Bagaimana perkembangan fintech di tahun ini dan di tahun depan? Akankah masih menunjukkan perkembangan atau malah menunjukan penurunan?
Coba cari tahu mengenai perkembangan teknologi tersebut di bawah ini. Selamat membaca!
Mengenal Fintech
Fintech itu kependekan dari financial technology. Sebuah teknologi keuangan yang berguna untuk memudahkan transaksi masyarakat.
NDRC atau National Digital Research Center mendeskripsikan bahwa teknologi finansial itu inovasi teknologi yang dimanfaatkan dalam sektor keuangan.
Metode transaksi keuangan, seperti transfer, pembayaran, pengumpulan dana, sampai pengelolaan aset pun dilakukan dengan menggunakan teknologi keuangan ini.
Oleh sebab itu, teknologi finansial ini sudah menjadi kebutuhan di bidang jasa keuangan. Itulah mengapa teknologi tersebut bisa mempengaruhi gaya hidup seseorang. Untuk alasannya ada di bawah ini.
Memberikan Kemudahan Transaksi
Perkembangan finansial teknologi ini bisa dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja seperti kegiatan transfer uang.
Dimana dahulu Anda harus mengantri selama puluhan menit hanya untuk transfer yang proses transfernya tidak sampai 5 menit.
Namun, sekarang telah ada E-banking yang dapat membantu Anda mentransfer yang hanya dengan duduk dirumah, transfer uang pun beres, tanpa harus antri di Bank selama puluhan menit.
Meminimalisir Bunga Pinjaman yang Sangat Tinggi
Inovasi teknologi finansial ini diklaim dapat mengatasi masalah terjadi bunga pinjaman yang sangat tinggi tinggi. Dengan menawarkan jasa peminjaman dengan bunga yang kecil.
Modal Usaha dengan Bunga yang Kecil untuk Pelaku UMKM
Pelaku UMKM yang ingin mendapatkan modal dengan mudah dan praktisi. Seperti, membantu pelaku UMKM untuk mempertemukannya dengan pelaku yang menawarkan pinjaman.
Men-support Inklusi Finansial
Inklusi keuangan dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknologi finansial ini yang saat ini hanya mencapai 49%.
Teknologi finansial juga memiliki beberapa jenis layanan yang ditawarkan kepada masyarakat. Menurut Bank Indonesia atau NO teknologi ini dibagi menjadi 4 bagian. Contohnya seperti berikut ini.
- P2P atau Peer to Peer Lending and crowdfunding
- Pengelolaan risiko investasi
- Market aggregator
- Payment, clearing, and settlement.
Teknologi ini memiliki peranan yang penting bagi masyarakat Indonesia untuk bisa melalui transaksi secara digital. Bahkan teknologi finansial ini sudah menjadi kebutuhan di masa pandemi ini.
Dimana masyarakat Indonesia seringkali menggunakan aplikasi fintech untuk pembayaran. Misalnya seperti OVO, Go Pay, Dompetnya, Bareksa, Dana, dan lain sebagainya.
Penggunaan aplikasi semacam ini terus mengalami peningkatan di masa pandemi dan diprediksi akan meningkat di tahun depan.
[Baca Juga: Indonesia Avangers Assemble: Fintech Indonesia Berkolaborasi Bantu Pemulihan Ekonomi Nasional]
Perkembangan Fintech Sepanjang 2021
Wabah Covid-19 yang masih berlangsung di tahun ini membuat sektor finansial mengalami pertumbuhan. Mengingat kecenderungan masyarakat untuk bertransaksi secara online dari rumah selama pandemi.
Hal tersebut tercermin dalam data Bank Indonesia yang menampakkan adanya peningkatan transaksi yang elektronik sebesar 43,33%. Dalam hitungan tahunan menjadi Rp 24,8 triliunan.
Pada bulan Juli pun transaksi perbankan digital meningkat 39, 33% hingga menjadi Rp17,3 triliunan.
Maka dari itulah banyak perusahaan teknologi finansial yang berhasil bertahan bahkan terus tumbuh di tengah pandemi ini.
Dengan adanya dorongan pertumbuhan ekonomi di masa pandemi ini yang membuat sektor finansial semakin berkembang dan memiliki jangkauan yang luas.
Penyaluran pembiayaan sebesar Rp 272,4 triliunan dengan outstanding sebanyak Rp 27,9 triliun telah mampu dicapai pada sektor keuangan ini.
Selama pandemi tahun ini berlangsung terdapat 52 pihak penyelenggara teknologi finansial yang tergabung dalam Asosiasi Fintech Indonesia sudah memberikan kontribusi yang membantu masyarakat yang berdampak pandemi.
Sektor produktif pun terus menerima dana industri teknologi finansial lending yang semakin meningkat.
Dana sebesar Rp 8,32 triliunan atau sebanyak 61.18% telah diterima di sektor produktif pada bulan Oktober 2021.
Kategori yang termasuk dalam sektor produktif itu adalah sebuah perdagangan besar dan eceran, penyedia jasa transportasi, akomodasi, makanan dan minuman, telekomunikasi, pergudangan, dan lainnya.
Pertumbuhan teknologi ini juga berdampak positif bagi pasar komoditas aset kripto di Indonesia. Hal tersebut juga terlihat dengan adanya peningkatan jumlah yang investor aset kripto pada bulan Juli 2021 ini.
Selain itu investasi di sektor teknologi ini mengalami peningkatan. Hal tersebut membuat adanya peluang maju untuk teknologi finansial yang ada di Indonesia.
[Baca Juga: Fintech: Pengertian, Klasifikasi, dan Manfaatnya]
Lanjut ke potensi perkembangan fintech di halaman berikutnya
dilema besar