PT Pertamina (Persero) mengalami penurunan laba bersih konsolidasi tahun 2020 sebesar 60,05% dari Rp35,8 triliun pada 2019.
Ketahui selengkapnya dalam berita Finansialku berikut.
Kinerja Keuangan PT Pertamina Pada Tahun 2020
PT Pertamina (Persero) mengantongi laba bersih konsolidasi sebesar US$1,05 miliar atau setara Rp 15,3 triliun sepanjang 2020 (kurs: Rp 14.572). Laba tersebut anjlok 60,05% dari Rp35,8 triliun pada 2019.
Sepanjang 2020, seluruh sektor ekonomi global dan industri minyak dunia terdampak kondisi pandemi Covid-19. Hal tersebut bersamaan dengan menurunnya kebutuhan energi dan menurunnya harga minyak dunia.
Berdasarkan laporan keuangan 2020 Pertamina dilansir dari Katada.co.id, total penjualan dan pendapatan usaha perusahaan milik pemerintah tersebut turun 24,32%. Pada 2020 totalnya senilai US$ 41,46 miliar, sementara pada 2019 totalnya mencapai US$ 54,79 miliar.
Pendapatan Pertamina 2020 mayoritas disumbang dari penjualan dalam negeri minyak mentah, gas bumi, energi panas bumi, dan produk minyak yang nilai US$ 33,03 miliar. Pendapatan tersebut mengalami penurunan 24,56% dibandingkan 2019 senilai US$ 43,78 miliar.
Dengarkan audiobook di bawah ini agar keuangan bisnis Anda menjadi jelas dan Anda bisa tahu apa yang musti diperbaiki dari sisi keuangan supaya bisnis tetap gemilang
Meski demikian, Pjs Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman menilai capaian tersebut terbilang tinggi di tengah pandemi Covid-19 yang dibarengi dengan anjloknya harga minyak dunia.
Kinerja keuangan positif tersebut juga ditunjukkan dengan EBITDA perseroan sebesar US$7,6 miliar dengan EBITDA Margin 18,3 persen.
“Hal ini menunjukkan kondisi keuangan Pertamina aman dan mampu bertahan di tengah krisis ekonomi global,” ujar Fajriyah mengutip dari Cnnindonesia.com, Selasa (15/06).
[Baca juga: Beasiswa Universitas Pertamina: Gratis SPP, Uang Saku, dan Peluang Kerja]
Sementara itu, pendapatan dari penjualan ekspor minyak mentah, gas bumi, dan produk minyak oleh Pertamina pada 2020 senilai US$ 3,83 miliar atau mengalami kenaikan 5,76% dari US$ 3,62 miliar pada 2019.
Penurunan pada total pendapatan Pertamina juga terjadi karena penggantian biaya subsidi dari pemerintah yang pada 2020 hanya US$ 3,42 miliar. Penggantian tersebut tercatat mengalami penurunan 29,68% dibandingkan 2019 yang mencapai US$ 4,87 miliar.
Meski total pendapatan turun, Pertamina mampu mencatatkan jumlah beban pokok penjualan dan beban langsung pada 2020 senilai US$ 34,51 miliar.
Beban yang menggerus profitabilitas Pertamina tersebut, turun hingga 25,99% dibandingkan 2019 senilai US$ 46,63 miliar. Alhasil, laba bruto Pertamina pada 2020 tercatat senilai US$ 6,95 miliar.
Sayangnya, laba bruto tersebut tetap lebih rendah 14,77% dibandingkan catatan sepanjang 2019 yang senilai US$ 8,15 miliar.
Lebih jauh lagi, Pertamina membukukan beberapa beban lainnya yang totalnya mencapai US$ 4,69 miliar pada 2020 atau mengalami kenaikan 43,33% dari 2019 senilai US$ 3,27 miliar. Sehingga laba sebelum pajak penghasilan Pertamina senilai US$ 2,25 miliar atau turun 53,77% dari US$ 4,88 miliar.
Beban pajak penghasilan bersih yang harus ditanggung oleh Pertamina pada 2020 tercatat senilai US$ 1,43 miliar. Beban pajak penghasilan tersebut sebenarnya turun hingga 36,66% dari US$ 2,26 miliar.
Pertamina mampu mencatatkan aset senilai US$ 69,14 miliar pada 2020 atau mengalami kenaikan 2,74% dari 2019 senilai US$ 67,29 miliar. Total aset lancar Pertamina 2020 senilai US$ 23,07 miliar, sementara aset tidak lancar senilai US$ 46,06 miliar.
Meski begitu, total liabilitas Pertamina 2020 tercatat senilai US$ 37,88 miliar atau mengalami kenaikan 5,27% dari 2019 yang senilai US$ 35,99 miliar.
Adapun liabilitas jangka pendek Pertamina pada 2020 sebesar US$ 10,69 miliar dan liabilitas jangka panjang senilai US$ 27,19 miliar.
Untuk mencatat keuangan secara praktis dan terperinci kalian bisa pake aplikasi Finanslaku yang bisa langsung diunduh lewat Google Play Store maupun App store. Segera rasakan manfaatnya!
Editor: Ari A. Santosa
Sumber Referensi:
- Ihya Ulum Aldin. 14 Juni 2021. Terpukul Pandemi, Laba Pertamina 2020 Anjlok 58% Jadi Rp 15 Triliun. Katadata.co.id – https://bit.ly/3gCOIPF
- Redaksi. 14 Juni 2021. Laba Pertamina Anjlok 60 Persen Jadi Rp15,3 T. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/3pVU1y0
Sumber gambar:
dilema besar