Mencuri Panggung Saham Setelah Laba Naiik 88%, Ini Prospek GOOD

Mencuri Panggung Saham Setelah Laba Naiik 88%, Ini Prospek GOOD

Bagaimana prospek saham emiten GOOD setelah berhasil mendapatkan kenaikan laba bersih 88% yoy? Mari kita bahas lebih lanjut!

 

Artikel ini dipersembahkan oleh

Logo Rivan Kurniawan

 

Summary

  • GOOD merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di sektor consumer goods yang cukup terkenal di Indonesia seperti Garuda, Gery, Chocolatos, dll.
  • GOOD adalah salah satu perusahaan yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih hampir double di tahun 2021.
  • GOOD membagi penjualannya ke dalam 3 segmen, yakni: makanan, minuman, dan lainnya.
  • Penjualan makanan tumbuh +11.1% YoY, sedangkan segment minuman tumbuh 10,2% YoY.

 

Business Model GOOD

Sektor consumer goods tidak hanya dipenuhi dengan saham-saham bluechip yang besar saja, ada beberapa perusahaan lain yang juga dapat mencuri panggung. GOOD adalah salah satu perusahaan yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih hampir double di tahun 2021.

GOOD merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di sektor consumer goods di Indonesia, dan membawahi beberapa merek makanan ringan yang cukup terkenal.

Beberapa di antaranya adalah Garuda, Gery, Chocolatos, dsb yang mungkin juga menjadi camilan Sobat Finansialku sehari-hari.

merek garuda food

 

GOOD memproduksi semua merek tersebut melalui 5 pabrik utama yang tersebar di Jawa, serta 8 pabrik OEM lainnya. Yang menarik adalah GOOD memiliki lebih dari 160 sub-distributors dan agen, dan telah memiliki lebih dari 300 ribu pelanggan aktif (per September 2021).

Tidak hanya di domestik, GOOD juga aktif untuk meningkatkan skala bisnisnya melalui ekspansi ke bisnis internasional, yakni melakukan ekspor ke 26 negara lain di seluruh dunia,dengan fokus utama di ASEAN (Asia Tenggara), serta China & India.

[Baca Juga: Laba Bersih DCII Naik 24,4% YoY Walau Sempat Digembok 2 Bulan]

 

produk GOOD

 

GOOD sendiri memiliki sekitar 120 SKU yang tersebar ke berbagai jenis makanan ringan, mulai dari kacang-kacangan, snack pilus, keripik, sampai ke minuman coklat yang berada di bawah beberapa merek dagang milik GOOD.

Sedangkan untuk produk internasional, GOOD memiliki sekitar 85 SKU yang juga menyesuaikan dengan kultur dan cita rasa target pasar tersebut.

 

Prospek GOOD

Penjualan GOOD

GOOD membagi penjualannya ke dalam 3 segmen, yakni: makanan, minuman, dan lainnya. Segmen makanan merupakan kontributor terbesar dalam sales GOOD, yakni sebesar ~87% atau sekitar Rp 5,5 triliun per 9M21 kemarin.

Selanjutnya, segmen minuman berkontribusi sekitar Rp 846 miliar dan berkontribusi sekitar ~12% dari total penjualan GOOD. Sisanya, kurang dari 1% merupakan penjualan minor-minor lainnya.

perbandingan penjualan per kategori

 

Secara pertumbuhan penjualan, kami melihat pertumbuhan yang cukup solid dikarenakan mencapai double digit growth per 9M21 untuk kedua segmen milik GOOD. Penjualan makanan tumbuh +11.1% YoY, sedangkan segment minuman tumbuh 10,2% YoY.

pertumbuhan laba bersih

 

Pertumbuhan penjualan ini membuat laba bersih GOOD juga tumbuh ke level Rp 370 miliar pada 9M21 meningkat 88% YoY dari pencapaian laba bersih 9M20 yang hanya sebesar Rp 197 miliar.

 

Sedangkan, apabila kita melihat breakdown penjualan GOOD dari geografis, terlihat bahwa mayoritas sales GOOD masih dikontribusikan dari penjualan domestik yang berkontribusi sekitar 95,6% dari total penjualan (per 9M21), sedangkan sisanya kurang dari 5% disumbangkan dari penjualan ekspor.

[Baca Juga: Prospek PMMP: Penjualan Udang di Tengah Penetrasi Pasar Lokal]

 

Selain itu, terlihat juga apabila kita melihat pertumbuhan penjualan geografis, penjualan domestik sendiri telah tumbuh +11.5% YoY—in contrast to penjualan ekspor yang cenderung flattish, atau terkontraksi sekitar 0,3%. Kami melihat ini sebagai dua hal:

  • Demand di domestik meningkat – mengingat produk-produk yang ditawarkan oleh GOOD merupakan cemilan dan bukan makanan pokok, yang artinya pertumbuhan penjualan mengindikasikan adanya pertumbuhan ruang konsumen untuk dapat mengkonsumsi camilan lebih banyak.
  • Pasar ekspor tidak terkontraksi jauh – dengan banyaknya tantangan di global, kami melihat pencapaian flattish penjualan global sudah cukup baik—dan ke depannya dapat ditingkatkan lagi.

 

Wafer Stick

BRAND TBI 2021  
Gery Chocolatos 38,7% TOP
Astos 31,5% TOP
Fullo 11,9% TOP
Nissin Stick Wafer 7,5%  
Stikko 2,0%  

*Kategori online dan offline

 

Kacang Bermerek

BRAND TBI 2021  
Garuda 54,8% TOP
Dua Kelinci 23,9% TOP
Gajah 2,0%  
Gangsar 1,8%  
Mayasi 1,8%  

*Kategori online dan offline

 

Biskuit Malkist

BRAND TBI 2021  
Roma Malkist Crackers 50,5% TOP
Gery Saluut Malkist 32,0% TOP
Hatari 10,7% TOP
Go! Malkist Madu 3,1%  

*Kategori online dan offline

 

Wafer Lapis Coklat

BRAND TBI 2021  
Beng-beng 36,7% TOP
Gery Saluut 18,9% TOP
Tim Tam 11,5% TOP
Kit Kat 7,5%  
Superman 5,0%  

*Kategori online dan offline

 

Kami juga melihat dari Top Brand Award 2021, di mana produk-produk dari GOOD sendiri merupakan salah satu pemimpin pasar.

Memang banyak pemain consumer goods lain yang membuat persaingan di pasar ini semakin ketat, tapi setidaknya di beberapa segmen, GOOD masih masuk ke dalam top 1 atau 2.

Seperti misalnya di segmen wafer stick, Gery Chocolatos menjadi pemimpin pasar dengan 38,7%, dan Garuda di kacang bermerek memimpin dengan 54,8%.

Biskuit malkist dan wafer lapis coklat merupakan beberapa tipe makanan yang GOOD berada di posisi ke-2, but nonetheless, merupakan posisi yang juga cukup baik.

Saham GOOD sekarang ditransaksikan di harga Rp 510 per lembar saham, dengan P/E 45x dan P/BV 7,38 kali. Apakah menurut Anda harga saham ini sudah tergolong over/undervalued?

 

Anda mau mencoba menabung saham? Yuk, pakai cara yang mudah dan menguntungkan! Caranya adalah dengan value investing. Mau tahu lebih dalam soal value investing? Mari ikuti online course “Value Investing Fundamental”

Klik banner untuk informasi lebih lanjut!

 

Bagaimana pendapat Anda mengenai prospek saham GOOD di atas? Tulis opini Anda di kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa bagikan artikel ini pada rekan-rekan investor lainnya. Terima kasih.

dilema besar