Mengumpulkan dana darurat memang membutuhkan waktu. Begitu pula dana pendidikan anak yang harus direncanakan sejak jauh hari.
Jadi, mana lebih penting dan harus diprioritaskan? Dana darurat atau dana pendidikan anak? Temukan jawabannya di artikel Finansialku berikut ini.
Antara Dana Darurat dan Dana Pendidikan Anak
Sobat Finansialku, dalam hidup ini seringkali kita dihadapkan pada sebuah pilihan. Terkadang, pilihan yang sulit membuat kita harus memutar otak dan mempertimbangkan segala sesuatunya agar dapat mengambil keputusan yang tepat.
Seperti kondisi yang dialami oleh beberapa client saya, dihadapkan pada pilihan untuk mengumpulkan dana darurat atau fokus merencanakan dana pendidikan anak?
Sebagai orang tua, pasti ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati tercinta, termasuk soal pendidikan. Walaupun sang anak belum memasuki usia sekolah tapi dana pendidikannya tetap harus dipersiapkan dari jauh-jauh hari.
Tapi, bagaimana dengan dana darurat yang belum terkumpul hingga saat ini? Padahal dana darurat tidak kalah penting untuk dimiliki. Bukan hanya bagi mereka yang sudah berkeluarga, single pun tetap harus memilikinya.
[Baca Juga: Dana Darurat Menjadi Penyelamat Untuk Kebutuhan Mendadak]
FYI, jumlah dana darurat untuk Sobat Finansialku yang masih single, harus dipersiapkan yaitu minimal 6 kali pengeluaran setiap bulan.
Sementara, yang sudah menikah maka dana daruratnya yaitu minimal 9 kali pengeluaran. Sedangkan yang sudah menikah dan dikaruniai anak harus mempersiapkan dana daruruat minimal 12 kali pengeluaran.
Tujuan daripada hal ini, agar ketika Anda dan keluarga mengalami kondisi kurang baik misalnya sakit dan tidak bisa mendapatkan penghasilan, Anda dan keluarga masih bisa hidup minimal untuk 12 bulan ke depan.
Misalnya, Anda atau pasangan harus menerima kenyataan untuk dirumahkan oleh pihak perusahaan akibat pandemi penyebaran virus corona. Ketika dirumahkan, Anda tentu tidak menerima lagi penghasilan setiap bulannya.
Nah, jika dana darurat yang dimiliki sudah aman, tentu Anda tidak akan panik atau cemas berlebihan dalam menjalani hari demi harinya. Karena kebutuhan masih bisa terpenuhi dari dana darurat tersebut.
Lain cerita jika dana darurat belum terkumpul, Anda akan lebih cemas bahkan buruknya sampai berhutang. Duuuhh jangan sampai begitu ya…
Dana Darurat Sebagai Fondasi Keuangan
Sobat Finansialku, jadi antara dana darurat dan dana pendidikan anak, kira-kira mana yang harus didahulukan?
Yup, jawabannya adalah dana darurat. Dalam piramida keuangan Finansialku, dana darurat memang hal utama yang harus dimiliki.
Dana darurat termasuk dalam prioritas pertama bersama dengan pengelolaan cashflow dan utang agar mencapai keamanan finansial.
Nah, untuk mencapai keamanan finansial tersebut ada beberapa hal yang harus dilakukan, antara lain:
- Membuat anggaran supaya Anda memiliki kontrol terhadap keuangan;
- Biasakan mencatat keuangan, mulai dari pemasukan atau pengeluaran. Pisahkan juga antara keuangan pribadi dan bisnis;
- Mempunyai dana darurat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keuangan;
- Miliki Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa sesuai dengan kebutuhan.
[Baca Juga: Lebih Penting Mana Dana Darurat atau Lunasi Hutang?]
Saat ini Anda bisa dengan mudah membuat anggaran keuangan dengan Aplikasi Finansialku, yang bisa di download di Google Playstore atau Appstore.
Pada fitur Rencana Keuangan, Anda cukup mengisi nominal angka dari masing-masing pos keuangan yang harus dialokasikan setiap bulannya. Sehingga kontrol keuangan pun lebih jelas dan mudah.
Tak hanya itu, ada juga fitur Catatan Keuangan. Anda bisa dengan mudah mencatat uang yang masuk atau keluar supaya lebih jelas pengalokasian dana yang Anda miliki.
Tunggu apalagi? Yuk, download aplikasinya sekarang juga.
Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!
So, sudah tahu kan mengapa dana darurat harus diprioritaskan?
Memang, untuk bisa mengumpulkan dana darurat sangat diperlukan waktu, kerja keras, kesabaran dan disiplin. Bahkan tak jarang, beberapa orang perlu menghabiskan beberapa tahu untuk bisa menabung sampai terkumpul.
Tapi jangan khawatir, ibarat bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Nantinya setelah dana darurat terkumpul maka Anda akan merasakan manfaat terutama dari sisi psikologis yaitu ketentraman pikran dan kebebasan membuat keputusan yang memerlukan pengambian risiko.
Dengan mengumpulkan dana darurat, Anda akan terhindar dari rasa cemas berlebih serta mampu mengejar peluang yang menarik.
Kisah Inspiratif tentang Dana Darurat
Sobat Finansialku, berbicara tentang dana darurat saya jadi ingat ada sebuah kisah menarik dan inspratif dan buku karya Richard Carlson.
Dikisahkan pada awal tahun 1970-an, seseorang sebut saja A mendapat kesempatan bekerja di sebuah perusahaan komputer yang baru merintis. Mungkin saat ini dikenal juga dengan istilah perusahaan start up.
Meningat perusahaan ini masih merintis, maka gaji yang akan diberikan pun tidaklah besar. Sebagai kompensasi, A ditawari kepemilikan sejumlah saham perusahaan.
Bisa dibilang, sebagai perusahaan rintisan prospeknya tidaklah pasti. Jika sukses hasilnya luar biasa. Tapi jika gagal, maka jadikan hal ini sebagai pengalaman berharga.
Ternyata, A bukanlah orang pertama yang mendapat penawaran pekerjaan ini. Tapi karena dia sudah mempunyai dana darurat cukup banyak, maka A berani menerima tawaran tersebut.
Sebelum A, ada orang lain sebut saja B yang ditawari pekerjaan serupa. B adalah orang yang cerdas dan berbakat, saat itu ia sedang bekerja di perusahaan yang gajinya besar.
Lain dengan A, B ini hidup dengan pengeluaran sebesar penghasilannya karena banyaknya cicilan yang harus dibayarkan dan kebutuhan untuk pendidikan anak yang disekolahkan di sekolah mahal.
[Baca Juga: Investasi Yang Paling Cocok Untuk Dana Darurat]
Sehingga B tidak mempunyai dana darurat, maka dipastikan B tidak berani menerima tawaran pekerjaan di perusahaan komputer tersebut dengan meninggalkan pekerjaan yang gajinya besar. Sebab risikonya terlalu besar.
Singkat cerita, dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun, A sudah mampu menjadi multimilioner karena kemampuan psikologisnya yang berani mengambil risiko dengan menerima pekerjaan tersebut.
Sehingga, bisa disimpulkan bahwa dana darurat itu sangat penting untuk dimiliki dan menjadi prioritas karena menjadi pondasi keuangan.
Bagaimana Dengan Dana Pendidikan Anak?
Sobat Finansialku, meski dana darurat adalah prioritas utama. Tapi bukan berarti Anda berleha-leha saat menyiapkan dana pendidikan anak, apalagi biaya pendidikan setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Dilansir dari laman CNBC Indonesia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi dari sektor pendidikan mencapai 3,81%, sedangkan khusus kenaikan rata-rata uang pangkal pendidikan di Indonesia mencapai 10% per tahunnya.
Jika saat ini Anda menghadapi kesulitan dalam mengumpulkan dana darurat dan menyiapkan dana pendidikan anak, kamu bisa lakukan Konsultasi Keuangan dengan para CFP Finansialku langsung di aplikasi yang sama.
Jadi kita bisa mencatat, menganggarkan, hingga konsultasi langsung dalam satu aplikasi. Mudah kan?
Semua fitur ini dapat Anda akses secara cuma-cuma selama menjadi pemegang akun premium. Tapi jangan khawatir, biaya upgrade premium kamu hanyalah Rp 300 ribu untuk 365 hari dengan menggunakan kode CUAN50.
Masih ragu tapi penasaran? Coba aja dulu free trial-nya selama 30 hari bagi Anda yang baru pertama kali coba aplikasi Finansialku.
Nah, Anda sudah paham kan mengenai dana darurat dan dana pendidikan anak. Jangan lupa bagikan artikel ini kepada banyak orang supaya mereka bisa mengetahui informasi ini. Terima kasih.
Sumber Gambar:
- https://bit.ly/3x0wFKJ
- https://bit.ly/2RLfJHS
- https://bit.ly/3mYmoK7
dilema besar