Mau beli rumah dengan KPR tapi masih bingung nentuin tenor KPR yang pas untuk kamu? Simak aja pembahasan saya berikut ini, yuk.
Summary
- Semakin panjang jangka waktu tenor KPR, maka semakin rendah angsuran bulanan, namun total bunga KPR akan lebih besar.
- John Gathergood dari University of Notthingham mengatakan mereka yang berjuang untuk melunasi utang bisa mengalami masalah kesehatan mental, depresi, kecemasan yang parah dua kali lebih besar daripada yang tidak berutang.
- Salah satu persyaratan bank dalam pengajuan KPR adalah batas maksimal umur ketika KPR berakhir. Biasanya bank akan menetapkan usia maksimal 55-65 tahun.
Pengaruh Tenor KPR
Memilih tenor KPR merupakan salah satu hal penting dalam perhitungan untuk KPR. Jangka waktu tenor KPR akan menentukan besaran angsuran dan bunga yang dibayarkan.
Semakin panjang jangka waktu tenor KPR, maka semakin rendah angsuran bulanan. Namun, semakin panjang jangka waktu tenor KPR, maka total bunga KPR yang dibayarkan akan lebih besar dibandingkan dengan tenor KPR pendek.
Ilustrasinya seperti ini, 1 miliar dibayar dalam tenor 5 tahun vs 1 miliar dibayar dalam tenor 20 tahun. Sudah pasti angsuran bulanan untuk tenor 5 tahun akan lebih besar daripada angsuran bulanan untuk tenor 20 tahun.
Karena modal beli rumah butuh dana besar, maka untuk kredit kepemilikan rumah (KPR), bank akan menawaran pinjaman dengan tenor yang panjang dibandingkan program pinjaman bank lainnya seperti KTA atau kartu kredit.
Pilihan tenor KPR yang ditawarkan oleh bank mulai dari tenor 5 tahun s/d 30 tahun.
Dengan demikian secara keuangan, tenor KPR yang panjang akan meringankan angsuran bulanan. Sehingga, kamu bisa memiliki rumah sambil mencapai tujuan keuanganmu yang lain (dana darurat, dana pendidikan anak, dana pensiun, dll).
Walaupun dengan tenor KPR yang panjang tersebut, artinya kamu meminjam uang bank lebih lama sehingga akan dikenakan total bunga yang besar.
[Baca Juga: 9 Tips Membeli Rumah Bekas Minimalis dengan KPR]
Dampak Psikologis KPR Tenor Lama
Pada umumnya, sebagian orang kurang suka atau takut kalau berutang lama-lama. Apakah kamu merasakan hal yang sama juga? Tenang, hal ini sangat wajar, kok. Karena, adanya utang memang bisa berdampak pada beban psikologis.
Hal ini disampaikan oleh John Gathergood dari University of Notthingham, dosen dari Fakultas Ilmu Sosial yang mempelajari kondisi ekonomi dan hubungan emosional. Gathergood mengatakan, utang sangat terkait dengan depresi dan kecemasan.
“mereka yang berjuang untuk melunasi utang bisa mengalami masalah kesehatan mental, depresi, kecemasan yang parah dua kali lebih besar daripada yang tidak berutang.“
Gathergood
Namun, jika utang dapat dikelola dengan baik, maka utang bisa memberikan “beban dan motivasi yang positif” untuk kita produktif dalam meningkatkan dan mengelola penghasilan.
Perencanaan Keuangan dalam Menentukan Tenor KPR
Sebagai perencana keuangan yang membantu para klien dalam rencana keuangan membeli rumah (termasuk secara KPR), salah satu pertanyaan yang sering klien saya tanyakan adalah “berapa lama sih tenor yang tepat/terbaik untuk mengambil KPR?”
Hmmm… sebenarnya daripada menggunakan istilah ‘tepat’ atau ‘terbaik’, saya lebih suka menggunakan kata ‘pas’ atau ‘sesuai’. Karena, kata ‘tepat’ atau ‘terbaik’ itu kesannya baku, tetapi kalau kata “pas” itu artinya tenor KPR sudah disesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Sekalipun berutang, namun beban utang masih aman dan nyaman untuk dijalani yang bersangkutan.
Oleh karena itu, dalam artikel ini saya mau mengajak kamu untuk “cek kondisi diri kamu seperti apa”. Karena, kondisi setiap orang bisa berbeda, sehingga strategi tenor KPR juga bisa berbeda.
Hal-hal apa aja, sih yang harus dicek?
Berapa Lama Lagi Durasi Masa Produktifmu?
Salah satu persyaratan bank dalam pengajuan KPR adalah batas maksimal umur ketika KPR berakhir. Biasanya bank akan menetapkan usia maksimal 55-65 tahun.
Mengapa bank menetapkan demikian? Karena, hal ini akan berhubungan dengan durasi masa produktif kamu dalam menghasilkan uang.
Jika kamu saat ini berusia 25 dan kamu bekerja sebagai karyawan, maka asumsi rata-rata usia pensiun karyawan adalah usia 55 tahun. Karena itu, durasi masa produktif kamu sebagai karyawan dalam bekerja adalah 30 tahun.
Bagaimana jika secara biologis durasi masa produktif kamu 30 tahun, tapi kamu adalah seseorang yang ingin pensiun lebih cepat dari usia 55 tahun?
Jika demikian, maka hitunglah berapa durasi dari usia kamu saat ini menuju usia saat rencana pensiun dini tiba. Itu adalah target durasi masa produktif yang harus kamu kejar.
FYI, meskipun pensiun dini bukan berarti jadi kamu jadi stop produktif dan cuma malas-malasan ongkah-ongkah kaki aja, ya. Tapi maksudnya adalah kalau kamu nggak mau terikat pekerjaan dengan gaya/ritme karir kamu saat ini.
Yang pasti, semakin pendek durasi masa produktif, artinya semakin besar dana yang harus kamu persiapkan dalam mengumpulkan DP dan bayar angsuran bulanan.
Karena itu, sebaiknya sesuaikan antara ekspektasi dan usaha kamu dalam mewujudkan ekspektasi tersebut.
Balik lagi ke penentuan tenor KPR, yaa.
Jadi, perhitungan durasi masa produktif kamu adalah maksimal jangka waktu yang kamu bisa ajukan untuk tenor KPR.
Jika durasi masa produktif kamu menuju pensiun adalah 15 tahun lagi, maka maksimal tenor KPR kamu yaitu 15 tahun. Jika kamu mengajukan tenor KPR di atas 15 tahun, maka besar kemungkinan kamu akan mendapat penolakan dari bank.
[Baca Juga: Cara Membeli Rumah Dengan KPR & Developer Syariah]
Apa Saja Rencana Masa Depanmu?
Setiap orang punya timeline (yang mau tidak mau akan dihadapi) dan rencana keuangan yang berbeda-beda. Besaran dana yang dibutuhkan untuk timeline dan rencana keuangan di masa depan kita tentu akan berbeda tergantung pada kondisi dan pilihan.
Aduh ribet banget sih Shier….
Hmm emang ribet sih, tapi KPR itu komitmen pinjaman dalam jangka waktu yang nggak sebentar, lho. Jadi, kalau kamu tidak rencanakan matang-matang, nantinya kamu sendiri yang akan kerepotan.
Sebelum mengajukan KPR, sebaiknya pertimbangkan deadline dan estimasi dana untuk rencana masa depan ini.
Jika kamu mau mencapai banyak rencana di masa depan dan mempersiapkan sekaligus bersamaan dengan nyicil rumah, maka kamu bisa mempertimbangkan KPR dengan tenor panjang.
Walaupun konsekuensinya adalah kamu akan membayar total bunga KPR yang besar. Namun, tenor panjang akan membuat angsuran bulanan kamu lebih ringan daripada tenor pendek.
Sebaliknya, jika kamu lebih pilih untuk fokus pada 1 atau 2 tujuan, dan jika sudah selesai baru mengejar rencana berikutnya, maka kamu bisa pilih KPR dengan tenor pendek. Biar bisa segera move on dari satu tujuan ke tujuan lainnya.
Apakah Punya Utang Lainnya?
Jika kamu saat ini masih punya cicilan utang lain yang belum selesai, maka sebaiknya segera selesaikan sebelum mengajukan KPR. Hal ini bertujuan agar arus kas bulanan kamu tidak terlalu berat karena besarnya cicilan.
Perlu kamu perhatikan agar total angsuran yang sehat yaitu maksimal 35% dari penghasilan bulanan. Bahkan jika bisa, cicilan KPR sebaiknya hanya 20-30% saja dari penghasilan bulanan.
Untuk berjaga-jaga seandainya kita menghadapi penurunan penghasilan (seperti banyak yang dialami Sobat Finansialku lainnya saat pandemi ini).
Juga berjaga-jaga seandainya pengeluaran kita meningkat secara signifikan (karena perubahan bunga KPR dari fixed ke floating atau karena kenaikan pengeluaran lainnya).
Kalau kamu mau tahu tips membeli rumah tanpa utang, yuk tonton video berikut ini.
Berapa Penghasilanmu?
Seperti yang saya sudah bahas sebelumnya, bahwa pemilihan tenor akan menentukan perhitungan asumsi angsuran bulanan KPR kamu.
Jika kamu pilih KPR dengan tenor pendek, maka angsuran bulanan kamu menjadi besar.
Jika saat ini level penghasilan kamu masih rendah dan terlalu berat untuk mencicil KPR dengan tenor pendek, maka kamu sebaiknya tidak memaksakan diri dan bisa mengambil tenor KPR yang lebih panjang.
Pada saat mempersiapkan KPR ini, usahkan agar kamu terus memperbesar penghasilanmu saat ini, baik dari sumber penghasilan saat ini ataupun sumber penghasilan lainnya.
Untuk detail lebih jelas mengenai penentuan tenor KPR yang paling pas untuk kamu, maka kamu bisa simulasikan rencana pembelian rumah kamu melalui aplikasi Finansialku.
Kamu bisa ganti di bagian “Periode Pinjaman” untuk menentukan asumsi tenor KPR berapa yang paling pas dengan level penghasilanmu.
Yuk, ikuti langkah-langkahnya berikut ini.
1.Di Menu ‘Financial Planning”, di bagian “Kenyamanan Keuangan” kamu pilih bagian “Rumah”.
2. Masukkan asumsi data KPR antara lain:
a. Perkiraan harga rumah yang kamu inginkan saat ini.
b. Perkirakan waktu untuk membeli rumah tersebut berapa lama lagi (dalam satuan bulan).
c. Jumlah uang yang kamu sudah miliki saat ini yang akan digunakan untuk beli/DP rumah.
d. Perkiraan jumlah yang yang kamu bisa investasikan per bulan untuk mengumpulkan dana membeli/DP rumah.
e. Penghasilan bulanan kamu saat ini.
f. Pilih cara pembayaran pembelian rumah secara tunai atau utang/KPR.
g. Pilih perkiraan % DP rumah yang kamu mau lakukan.
h. Pilih perkiraan tenor/periode KPR yang pas untuk kamu (dalam satuan bulan).
i. Perkiraan tingkat bunga KPR (kalau mau simulasi dengan asumsi yang konservatif, Anda bisa gunakan tingkat bunga floating).
3. Jika sudah selesai, pilih “Hitung”.
4. Hasilnya akan muncul seperti gambar berikut ini.
Dari kesimpulan, kamu bisa tahu apakah rencana keuangan kamu membeli properti apakah belum/sudah bisa terwujud berdasarkan asumsi yang kamu masukkan.
Jika asumsi yang kamu masukkan masih jauh dari tujuan keuanganmu, maka kamu bisa mengubah asumsi target rumah dan target KPR. Kamu juga bisa meningkatkan penghasilan dan pencapaianmu dalam berinvestasi.
Sebagai rekomendasi, kamu bisa dengarkan Fintalk Podcast berikut ini.
Jika kamu masih kebingungan, konsultasikan permasalahan dan rencana keuangan kamu dengan perencana keuangan Finansialku. Pilih menu “Konsultasikan”.
Buat janji temu lewat meeting online selama 1-2 jam dengan saya (Shierly, SE.,MBA., CFP®) atau dengan Perencana Keuangan Finansialku lainnya.
Jadikan tahun 2022 ini tahun kamu dalam mencapai impianmu. Tunggu apa lagi? Segera buat janji temu konsultasi keuangan dengan Perencana Keuangan pilihanmu.
Tapi, pastikan kalau kamu sudah download aplikasi Finansialku, ya.
Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!
So, Sobat Finansialku, sudah sejauh mana target kamu untuk meraih rumah impian kamu? Bagikan pengalaman kamu dalam meemilih KPR pada kolom komentar, yuk. Jangan lupa untuk membagikan artikel ini pada rekan-rekan lainnya. Semoga bermanfaat.
Editor: Ratna SH
Sumber Referensi:
- Redaksi. 19 Februari 20191. Utang Bisa Sebabkan Gangguan Emosi dan Mental. Halodoc.com – https://bit.ly/3r32gJn
dilema besar