Makna ramadhan bukan cuma menahan lapar dan haus, lho! Lebih dari itu, termasuk menahan nafsu dan mengatur keuangan dengan benar!
Bagaimana mengatur keuangan dengan benar agar terhindar dari nafsu impulsif yang merugikan di bulan ramadhan ini? Yuk, cari tahu selengkapnya di artikel video Finansialku di bawah ini!
Adanya vaksin bukan berarti kita bebas keluar dari rumah ketika tidak ada kepentingan mendesak dan tidak menerapkan protokol kesehatan.
Corona masih ada di sekitar kita. Pastikan untuk tetap diam di rumah kalau tidak ada kepentingan mendesak dan jangan bosan untuk memperluas wawasan bersama Finansialku lewat video-video gratis yang bisa diakses di akun youtube resmi Finansialku.
Jangan lupa juga untuk tekan tombol subscribe di bawah ini dan nyalakan lonceng agar Sobat Finansialku tidak ketinggalan video-video terbaru dari Finansialku, ya!
Makna Ramadhan dan Cara Atur Keuangannya
Buat umat Muslim, Ramadhan adalah salah satu bulan yang paling ditunggu-tunggu kedatangannya, karena salah satu bulan yang suci dan penuh berkah.
Apa pun amalan ibadah yang kita lakukan, Insya Allah akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.
Oleh karena itu, agak kurang tepat sebenarnya kalau makna ramadhan cuma kita artikan sebagai bulan yang mengharuskan kita untuk menahan lapar dan haus semata.
Karena nyatanya, bukan cuma bulan yang memberikan kita kesempatan untuk menabung amalan sebanyak-banyaknya, tapi juga melatih kita untuk mengatur keuangan lebih bijak lagi dan menahan diri dari nafsu impulsif yang bisa merugikan diri kita di masa depan.
Harryka Joddy CFP, salah satu perencana keuangan dari Finansialku, memberikan beberapa tips mengatur keuangan di bulan ramadhan agar keuangan kita tetap aman dan tidak tergoda untuk membeli hal-hal yang kurang mudharat-nya. Ini dia!
#1 Memiliki Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan dalam konteks ini bisa juga diartikan sebagai sebuah kegiatan budgeting yang sederhana, tidak wajib merinci semua kebutuhan.
Jika Sobat Finansialku lebih nyaman membuat anggaran keuangan untuk kebutuhan primer, seperti untuk makan, transportasi, investasi, dan pengeluaran tambahan lainnya saat lebaran, maka silakan membuat anggaran dengan sistem seperti itu.
Hal penting yang harus diingat adalah, pastikan kalau Sobat Finansialku menaati dan disiplin dalam mengeluarkan dana sesuai dengan anggaran yang sudah dibuat.
#2 Memiliki Tujuan Keuangan
Tujuan keuangan sebenarnya harus selalu ada baik saat bulan Ramadhan maupun saat bulan-bulan biasa.
Tujuan keuangan di bulan Ramadhan ini biasanya berbentuk keinginan dalam jangka waktu yang pendek, seperti misalnya ingin membeli barang atau memberikan THR untuk saudara saat Idul Fitri.
#3 Melakukan Pencatatan Keuangan
Langkah ketiga adalah melakukan pencatatan keuangan sekaligus membatasi budget pengeluaran agar tidak melebihi jumlah yang sudah dianggarkan.
Pencatatan keuangan ini juga membantu kita mengontrol diri dan membuat penilaian atas diri sendiri dan memutuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya jika ternyata jumlah pengeluaran jauh lebih sedikit dari yang dianggarkan, atau sebaliknya.
Pencatatan keuangan ini bisa dilakukan dengan mudah lewat aplikasi Finansialku di fitur ‘Catatan Keuangan’.
Selain itu, melakukan pencatatan keuangan juga tidak ada bedanya dengan melakukan evaluasi agar bisa memperbaiki apa yang harus diperbaiki dari kebiasaan kita dalam menyikapi setiap uang yang kita keluarkan.
Kalau Sobat Finansialku sendiri, apa makna Ramadhan buat Sobat Finansialku? Yuk, tuliskan di kolom komentar!
Sobat Finansialku juga bisa menyebarkan informasi dari artikel ini kepada teman-teman atau pun keluarga lewat pilihan platform yang tersedia di bawah ini, sebagai bentuk menyebarkan kebaikan di bulan Ramadhan. Terima kasih!
dilema besar