Finansialku bersama OJK berpartisipasi dalam memberikan edukasi keuangan untuk meningkatkan literasi finansial digital di kalangan generasi muda.
JAKARTA – Perkembangan teknologi yang pesat mendorong digitalisasi di berbagai aspek kehidupan masyarakat, tidak terkecuali pada Sektor Jasa Keuangan (SJK) terutama dengan munculnya berbagai Layanan Keuangan berbasis digital seperti Bank Digital, Pinjaman Online, Insurtech dan lainnya.
Karenanya, regulator perlu mengantisipasi dan merespons digitalisasi pada sektor keuangan. Ditambah hadirnya pandemi Covid-19 yang turut menuntut semua lapisan untuk bertransformasi dari konvensional menjadi digital.
Berdasarkan data statistik OJK, P2P Lending adalah salah satu fintech yang berkembang pesat dengan total ekuitas hingga September 2021 telah mencapai hampir Rp 3 miliar.
Di Provinsi Sumatera Barat sendiri total penerima dana mencapai 208.862 orang dan pemberi dana berjumlah 3.178 orang.
Data tersebut menunjukkan potensi P2P Lending di Sumatera Barat sangat besar. Akan tetapi, jumlah pemberi dana masih sangat kurang jika dibandingkan dengan peminjam yang jauh lebih banyak.
Maka, OJK berupaya mengisi celah kekosongan tersebut dengan menggalakkan sosialisasi literasi finansial digital.
Untuk mewujudkan visi tersebut, OJK menggagas Program Sosialisasi Digital Financial Literacy 2021 dengan tema “How to Be Financially Literate: An Eye Opener for New Generation”.
Rangkaian program ini diselenggarakan dari kampus ke kampus dengan menyasar generasi muda untuk melek finansial digital. Setelah berkeliling dari Semarang, Surabaya, dan Maluku, kini OJK mampir ke Padang, Sumatera Barat.
Acara digelar secara daring pada Jumat (19/11/2021) pukul 08.30 WIB dan peserta yang hadir adalah mahasiswa dari 15 perguruan tinggi di wilayah Sumatera Barat.
OJK mengundang tiga narasumber, yaitu:
- Bapak Triyono Gani selaku Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital
- Bapak Rahmat Febrianto selaku Dosen Universitas Andalas
- Bapak Melvin Mumpuni, CFP®, QWP sebagai CEO Finansialku.
Dalam acara ini, disampaikan bahwa digitalisasi bisa memberi dampak positif dan negatif.
Dengan adanya digitalisasi ini mempercepat pertumbuhan fintech untuk melakukan transformasi keuangan dari yang semula konvensional menjadi digital dan memberikan ruang lebih bagi fintech untuk berinovasi.
Di sisi lain, digitalisasi juga tak lepas dari kejahatan siber yang menargetkan aktivitas digital yang terkait keuangan. Setidaknya, ada 4 jenis kejahatan finansial yang sering terjadi di era digital, yaitu phising, pharming, spyware, dan SIM card swap.
Oleh karena itu, generasi muda, terutama Generasi Z yang tumbuh bersama teknologi harus bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi, namun tetap tidak hanya mengikuti arus semata.
Finansialku dipercaya untuk turut serta dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi keuangan di era digital.
Hal ini bertujuan untuk memberikan edukasi seputar keuangan, produk dan jasa keuangan agar para peserta bisa mewujudkan target dan impian di masa yang akan datang.
Apalagi, usia 20-an adalah waktu yang tepat untuk mulai belajar keuangan dengan 3 konsep keuangan, yaitu make money, keep it, dan accelerate it.
Agar lebih memudahkan, penggunaan aplikasi perencana keuangan dapat membantu para peserta untuk melakukan 3 konsep keuangan tersebut.
Finansialku adalah aplikasi perencanaan keuangan yang sudah tercatat dan diawasi oleh OJK. Dengan aplikasi Finansialku, 3 konsep keuangan di atas bisa dilakukan melalui berbagai fitur keuangan di dalamnya.
Untuk mendapatkan aplikasi Finansialku, bisa diunduh pada link di bawah ini.
Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!
Finansialku berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan di seluruh lapisan masyarakat.
Download aplikasi Finansialku untuk melakukan perencanaan keuangan dan konsultasi bersama Certified Financial Planner Finansialku.
Tertarik untuk berkolaborasi bersama Finansialku.com guna mencerdaskan keuangan generasi bangsa? Hubungi tim kami di nomor 0896 3791 0833 (Yusi) atau email ke yusi@finansialku.com.
Dokumentasi:
Editor: Ratna SH
dilema besar