Long Distance Marriage, Gimana Cara Atur Keuangannya?

Long Distance Marriage, Gimana Cara Atur Keuangannya?

Apa kamu adalah pasangan yang sedang atau akan menjalani LDM (Long Distance Marriage)? Bagaimana cara mengelola keuangan pasangan LDM? Cari tahu di sini.

 

Long Distance Marriage

Siapa di sini yang sedang menjalani Long Distance Marriage (LDM)?

Long Distance Marriage atau LDM adalah kondisi hubungan setelah menikah namun salah satu pasangan tinggal di kota atau negara lain.

Biasanya hal tersebut terjadi dikarenakan tuntutan pekerjaan, seperti di tugaskan karena dinas, dipindahkan ke daerah lain karena ada yang perlu diselesaikan.

[Baca Juga: Mas, Nanti Kita Tinggal Di Mana Setelah Menikah?]

Namun sayangnya, biasanya kondisi ini tidak sebentar, ada pasangan yang harus melakukan LDM selama tiga bulan, enam bulan, atau bahkan tahunan.

Jika hal ini pernah dibicarakan saat sebelum menikah, mungkin sudah terbayang dan menyiapkan diri. Namun banyak yang tidak siap untuk LDM, terlebih tidak mudah secara finansial untuk menyesuaikannya.

Terbayang tidak di benakmu, bahwa ada pengeluaran “dua dapur” karena ada dua orang di kota atau negara berbeda?

Tapi, jika kamu akan atau sedang mengalaminya, tidak perlu khawatir untuk tidak berhasil.

Biasanya hubungan jarak jauh malah bisa menjadi potensi untuk kamu dan pasangan memiliki tabungan dan investasi yang berlebih jika bisa mengaturnya.

[Baca Juga: 5 Tips Mengelola Keuangan Bagi Pasangan Baru Menikah]

Perlu diingat Sobat Finansialku, meskipun tidak pernah terpikirkan sebelumnya untuk LDM, namun peluang atau potensi LDM itu bisa saja terjadi. Jadi tidak ada salahnya untuk mengetahui bagaimana cara mengatur keuangan saat LDM. 

Misalnya jika nanti kamu mendapatkan promosi yang mengharuskan untuk pindah ke kota atau negara lain. Jadi sudah bisa mengatur keuangannya dengan pasangan. 

Long Distance Marriage, Gimana Cara Atur Keuangannya_ 01

Pasangan. Sumber: Popbela.com – https://bit.ly/3keuY8u

 

Menurut Stylo Indonesia, para peneliti melakukan survei terhadap 2.371 pasangan yang baru saja bercerai dengan rata-rata usia 45 tahun dan mendapatkan data sebagai berikut.

Sebanyak 44% menginisiasi cerai, 40% digugat cerai dan 16% bercerai karena keputusan bersama.

Sekitar 40% mengatakan perceraian mereka tidak mengalami banyak konflik, sementara 20% diwarnai konflik.

Dari jawaban responden, terungkap empat alasan paling umum mengapa pasangan suami-istri bercerai:

  • Kurangnya cinta dan keintiman
  • Masalah komunikasi
  • Kurangnya simpati, penghormatan, dan kepercayaan
  • Tinggal Berjauhan

 

Tinggal berjauhan adalah salah satu alasan paling umum dalam perceraian. Lokasi tinggal yang berjauhan membuat pengeluaran kurang transparan. Masalah ini bisa menimbulkan dugaan yang bisa membawa pasangan menuju perceraian.

Kali ini Finansialku berusaha mengurangi konflik yang terjadi di antara pasangan long distance marriage melalui persiapan dari sisi finansial.

Check this out!

 

Perhatikan Hal-hal Ini Saat Long Distance Marriage

Beberapa pasangan jarak jauh pastinya akan menghadapi kendala, terlebih lagi jika kota atau negara yang ditempati belum pernah sama sekali dikunjungi, jadi memang ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebelumnya.

 

#1 Melakukan Research

Pastinya hal ini adalah langkah awal yang baik untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang kota tersebut, contohnya seperti di kota mana kamu atau pasanganmu ditempatkan atau bagaimana budaya dan kebiasaan disana. 

Informasi yang pertama perlu kamu cari tahu adalah berkaitan dengan sewa tempat tinggal, di lokasi yang seperti apa, dan berapa biayanya. Berikan beberapa pilihan dengan masing-masing plus dan minus.

Buatlah dokumentasi terperinci yang bisa dilihat oleh kamu dan pasanganmu.

Informasi seputar tempat tinggal bisa kamu cari tahu dari berbagai sumber, pengalaman pribadi senior atau yang sudah berpengalaman tinggal di wilayah yang dimaksud atau melalui media online.

Mengapa diperlukan secara jelas dan bisa diakses oleh masing-masing pasangan, agar bisa ditentukan dan disepakati secara bersama-sama.

Selain tempat tinggal, biaya yang akan memakan porsi banyak pengeluaran adalah makan, jadi coba cari tahu informasi jenis makanan apa yang biasanya ditawarkan berapa rata-rata pola konsumsi masyarakat di sana.

Meskipun ini masih di dalam negara yang sama dan hanya berbeda kota tetapi kebiasaan dan pola konsumsi masyarakat di masing-masing kota pasti berbeda. 

 

Selain itu jika kamu akan ditempatkan ke luar negeri yang perlu kamu pertimbangkan adalah memasang asuransi kesehatan yang berlaku di negara tersebut.

[Baca Juga: Asuransi yang Cocok untuk Pasangan Baru Menikah, Pilih Mana?]

Terkadang ada asuransi yang memang lebih murah jika kita membelinya di negaranya langsung contoh Amerika.

Namun jika penempatan di Asia, kamu sudah bisa mencari produk-produk asuransi di Indonesia yang bisa mengcover hingga seluruh dunia kecuali Amerika.

Pastikan juga bagaimana untuk pembayarannya, apakah akan dikeluarkan dari budget pribadi atau akan ditanggung oleh perusahaan.

Mengapa asuransi kesehatan menjadi sangat penting saat kamu di luar negeri? Ya, karena syarat wajib di luar negeri adalah memiliki asuransi kesehatan, dikarenakan biaya perawatan di rumah sakit sangatlah mahal.

Perbanyaklah pilihan-pilihan agar mempermudah kamu untuk memilihnya nanti. Ingat ya mencari informasi ini terlihat simple namun akan memberikan efek yang besar, lho.

Jika kamu memiliki sedikit informasi dan tidak ada beberapa pilihan, sedangkan tujuan akhir dari mencari informasi ini adalah dapat membuat anggaran finansial yang akan diterapkan setiap harinya.

Anggaran finansial nantinya akan mempengaruhi kondisi keuangan kamu dan pasangan kelak.

 

#2 Perhitungkan Secara Detail

Membuat perhitungan secara detail untuk setiap pengeluaran kamu dan pasangan masing-masing mengkipun hal yang sifatnya tidak penting.

Memang membuat anggaran dan pola pengeluaran terkesan membosankan namun kamu tidak perlu khawatir silakan gunakan aplikasi Finansialku untuk mempermudah membuat pengeluaran bulanan.

Perhitungan dibuat dengan dua pencatatan dari masing-masing pasangan, sehingga bisa diestimasi seluruh pengeluaran. Tentunya ini akan berbeda, disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasangan.

Jadi bisa dikatakan kamu dan pasangan akan memiliki dua arus pengeluaran yang berbeda.

Biasanya juga hubungan jarak jauh yang dikarenakan tuntutan pekerjaan memiliki keuntungan, seperti naiknya gaji, tunjangan ataupun bonus, jadi tidak perlu khawatir seharusnya kamu dan pasangan bisa menutupi pengeluaran yang tidak ada sebelumnya.

Hanya saja memerlukan perhitungan dan strategi agar kesempatan ini dijadikan momentum untuk kamu dan pasangan memiliki kemampuan untuk menabung dan investasi yang lebih dibandingkan saat di tempat yang sama.

 

#3 Komunikasi dan Kepercayaan Terhadap Kondisi Finansial

Satu hal yang menjadi tantangan hubungan jarak jauh adalah komunikasi. Komunikasikan terhadap pasanganmu mengenai segala hal, baik dari sisi hubungan maupun keuangan. 

Contohnya skema, berapa kali akan berkunjung, bagaimana dengan tiket dan pengeluaran saat berkunjung, sehingga tidak ada kesalahpahaman untuk alokasinya. 

Mungkin jika dikaitkan dengan masa pandemi seperti ini bisa dikatakan “aji mumpung” untuk yang belum bisa bertemu dengan pasangannya jadi kamu ada kesempatan lebih untuk mengalokasikan semisalnya budget liburan untuk masa mendatang.

 

Gunakan bentuk komunikasi yang mempermudah pasangan, dan kamu bisa gunakan juga untuk keperluan keuanganmu.

Misalnya, saat untuk pengeluaran makan atau yang bersifat rutin dikeluarkan setiap hari ada baiknya kamu dan pasangan mengetahui alur kas pengeluaran untuk mempermudah jika adanya kebocoran dari masing-masing pasangan, dan agar cepat diingatkan jika ada kebocoran-kebocoran finansial.

Lalu selanjutnya adalah kepercayaan terhadap pasangan, saya tidak ingin membahas dalam konteks yang berbeda, namun untuk keuangan butuh kepercayaan yang tinggi terhadap pasangan

Saling terbuka jika ada suatu hal yang di luar dugaan, karena memang benar untuk pasangan jarak jauh, nantinya kebutuhan akan dana darurat akan menjadi lebih tinggi karena ketidakpastian akan terus dihadapi, dan biasanya ini akan terjadi satu sampai tiga bulan pertama, sebagai bentuk penyesuaian.

Sobat Finansialku bisa mendengarkan audiobook Finansialku ini untuk tahu tips dan trik mengelola keuangan setelah menikah dan cara mengajak pasangan terbuka tentang keuangannya.

banner -newly wedding

 

Waktu yang Tepat untuk Menabung dan Investasi 

Jadikan LDM sebagai waktu dimana kamu dan pasangan lebih giat menabung dan berinvestasi, karena memanfaatkan momentum untuk seperti ini belum tentu akan kembali. 

Tidak perlu terlalu khawatir, kamu tidak diharuskan untuk berhemat hingga rasanya menjadi sulit, namun dengan LDM juga bisa membantu kamu dan pasangan untuk bisa bertanggung jawab lebih terhadap keuangan

Pikirkan selalu tujuan awal untuk menerima, bahkan bisa dikatakan pengorbanan seorang pasangan untuk menjadi suami istri namun jarak jauh, sehingga ada nilai lebih yang terbayar dengan kondisi keuangan menjadi sehat.

LDM namun kondisi keuangan menjadi sehat merupakan silver lining dari kondisi yang berat untuk berpisah sementara, tetapi jika bisa mencapai tujuan keuangan lebih cepat kenapa tidak?

 

Setiap pasangan menjalani Long Distance Married dengan kondisi yang berbeda-beda, tetapi semoga tips merencanakan keuangan untuk pasangan Long Distance Married ini bisa membantu Sobat Finansialku yang sedang atau akan berpisah dengan pasangan sementara waktu ya.

Gunakan setiap kesempatan untuk tetap pada budget yang sudah Sobat Finansialku dan pasangan buat ya, supaya keuangan tetap aman hubungan jarak jauh pun tetap harmonis! Selamat merencanakan keuangan!

 

 

Editor: Eunice Caroline

Sumber Referensi:

  • Stylo Indonesia. 7 Mei 2020. 4 Alasan Perceraian Paling Populer Menurut Penelitian, Pasangan LDR Perlu Waspada! Stylo.grid.id – https://bit.ly/2UGLTpw
  • Aditya Widya Putri. 10 Februari 2019. Menjaga Long Distance Marriage agar Tak Ambyar. Tirto.id – https://bit.ly/2U47gRA

 

Sumber Gambar:

  • Cover – https://bit.ly/3xDj1wU

 

dilema besar