Melihat Berbagai Rintangan dalam Bisnis dan Cara Mengelolanya

Melihat Berbagai Rintangan dalam Bisnis dan Cara Mengelolanya

Jika Anda adalah pebisnis baru, cari tahu apa saja rintangan dalam bisnis dan cara mengelolanya dari pebisnis yang berpengalaman.

 

Rubrik Finansialku

 

Rintangan Dalam Bisnis dan Cara Mengelolanya

Bandung, 30 Agustus 2020 – Setelah adanya Pandemi Covid-19, menyebabkan banyak pengusaha bisnis baru bermunculan, baik dari bisnis makanan, minuman, maupun perlengkapan baju.

Dengan munculnya pengusaha baru inilah, kita perlu memahami berbagai rintangan dasar dalam berbisnis.

Finansialku berkesempatan untuk berdiskusi secara daring dengan Co-Founder dari Visit Bengkulu, TWO Cafe, Well The Food, Pentol Nona pada Jum’at, 21 Agustus 2020.

Dalam diskusi daring ini, Theresia Devi menceritakan bagaimana Ia membangun bisnisnya sendiri dan mengatasi berbagai rintangan dari bisnisnya.

 

Kegemarannya berjualan layangan dari tingkat SD, hingga menjual garskin handphone di masa SMA, membuat Theresia bisa mandiri menggunakan uangnya dari diri sendiri.

“Makin kesini, tujuan bisnis bukan tentang profit saja, tetapi aku melihat, aku buka bisnis untuk bantu orang. Dilihat dari lingkungan aku masih banyak yang membutuhkan. Sehingga, tidak lagi tujuan profit tetapi lebih ke sosial,” ucap Theresia Devi.

Mengetahui kegemarannya dalam berjualan, orang tuanya memberikan modal awal sebesar Rp 150 juta kepada Theresia untuk membuka bisnis Well the Food.

Theresia menjelaskan, modal itu cukup untuk buka bisnis, konsep, dll. Ia pun menjalankan bisnis sembari kuliah di semester 7, dan dalam waktu empat bulan,

Ia sudah bisa memberikan balik modal kepada orang tuanya.

Tentunya, dengan menjalankan berbagai macam bisnis, Theresia menceritakan banyak rintangan dan hambatan yang pernah dilaluinya. “Hambatannya pasti ada di omongan orang. Dulu pas buka WTF (Well The Food), ada omongan yang bikin mental turun, seperti gak bakal laku, dll. Kemudian, bangun pagi muntah, karena pusing banget mikirin bisnis. Dengan kurangnya ilmu, banyak hambatan di sumber daya manusianya. Karena dekat dengan karyawan, malah jadi disalahgunakan karyawan,” tutur Theresia Devi.

Theresia pun pernah mengalami kegagalan dalam bisnisnya.

Seperti ada salah satu karyawannya pernah tidur di bar, barnya yang sepi akan pengunjung, omzet merosot pada bulan ke-4 bisnisnya, dan adanya kesalahan Theresia dengan tidak ada SOP kepada karyawan, sehingga karyawan membuat produk seenaknya dan rasanya kurang enak.

Dari berbagai kegagalan dan rintangan itulah, Theresia banyak belajar untuk mengelola bisnis- bisnisnya agar lancar.

Berikut cara Theresia mengelola lima bisnisnya hingga sekarang.

  1. Perkuat niat.

Tanyakan kepada diri sendiri, apakah kamu siap kehilangan banyak modal untuk belajar ilmu tentang bisnis.

  1. Kenali bisnis yang akan dijalankan.

Dalam bidang makanan khususnya, kamu tidak hanya menjual makanan, tetapi harus pahami juga target market, SDM, dan sisi value dari produk yang akan dijalankan.

  1. Perkuat keuangan bisnis.

Kendalikan keuangan bisnis dengan adanya manager operasional untuk menjaga SOP, serta marketing untuk mengenali tren makanan yang ada di masyarakat.

 

“Hal ini bertujuan untuk memperbaiki sistem yang banyak bocornya juga. Bukan hanya menaungi cafe, tetapi rencana untuk tahun depan kita ingin membuka franchise,” tutup Theresia Devi.

 

Begitulah rintangan bisnis dan cara mengelolanya menurut Theresia Devi, seorang pelaku bisnis. Bagaimana tanggapan Anda? Silakan ungkapkan dalam kolom komentar berikut ini.

Finansialku akan terus berupaya untuk memberikan edukasi literasi keuangan pada seluruh lapisan masyarakat.

Jika Anda memiliki topik untuk kami bahas, silakan tuliskan juga dalam kolom komentar di bawah ini.

Finansialku, your personal finance assistant!

 

dilema besar