karena akhirnya kan orang fokus ke skill kita sendiri, kemudian ke kontribusi apa yang bsa diberikan ke perusahaan, dan kita selalu fokus merangkul ke orang-orang (untuk berkembang).”, jelasnya.

banner_pebisnis,_ini_cara_mengatur_keuangan_bisnis_yang_benar

 

Tantangan Hadapi Tuntutan dan Cepatnya Perkembangan Teknologi

Seperti kita ketahui, laju perkembangan teknologi beberapa tahun ke belakang berjalan sangat pesat.

Hal ini yang menjadi perhatian Annisa untuk bisa membawa diri dalam arus dan menghadapi tantangan yang semakin kompleks.

Annisa mengungkapkan bahwa ia harus mempelajari hal-hal baru dalam waktu singkat untuk bisa mengejar dan memenuhi kebutuhan konsumen.

Hasil belajarnya pun harus bisa dituangkan bukan hanya sekadar ide, tetapi bisa diaplikasikan oleh orang di sekitarnya.

Namun, menurutnya kebaruan dan tuntutan inilah yang membuat hidupnya lebih berwarna alias tidak monoton.

 

3 Prinsip Dalam Karier

Annisa membocorkan 4 prinsip atau kepercayaan yang selalu dipegang teguh olehnya.

Ketiga hal ini bisa dibilang menjadi pedoman Annisa dalam menjalankan kehidupannya.

 

Curiosity Atau Rasa Penasaran.

“Kita harus punya rasa keingintahuan yang besar, jadi curios yang besar, penasaran yang besar, dari ini akan nge-lead kita untuk terus pengen belajar.“, tutur Annisa.

 

Rasa Penasaran Harus Diiringi Dengan Keinginan Belajar.

Tidak cukup hanya penasaran, tetapi kita juga perlu mencari jawaban atas rasa penasaran tersebut.

“Nah dari kita pengen belajar, kita penasaran lagi, kita terus jadi pengen belajar lagi. Jadi continuous learning.”, lanjutnya.

 

Fokus Apa Yang Akan Dilakukan Selanjutnya.

Jadi, setelah mempelajari atau mendapatkan sesuatu, ia harus mencari target atau keinginan selanjutnya.

“Di situ kita masuk ke, abis ini apa ya, whats next, makanya saya bilangnya ‘focus on whats next’, itu kan berangkat dari curiosity tadi. Itu yang membuat kita gak berhenti belajar.”, tambah Annisa.

 

Impact Apa Yang Dapat Dihasilkan.

Penting bagi Annisa untuk bisa memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi sekitar.

“Sama yang terakhir adalah di mana pun kita berada, impact apa sih yang bisa dikasih ke sekitar gitu.” imbuhnya.

 

Di luar keempat hal tadi, Annisa juga menambahkan relasi dan kolaborasi sama pentingnya dengan mengembangkan keahlian.

Ia pun memberikan tambahan tips untuk memilih perusahaan tujuan, yakni inklusifitas dan diversitas.

Harapan seorang Annisa Sharmanti ke depannya adalah dengan yang ia miliki saat ini dapat memberikan kontribusi yang lebih besar kepada masyarakat dalam skala yang lebih besar pula.

           

Bagaimana nih menurut sobat Finansialku, sangat menginspirasi bukan?

Motivasi disertai kegigihan mampu mengantarkan pada kesuksesan.

Yuk, bagikan artikel ini ke teman-teman kita Jangan lupa beri komentar kamu di bawah ini. Terima kasih.

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama Finansialku.com dengan Herstory.co.id. Isi dan data yang tertera dalam artikel ini merupakan tanggung jawab Herstory.co.id

 

Editor: Rincani Sinaga

Sumber Referensi:

  • Riana Agustian. 26 Oktober 2021. Kisah Sukses Anissa Sharmanti, Country Director Crayon Indonesia: Bermula dari Gak Sengaja Jadi Luar Biasa. Herstory.co.id – https://bit.ly/3HppZuE

Sumber Gambar:

  • Cover – https://bit.ly/30LXlTE

dilema besar