Tahukah Anda apa saja faktor penyebab gagal bayar obligasi? Simak artikel Finansialku berikut ini, karena kami akan membahasnya untuk Anda.
Jangan ke mana-mana lagi, langsung saja ini dia!
Rubrik Finansialku
Obligasi
Apa itu obligasi? Obligasi adalah surat pernyataan utang yang dikeluarkan oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi.
Biasanya, pemegang obligasi akan dijanjikan untuk menerima pengembalian pokok berikut dengan bunganya (kupon) ketika jatuh tempo pembayaran yang sudah ditetapkan.
Tujuan perusahaan mengeluarkan obligasi adalah untuk memperoleh dana atau sebagai sumber pendanaan.
Obligasi, ada yang diterbitkan oleh pemerintah dan ada juga yang dikeluarkan oleh perusahaan.
[Baca Juga: Yuk! Kenalan dengan Investasi]
Dapat dikatakan bahwa obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah, risiko gagal bayarnya adalah 0 atau tidak ada.
Namun, untuk perusahaan dan obligasi pemerintah daerah dengan mutu yang lebih rendah risiko gagal bayarnya lebih tinggi.
Dalam investasi obligasi, juga dikenal high risk high return di mana semakin tinggi potensi keuntungannya semakin tinggi juga risikonya.
Biasanya, jika risiko gagal bayar obligasi perusahaan ABC meningkat, maka harganya akan jatuh dan imbal hasil saat jatuh tempo akan naik.
Keuntungan Investasi pada Obligasi
Ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh investor ketika berinvestasi pada obligasi atau menjadi pemegang obligasi. Berikut keuntungannya.
- Investor memperoleh bunga (kupon) tetap secara rutin selama obligasi masih berlaku
- Keuntungan tambahan yang bisa diperoleh investor apabila mendapatkan capital gain ketika menjual obligasi (harga jual obligasi lebih tinggi dibandingkan harga belinya)
- Tingkat suku bunga pada penerbitan obligasi sangat fleksibel (tergantung kemampuan penerbit obligasi dan kondisi suku bunga di perbankan. Jadi, investor bisa memperoleh keuntungan dengan suku bunga yang kompetitif
Ebook GRATIS, Panduan Praktis INVESTASI REKSA DANA PERTAMA Kamu!
Faktor Penyebab Gagal Bayar Obligasi
Namun perlu kita ketahui bahwa, sebagai pemegang obligasi akan ada risiko perusahaan tersebut gagal bayar, yang di sebabkan oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
#1 Gagal Bayar Obligasi Karena Kondisi Keuangan Perusahaan
Penyebab gagal bayar, berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan.
Kemungkinan perusahaan sementara tidak memiliki kas yang cukup untuk membayarkan bunga obligasi ataupun pokoknya.
Bahkan, kemungkinan terburuknya perusahaan tidak mampu membayar pokok obligasi perusahaan.
Faktor ini bisa disebabkan karena bisnis utama perusahaan yang berjalan tidak lancar.
[Baca Juga: Para Investor, Pahami Peluang Keuntungan dan Risiko Berinvestasi Reksa Dana]
Dengan begitu, maka akan berdampak langsung terhadap kondisi keuangan perusahaan.
Contoh:
PT Tiga Pilar Sejahtera Food yang memproduksi beras. Namun, bisnisnya tidak berjalan lancar.
Hal ini dikarenakan bisnis perusahaan sedang tertekan sehingga tidak ada pemasukan pada induk usahanya.
Padahal, bisnis beras merupakan kontributor utama dalam keuangan perusahaan tersebut.
#2 Gagal Bayar Obligasi Karena Kenaikan Suku Bunga Bank
Walaupun suku bunga pada penerbitan obligasi cenderung fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kemampuan perusahaan, namun perusahaan juga akan terkena dampak buruk apabila tingkat suku bunga bank naik.
Sebab berdasarkan prinsipnya, jika suku bunga naik maka harga obligasi akan turun. Dan akan menjadi risiko gagal bayar.
#3 Gagal Bayar Obligasi Karena, Ganti Pemegang Saham
Faktor gagal bayar yang lainnya adalah karena pergantian pemegang saham.
Pergantian pemegang saham ini mempengaruhi sisi modal. Misalnya, pemegang saham yang baru tidak memiliki kapasitas pendanaan yang kuat.
Dengan begitu, maka akan berdampak buruk pada kinerja perusahaan.
[Baca Juga: Harus Tahu! Hubungan Harga Obligasi dan Suku Bunga]
Contoh:
Kasus gagal bayar obligasi pernah terjadi pada anak usaha PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA).
Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan tersebut dinyatakan gagal bayar (default) karena perubahan susunan direksi dan dewan komisaris perusahaan.
Perusahaan harus melakukan pembelian kembali (buy back) dengan harga 101% dari pokok notes senilai US$ 300 juta atau setara dengan 4,26 triliun rupiah.
Bahkan nilai tersebut belum termasuk bunga yang juga harus dibayarkan oleh perusahaan.
Setelah mengeluarkan dana dalam jumlah besar, kemudian perusahaan tidak mampu membayar obligasi kepada para pemegang obligasi.
#4 Jenis Obligasi
Jenis obligasi merupakan salah satu faktor penyebab gagal bayar, karena perusahaan dapat mempengaruhi risiko gagal bayar dengan mengubah jenis obligasi yang diterbitkan.
Misalnya, ada jenis obligasi yang memiliki agunan atau jaminan, ada yang tidak. Berikut 3 jenis obligasi perusahaan yang berpengaruh terhadap risiko gagal bayar.
[Baca Juga: Tips Mudah Investasi Untuk Mahasiswa: Belajar Berinvestasi Dari Sekarang!]
- Obligasi hipotek (mortgage bond)
Obligasi hipotek merupakan obligasi yang dijamin oleh aset tetap. Jadi perusahaan menjaminkan aset spesifik untuk dijadikan jaminan obligasi.
- Obligasi tanpa jaminan (debenture)
Obligasi tanpa jaminan merupakan obligasi yang tidak dijamin. Jadi, perusahaan tidak memberikan jaminan spesifik sebagai jaminan obligasi.
- Obligasi tanpa jaminan subordinasi (subordinated debenture)
Obligasi tanpa jaminan subordinasi merupakan obligasi yang apabila terjadi likuidasi maka memiliki klaim atas aset hanya setelah utang senior dibayar penuh.
Cara Mengantisipasi Gagal Bayar Obligasi (Default)
Setiap investasi pasti ada risikonya, termasuk obligasi. Oleh karena itu, investor harus pandai-pandai mengantisipasi risiko yang ada.
Salah satunya adalah mengantisipasi risiko gagal bayar. Untuk mengantisipasinya, sebaiknya investor mencari tahu dulu kondisi keuangan perusahaan penerbit obligasi sebelum memutuskan untuk membeli obligasi perusahaan tersebut.
Selain itu, Anda juga perlu melihat rating perusahaan terkait yang diberikan oleh lembaga pemeringkat.
[Baca Juga: Investor, Pahami Dulu Perbedaan Investasi Obligasi dengan Saham]
Hal ini dikarenakan biasanya sebelum perusahaan mengalami gagal bayar, maka lembaga pemeringkat akan mengamati kinerja perusahaan.
Apabila berpotensi gagal bayar, maka lembaga pemeringkat akan menurunkan prospek perusahaan ataupun menurunkan rating perusahaan tersebut.
Penurunan rating dan prospek perusahaan biasanya didasarkan oleh kinerja keuangan perusahaan yang bermasalah.
Biasanya masalahnya disebabkan oleh tekanan bisnis perusahaannya. Hal ini perlu diwaspadai agar pemilik obligasi tidak mengalami kerugian.
Jadi, sangat penting untuk memiliki keterbukaan informasi. Selain itu, risiko gagal bayar juga dapat dilindungi dengan adanya jaminan (collateral) yang disertakan dalam penerbitan obligasi.
Berinvestasi di Obligasi
Setiap instrumen investasi pasti ada risikonya, tak terkecuali obligasi, pasti ada risikonya juga.
Salah satu risiko terburuk dari investasi obligasi adalah risiko gagal bayar. Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab obligasi gagal bayar.
Namun, walaupun demikian, ada cara yang bisa Anda lakukan untuk mengantisipasi risiko gagal bayar dari obligasi.
Jangan lupa untuk mencari tahu informasi yang dalam tentang kondisi keuangan perusahaan yang menerbitkan obligasi.
Tentunya juga selalu update dengan informasi terkini untuk mengetahui isu-isu terbaru seputar perusahaan tersebut.
Bicara mengenai obligasi, simak video berikut ini juga ya, untuk referensi investasi Anda.
Jadi, apakah Anda berminat investasi pada obligasi? Silakan berikan komentar dan pendapat Anda di kolom yang telah tersedia.
Anda juga dapat membagikan artikel ini kepada rekan-rekan Anda yang membutuhkan. Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih.
Sumber Referensi:
- Admin. 2020. Apa yang Terjadi Jika Obligasi Gagal Bayar? Simulasikredit.com – https://bit.ly/2IYeel0
- Wadiyo, SE. 18 Mei 2020. Terungkap! Inilah 3 Faktor Penyebab Risiko Gagal Bayar Obligasi. Manajemenkeuangan.net – https://bit.ly/334OuuO
- Zhahwanda Anasty Prassadewi. 17 April 2020. Mengapa Terjadi Gagal Bayar Obligasi?.com – https://bit.ly/35Q4PFi
dilema besar