Simak market review dan analisis seputar pasar modal di Indonesia sepanjang tanggal 26-30 Juli 2021.
Market Review 26-30 Juli 2021
Indeks Saham Utama Wall Street
Tiga indeks utama saham di bursa Wall Street ditutup menguat dengan Dow naik lebih dari 150 poin untuk menyentuh level rekor intraday pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB).
Investor mengabaikan data ekonomi yang menunjukkan pertumbuhan lebih lambat dari perkiraan.
Dow Jones Industrial Average naik 153,60 poin, atau 0,4%, menjadi 35.084,53, sedangkan S&P 500 naik 0,4% menjadi 4.419,15.
Keduanya mencapai rekor intraday mereka selama sesi tersebut Nasdaq Composite yang berbasis teknologi berkinerja buruk dengan kenaikan 0,1% menjadi berakhir pada 14.778,26 di tengah penurunan saham Facebook dan PayPal.
Produk domestik bruto kuartal kedua AS meningkat 6,5% secara tahunan, jauh lebih rendah dari perkiraan Dow Jones 8,4%.
Rata-rata indeks utama berada di jalur untuk mengakhiri bulan lebih tinggi, dengan S&P naik 2,8% untuk Juli. Nasdaq Composite dan Dow masing-masing naik hampir 1,9% dan 1,7%.
Indeks Saham Asia
Sentimen lainnya yang mendorong pasar saham Asia diantaranya dari hasil pertemuan The Fed (FOMC) semalam yang menjaga Fed Fund Rate di level 0,25% serta belum memberikan gambaran yang jelas akan tapering off yang sebelumnya dikhawatirkan oleh investor.
Para petinggi The Fed sebelumnya dikabarkan mulai membicarakan mengenai rencana pengurangan pembelian surat utang namun belum dapat dipastikan kapan rencana tersebut dijalankan.
Indeks Harga Saham Gabungan
Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih bergerak dalam rentang konsolidasinya pada perdagangan hari terakhir bursa akhir pekan.
Pada perdagangan Kamis (9/7/2021), IHSG ditutup di zona hijau dan parkir di level 6.072,51 atau menguat 0,43 persen dari penutupan sebelumnya. IHSG bergerak terus di zona hijau sepanjang hari di rentang 6135,34-6096,5.
Total volume (shares) transaksi bursa mencapai 98.0 B saham dalam rentang 26 Juli 2021 hingga sesi I 30 Juli 2021 dengan:
- Net foreign sell (all market) -494.25 B
- Total turnover Rp 57,1 triliun
- Index performance dalam 1 minggu 0,56%
Kasus Covid-19 Masih Belum Terkendali
Dana Moneter Internasional (IMF) menyebutkan varian baru covid-19 yang sangat menular dapat menimbulkan pukulan ganda pada pasar negara berkembang dalam skenario penurunan.
Kondisi itu bisa menyebabkan kerugian signifikan dalam output selama beberapa tahun mendatang.
Walaupun angka kematian naik cukup signifikan sehingga masih cukup mengkhawatirkan, jumlah kasus Covid-19 terkonfirmasi 3.331.206, dengan vaksinasi dosis 1 total 46.567.370 dan vaksinasi dosis 2 19.867.271.Dengan penambahan 43.479 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia hingga akhir Juli ini belum kunjung terkendali meski pandemi sudah berlangsung lebih dari 1,5 tahun. Peningkatan kasus Covid-19 masih terjadi dan berdampak pada keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan di beberapa daerah.
Macro Review 26-30 Juli 2021
Berikut poin penjelasan dan macro review 26-30 Juli 2021:
Rupiah Masih Melemah
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ke zona hijau pada perdagangan pasar spot hari ini, setelah menguat tipis pada hari Kamis.
Pada Jumat (30/7/2021), US$ 1 dibanderol Rp 14.455 di pasar spot. Rupiah menguat 0,17% dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin. Sebelumnya di pembukaan perdagangan rupiah melesat 0,41% ke Rp 14.420 per US$.
Indeks Kepercayaan Konsumen
Indeks kepercayaan konsumen Indonesia meningkat 3 poin menjadi 107,4 pada Juni 2021 dari 104,4 pada bulan sebelumnya, di tengah percepatan vaksin Covi-19. Ini adalah kenaikan terkuat sejak Maret 2020, menandai tertinggi sejak awal pandemi tahun sebelumnya.
Harga CPO
Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik lagi. Tren kenaikan harga CPO akan membawa berkah bagi Indonesia.
Pada Kamis (29/7/2021) pukul 10:26 WIB, harga CPO di Bursa Malaysia tercatat MYR 4.379 per ton. Naik 1,65% dari posisi kemarin.
Harga CPO masih mengalami tren bullish. Dalam sepekan terakhir, harga melonjak 6,26% dan selama sebulan ke belakang kenaikannya mencapai 21,67%.
Harga Batu Bara Naik Lagi
Harga batu bara kembali naik. Kini harga kembali berusaha mencetak rekor baru. Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) berada di US$ 152,4 per ton. Naik 0,79% dari hari sebelumnya.
Harga batu bara sedang berada di tren bullish, dimana terjadi kenaikan selama lima hari beruntun. Dalam lima hari tersebut, harga melonjak 3,88%/ton.
Emiten Review 26-30 Juli 2021
Terdapat beberapa poin pembahasan dari emiten review pada tanggal 26-30 Juli 2021, yaitu:
- Emiten perkebunan milik Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), memperoleh laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 649,34 miliar pada semester pertama 2021. Pada 6 bulan pertama di tahun ini, emiten bersandi AALI ini tercatat membukukan pendapatan bersih senilai Rp 10,83 triliun, naik 19,28% dari semester pertama 2020 senilai Rp 9,08 triliun.
- PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 12,5 triliun di semester I-2021, naik sebesar 21,45%.
- PT Indosat Tbk. (ISAT) membukukan laba sebesar Rp 5,59 triliun di semester I-2021. Pada periode sama tahun lalu, ISAT masih mengalami rugi bersih Rp 341,1 miliar.
- Laba bersih PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) naik sebesar 34,3% menjadi Rp 1,48 triliun sepanjang semester I-2021.
- Perusahaan pengembang properti PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) membagikan dividen senilai Rp 157,5 miliar atas laba bersih perusahaan sepanjang 2020 lalu. Dengan demikian, pemegang saham CTRA akan menerima Rp 8,50 per saham.
- PT Bank Mega Tbk. (MEGA) berhasil mencatatkan kinerja yang baik dan tetap tumbuh secara konsisten. Hal ini terlihat pada Laporan Keuangan Semester I-2021, dimana laba bersih tumbuh sebesar 32% (yoy) menjadi Rp 1,56 triliun dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,18 triliun.
- Emiten produsen rokok PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) membukukan penurunan laba bersih di tengah kenaikan penjualan sepanjang semester I tahun ini.
- Emiten rokok, PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatat penurunan laba bersih sebesar 15,29% di sepanjang semester I-2021 menjadi senilai Rp 4,13 triliun, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,88 triliun.
- PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI berhasil menorehkan kinerja impresif sepanjang semester I-2021 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 1,48 triliun, naik 34,29% secara year on year (yoy), dari periode yang sama tahun lalu Rp 1,1 triliun.
- PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) membukukan laba bersih senilai Rp 855,63 miliar pada semester pertama 2021, naik 709,25%.
- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 920 miliar pada semester I-2021, naik sebesar 19,87%.
- Pendapatan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) naik 15,14% menjadi Rp 414,94 juta pada semester I-2021. Sedangkan laba bersih mengalami pertumbuhan 10,65% menjadi US$ 58,78 juta.
Disclaimer:
Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca.
Itulah analisis market sepanjang tanggal 26-30 Juli 2021. Sobat Finansialku tertarik untuk mempelajari saham lebih dalam? Jangan ragu bergabung dengan komunitas belajar saham Finansialku yang langsung dipandu oleh pakar saham Rivan Kurniawan dan CEO juga Founder Finansialku, Melvin Mumpuni, CFP.
Klik banner berikut ini untuk bergabung dengan ratusan antusias saham lainnya.
Jangan lupa juga download aplikasi Finansialku untuk kelola keuanganmu secara pribadi. Gunakan kode voucher CUAN50 untuk dapatkan potongan Rp 50 ribu berlangganan aplikasi Finansialku satu tahun. Lebih hemat untuk masa depan yang hebat!
Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!
Sumber Referensi:
- Bisnis.com
- CNBC Indonesia,
- Indopremier,
- Mirae Aset Sekuritas,
- Phillip Sekuritas Indonesia,
- Berbagai sumber dianggap terpercaya
dilema besar