Kinerja Barang Konsumen Primer Minus, UNVR Masih Worth To Buy?

Kinerja Barang Konsumen Primer Minus, UNVR Masih Worth To Buy?

Bagaimana prospek saham emiten UNVR setelah kinerjanya kurang memuaskan di tahun 2021, dengan semangat baru di 2022, dan recovery Covid-19?

Tahun 2021 revenue UNVR -7,47%. Apakah dengan economic recovery dan semangat baru di 2022 akan melesat? Mari kita bahas prospek saham UNVR lebih lanjut.

 

Summary

  • Unilever adalah perusahaan yang bergerak di bidang FMCG dengan 400 brand di seluruh dunia.
  • Bisnis dari UNVR meliputi dua kategori produk utama yaitu home and personal care (kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh) dan foods and refreshment (makanan dan minuman).
  • UNVR sempat mengantongi laba bersih Rp 5,4 triliun pada Kuartal 3 2020, Kemudian turun pada 2021 karena pandemi gelombang kedua menjadi Rp 4,3 triliun (kuartal 3 2021).

 

Business Profile Unilever Indonesia/UNVR

Unilever, salah satu merek barang kebutuhan paling eksis di seluruh dunia dengan 400 brand di seluruh dunia. Produk-produk dari perusahaan multinasional ini selalu membanjiri pasar internasional, hingga Indonesia.

Perusahaan raksasa yang bergerak di bidang FMCG (Fast Moving Consumer Goods) dengan produk  yang mendapatkan kepercayaan dari konsumen, sebagai salah satu perusahaan terdepan di Indonesia untuk produk perawatan rumah, diri, makanan, hingga es krim.

contoh produk terlaris UNVR

 

Unilever Indonesia, seperti industri lainnya, mengawali tahun 2022 dengan rasa optimis. Tren harga saham Unilever pada tahun lalu sempat menyentuh harga 8000/lot di awal tahun 2021 dan turun sepanjang tahun 2021.

Selain itu, kinerja perusahaan yang tampak melalui laporan keuangan perusahaan membuat sentimen yang buruk di mata investor. Untuk saat ini harga UNVR memang dalam keadaan murah.

Untuk melihat bagaimana kemampuan perusahaan memberikan keuntungan kepada para pemegang saham atas setiap lembar saham yang investor miliki, maka kita bisa melihat rasio EPS.

EPS biasanya berbanding lurus dengan revenue. Maksudnya, jika perusahaan mencapai revenue yang besar maka besar EPS akan tinggi. Sebaliknya bisa juga disimpulkan jika EPS bernilai tinggi berarti revenue perusahaan sangat besar.

EPS UNVR selama 3 tahun mengalami penurunan cukup tajam, pada tahun 2018 EPS UNVR 1194,89; pada 2019 972,74; pada 2020 188,02 dan 2021 114,93 (Kuartal III-2021).

EPS ini dipengaruhi oleh besarnya keuntungan yang diperoleh dan jumlah saham yang beredar pada masing-masing perusahaan.

Source: indopremier sekuritas

 

Banyak usaha yang mengalami kesulitan di tahun 2020 hingga 2021, Unilever Indonesia juga menghadapi banyak tantangan, seperti daya beli yang berkurang serta munculnya brand-brand lokal dan internasional.

Salah satunya sektor perawatan diri atau skin care, ada brand lokal seperti Wardah, brand yang dimiliki oleh selebgram dan skin care Korea.

Contoh brand lokal terlaris Source: shopee.co.id

 

Unilever terus berkembang dari program digitalisasi. Pada dasarnya, transformasi digital yang biasanya memakan waktu lima tahun bisa dicapai hanya dalam waktu satu tahun.

Penggunaan Sahabat Warung, aplikasi yang diluncurkan pada tahun 2019 agar toko-toko kecil di Indonesia dapat memesan barang secara online, meningkat tajam.

Aplikasi Sahabat Warung – Android view

 

Perseroan juga melihat adanya pergeseran yang kuat pada pola permintaan dan saluran penjualan serta perubahan preferensi dan perilaku konsumen di tahun 2020.

[Baca Juga: Mencuri Panggung Saham Setelah Laba Naiik 88%, Ini Prospek GOOD]

 

Kinerja Keuangan PT Unilever Indonesia (UNVR)

  • Dari Laporan Keuangan Kuartal III – 2021 kinerja UNVR tidak cukup bagus, dari penjualan bersih UNVR turun 7,48% menjadi Rp 30,02 triliun.

EBITDA UNVR juga turun 16,13% di periode kuartal III 2021, hal ini dikarenakan tantangan gelombang pandemi covid-19. Naiknya harga komoditas membuat biaya produksi produk UNVR lebih tinggi.

Grafik Penjualan Bersih UNVR

 

Dengan kondisi ini, UNVR tetap berinovasi dengan mengeluarkan produk Top mereka dengan kemasan yang lebih terjangkau, seperti Rinso, Bango, Royco.

Produk Top Unilever

 

Selain itu, UNVR juga berinovasi dengan variasi selera masyarakat Indonesia, bisa dilihat dari variasi produk konsumsi primer yang  UNVR hadirkan.

produk konsumsi primer

 

  • Bisnis dari UNVR meliputi dua kategori produk utama yaitu home and personal care (kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh) dan foods and refreshment (makanan dan minuman).

 

Dari laporan keuangan Kuartal III-2021, home and personal care masih mendominasi penjualan terbesar yaitu senilai Rp 20,05 triliun atau 66,7% dari total penjualan bersih Unilever Indonesia. Sementara untuk foods and refreshment mencapai Rp 9,9 triliun atau 33,3% dari total penjualan.

  • UNVR sempat mengantongi laba bersih Rp 5,4 triliun pada Kuartal 3 2020, Kemudian turun pada 2021 karena pandemi gelombang kedua menjadi Rp 4,3 triliun (kuartal 3 2021).

Grafik Laba Bersih UNVR
Sumber: RK Team

 

Penurunan itu disebabkan segmen distribusi dan ritel terdampak pandemi Covid-19.  Ia mengingatkan, pada kuartal I 2020, dampak pandemi Covid-19 baru dimulai pada awal Maret 2020 saat warna negara Indonesia pertama yang terinfeksi Covid-19 resmi diumumkan oleh pemerintah. 

  • Saham-saham barang konsumen primer masih mencatatkan kinerja yang kurang bagus pada tahun ini. Hal tersebut terlihat dari IDX Sector Consumer Non-Cylicals (IDX Sektor Barang Konsumen Primer) yang tercatat minus 16,48% secara year to date (ytd), disebabkan daya beli masyarakat yang masih rendah sepanjang tahun 2021. Hal ini turut memengaruhi pertumbuhan kinerja emiten, khususnya yang berfokus pada penjualan domestik.

 

Kinerja Unilever Global selama pandemi 2020-2021 juga mengalami penurunan. Saham Unilever diperdagangkan di beberapa bursa seperti bursa London (London Stock Exchange Group), bursa Amerika (NYSE) dan bursa Belanda (Euronext Amsterdam Stock Exchange).

Sumber: Unilever

UNL.L unilever London, return 1 tahun -10,42%

 

Sumber: Unilever

UNL.AS (unilever Amsterdam) return 1 YR -3.28%

 

Sumber: Unilever

UNL.N (Unilever New York) Return 1 tahun -10,74%

 

Sumber: Indopremier

Price performance UNVR selama 1YR -43.14%

 

Grafik harga dari Unilever Indonesia hingga Unilever Internasional (London, Amsterdam, New York) juga mengalami penurunan selama 2021.

Selama 10 tahun terakhir CAGR (return rata-rata selama periode 10 tahun) UNVR ada di 6,29%, dalam 3 tahun terakhir penjualan UNVR tumbuh tidak terlalu pesat.

Pada tahun 2020 saja, pertumbuhan setahun penuh/full year Growth UNVR hanya 0,1%. Penjualan bersih dari sisi home and personal care 0,4% sedangkan food and refreshment -0,6%.

Grafik Penjualan Bersih UNVR

 

Manajemen mampu mengelola pengeluaran perusahaan, sehingga Unilever masih bisa menghasilkan laba bersih. Net Profit Margin (NPM) Unilever konsisten di angka 16% – 17% dalam 10 tahun terakhir.

Jika membandingkan dengan kompetitor di sektor consumer goods seperti ICBP dan MYOR, angka tersebut termasuk efisien.

Perbandingan Net Profit Margin Sektor Consumer Goods

 

Return on Equity (ROE) dari UNVR sendiri, dalam 10 tahun terakhir masih konsisten juga di atas 100%. bahkan, ROE pada tahun 2020 merupakan yang tertinggi sebesar 145,09%. namun pada 2021 ROE UNVR berada pada 109,6%.

Valuasi UNVR saat ini dihargai overvalued (4250/lembar), harga wajar berada pada 558.

 

Outlook PT Unilever Indonesia Tbk.

Melansir dari public expose, manajemen Unilever Indonesia memiliki prioritas strategi di tahun 2022 yaitu:

  1. Memperkuat dan membuka potensi penuh dari brand-brand besar dan produk utama lewat inovasi yang terdepan dan menstimulasi konsumsi pelanggan.
  2. UNVR juga berusaha memperluas dan memperkaya portofolio bisnis ke segmen value dan premium.
  3. UNVR turut memperkuat kepemimpinan pasar di kanal utama seperti general trade dan modern trade serta kanal masa depan seperti e-commerce.

 

Di 2022 ini, berdasarkan Undang-Undang tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (RUU HPP) yang disahkan pada Kamis, 7 Oktober 2021, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang sebelumnya 10% menjadi 11% yang akan berlaku pada April 2022.

Kenaikan tarif PPN ini berdampak langsung pada perusahaan yang bergerak di sektor barang konsumsi dan retail. Pasalnya, produksi dan penjualan produk-produk utama sektor ini merupakan barang yang menjadi objek PPN.

Kenaikan PPN tersebut berdampak pula pada penurunan konsumsi dan naiknya biaya produksi.

Di sisi lain, GudangAda mengumumkan kerja sama dengan PT Unilever Tbk (UNVR) dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).

[Baca Juga: Laba Bersih DCII Naik 24,4% YoY Walau Sempat Digembok 2 Bulan]

 

Catalyst

Produk dan brand dari Unilever masih menjadi pemimpin pasar di kategorinya sendiri, sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia seperti Sunlight, Wall’s, Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Royco, Bango, dan masih banyak lagi.

 

Teknikal UNVR

Hingga perdagangan market Sesi I – 05 Januari 2021, tren IHSG kembali menguat. UNVR diperdagangkan pada harga 4250/lembar menguat tipis. Selama 1 tahun terakhir, harga saham UNVR -43,33%

 

Indikator MACD berada di bawah garis nol dengan sinyal buy yang tipis di awal tahun 2022, posisi saat ini mendekati level support UNVR selama 1 tahun di level 3800. Jika ingin open position, bisa pertimbangkan untuk wait and see harga turun dahulu.

 

Kesimpulan

Sektor consumer-goods digolongkan sebagai sektor yang defensif, turunnya daya beli masyarakat banyak sektor mengalami penurunan kinerja.

Prospek emiten ini di tahun 2022 diharapkan semakin membaik, terlebih saat ini keadaan sudah membaik dari Covid-19, booster vaksin yang menjadi sentimen positif, namun ada kenaikan bahan baku, PPN menjadi sentimen negatif.

So, Sobat Finansialkum untuk Anda yang ingin memaksimalkan portofolio alokasi aset, yuk ikuti program belajar online “Accelerate Your Money” Make Your Money Works For You.

Bersama pemateri CEO Finansialku Melvin Mumpuni CFP® QWP®, Anda akan mengetahui cara memaksimalkan produk investasi dan meminimalkan risiko. Klik banner untuk mempelajari selengkapnya.

 

Disclaimer-on: Tulisan ini untuk EDUKASI, bukan SARAN INVESTASI. Penulis tidak memegang saham UNVR. Penulis tidak terafliasi dengan perusahaan yang disebutkan atau anak usaha. Penyebutan nama saham tidak bermaksud memberikan opsi buy/sell atau pun rekomendasi untuk saham tertentu.

Artikel menunjukkan fakta dan analisis dari penulis. Berdasarkan laporan keuangan dan sumber yang penulis anggap terpercaya. Data dapat berubah tergantung kondisi. Seluruh tulisan dan tanggapan adalah opini pribadi.

 

Bagaimana pendapat Anda mengenai informasi ini? Yuk, tulis opini Anda di kolom komentar di bawah ini. Dan jangan lupa untuk membagikan informasi ini pada rekan-rekan investor lainnya. Terima kasih.

 

Editor: Ratna SH

Sumber Referensi:

Kontan.co.id, Market.bisnis.com, CNN Indonesia, RTI, Financial Report Q3 PT Unilever Indonesia 2021

dilema besar