Apakah kamu pernah mendengar tentang Komunitas Bambu?
Edukasi berkualitas seperti apa yang mereka maksud? Simak selengkapnya di sini.
Rubrik Finansialku
Buku, Media Akurat Penyambung Ilmu
Saat ini akses pendidikan atau edukasi lebih mudah. Tak hanya melalui bangku sekolah, kini pendidikan dapat dengan mudah didapat melalui buku terbitan anak negeri maupun portal daring.
Kendati penting, sayangnya tidak semua masyarakat Indonesia gemar membaca. Bahkan, dalam penelitian yang dilakukan PISA, RI harus berpuas diri berada di peringkat ke-62 dari 70 negara yang disurvei.
Indonesia berada di atas Brazil, namun masih kalah dengan Yordania. Sementara itu, negara tetangga kita, Singapura, berada di posisi pertama.
Di sisi lain, Malaysia dan Kazakhstan dianulir karena tak memenuhi kualifikasi penilaian.
Dalam survei lain yang dilakukan CCSU dan terbit Maret 2016, Indonesia rangking 60 dari 61 negara. Indonesia hanya unggul dari Botswana.
Komunitas Bambu dan Edukasi Sejarah
Komunitas Bambu merupakan penerbit buku yang berdiri pada 20 Mei 1998 dan memiliki misi untuk membantu masyarakat Indonesia memahami sejarah dengan lebih baik.
Penerbitan ini diinisiasi oleh JJ Rizal, seorang budayawan kelahiran Jakarta 12 Februari 1972 silam. Selain dikenal sebagai sejarawan, Rizal yang aktif menulis juga seorang pendiri gerakan Save Depok beberapa waktu lalu.
Komunitas Bambu lahir di tengah kondisi Indonesia yang pelik. Saat itu, banyak orang yang menganggap terjadi krisis politik dan moneter, tetapi Rizal menyebutnya sebagai krisis nilai.
Rizal meyakini tak ada jalan lain untuk menemukan kembali ke keindonesiaan, kecuali kembali ke rumah sejarah. Dia bertekad untuk menggali kembali bagaimana Indonesia sesungguhnya serta beberapa pertanyaan lainnya.
Komunitas Bambu memprioritaskan diri untuk gerakan reformasi Indonesia melalui edukasi, sebab mereka percaya bahwa Orde Baru yang lama berkuasa bukanlah sistem yang sehat.
Berbekal alasan tersebut, kelompok ini mulai menerbitkan buku berdasarkan sejarah yang tidak dipikirkan, disentuh, atau bahkan yang sengaja digelapkan.
Idealisme ini membuat Komunitas Bambu terpelecat dari keumuman, tetapi mendapat porsi sorotan media yang banyak dan memiliki tempat di hati pembaca karena tema-tema yang diterbitkan.
[Baca juga: Berlatih Membuat Konten Kreatif bareng Femalepreneur Academy]
Komunitas bambu adalah salah satu dari segelintir penerbit buku sejarah di Indonesia. Hingga saat ini, penerbitan ini telah merilis lebih dari 250 judul buku.
Tema-tema diangkat adalah gejolak semasa orde baru, minoritas etnis Tionghoa yang sempat dikambinghitamkan, sejarah perempuan, hiburan, jihadisme, dan lain-lain.
Bahkan, Komunitas Bambu juga merilis buku-buku fiksi seperti novel, puisi, kumpulan cerpen (kumcer), serta buku terjemahan bahasa asing yang tak tersedia bagi pembaca Indonesia.
Beberapa Buku Terbitan Komunitas Bambu
Komunitas Bambu senantiasa menjadi wadah bagi mereka yang memiliki kegemaran menulis. Berikut beberapa buku terbitan Komunitas Bambu.
#1 Jakarta Tempoe Doeloe
Buku karya Abdul Chaer ini berisi perkembangan masyarakat Betawi, seperti asal-usul, mitos, kepercayaan, profesi, kesenian, serta permainan. Setiap kalimat dituturkan dengan lugas sehingga membuat pembaca betah membacanya.
#2 Semiotika dan Filsafat Wayang: Analisis Kritis Pergelaran Wayang
Sri Teddy Rusdy mengemas buku ini sebagai pencerahan bahwa sesungguhnya wayang tak sekadar pertunjukan. Sebab, dalam tiap cerita, banyak pesan moral yang disisipkan.
[Baca juga: Dekorasi Pernikahan yang Bakal Jadi Tren di 2020]
#3 Pemberontakan Petani Banten 1888
Jika kamu membaca buku ini, kamu seperti melihat babak baru dalam sejarah. Dengan diksi yang kaya, matamu akan terbuka dengan makna yang terjadi dalam suatu peristiwa.
#4 Asal usul Nama Yogyakarta dan Malioboro
Buku ini disusun oleh Peter Carey. Asal usul Nama Yogyakarta dan Malioboro membahas asal usul nama dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Topik ini sangat menarik, sebab kamu akan dipaparkan dengan fakta dan makna di dalamnya.
#5 Ibu Pergi ke Surga
Dengan susunan kata-kata yang indah, cerpen dalam buku ini sanggup menyentuh perasaan. Tak hanya mengejar royalti, buku ini merupakan wujud kekayaan batin dan paduan pemikiran sang empu.
Membaca untuk Indonesia yang Lebih Baik
Membaca akan memperkaya jiwa manusia. Sebab, ilmu yang diserap dalam tiap lembarnya mampu membuat otak melihat lebih banyak perspektif.
Jika kamu belum hobi membaca, yuk, biasakan dari sekarang! Ternyata, membaca adalah salah satu investasi, lho.
Untuk kamu yang hobi baca, yuk cuss baca lebih banyak berita dari finansialku melalui aplikasi yang dapat diunduh pada tombol di bawah ini!
Ada juga nih video menarik untuk kamu yang ingin mengenal diri lebih jauh.
Sumber Referensi:
- JJ Rizal. Wikipedia.com – https://bit.ly/3apxHEk
- Admin. Tentang Kami. Komunitasbambu.id – https://bit.ly/2QT3wO1
- Asnida Riani. 22 Agustus 2015. 5 Buku Komunitas Bambu, Penerbit yang Diprakarsai JJ Rizal. Fimela.com – https://bit.ly/3dEBL5l
- Bams History. 28 Februari 2019. Mengenal Sejarah Peristiwa 65. Youtube.com – https://bit.ly/2yiyBnV
- Danu Damarjati. 05 Januari 2019. Benarkah Minat Baca Orang Indonesia Serendah Ini? Detik.com – https://bit.ly/2QTZPYg
Sumber Gambar:
- Komunitas Bambu 01 – https://bit.ly/2K0evkE
- Komunitas Bambu 02 – https://bit.ly/3c7V7hS
- Komunitas Bambu 03 – https://bit.ly/2RtdkyA
dilema besar