Keren! Gara-Gara Ini, Kerajinan Bambu Go Internasional

Keren! Gara-Gara Ini, Kerajinan Bambu Go Internasional

Siapa sangka, jika tanaman bambu yang umumnya tumbuh liar di Indonesia bisa memiliki nilai jual tinggi di dunia internasional?

Inilah kisah sociopreneur Mega Puspita, yang membantu memberdayakan para perajin bambu!

 

Summary:

  • Melalui kreativitas, inovasi, dan teknologi, Studio Dapur berhasil membawa produk-produk material bambu go internasional.
  • Desain menjadi salah satu ciri khas produk bambu Studio Dapur, hingga bernilai jual tinggi.

 

Membawa Teknologi ke Tengah Perajin Bambu Lewat ‘Studio Dapur’

Kemajuan teknologi memiliki manfaat yang luar biasa bagi dunia bisnis terutama dalam mengenalkan produk ke pasar.

Namun, tak semua pelaku bisnis mendapatkan akses teknologi secara penuh. Seperti pelaku UMKM di daerah yang belum mengenal teknologi.

Melihat kesenjangan tersebut, Mega Puspita bersama kedua rekannya, Alain Bunjamin dan Maulana mendirikan Studio Dapur pada Desember 2016.

Studio Dapur sendiri adalah brand yang bergerak di sektor alat-alat dapur dengan menggunakan material bambu.

Meski terbuat dari bambu, desain dan model produk-produk yang ada sangat kekinian.

[Baca Juga: Komunitas Bambu: Terbitkan Edukasi Sejarah Berkualitas]

 

Sukses Menjelajah Dunia

Kemunculan Studio Dapur membantu menumbuhkan regenerasi perajin, hingga berhasil menembus pasar internasional.

Bahkan memiliki eksklusif distributor di Korea Selatan.

Beberapa negara yang berhasil dijelajahi Studio Dapur antara lain Jepang, Belgia, Finlandia, dan Amerika Serikat.

Mega menceritakan awal mula terbentuknya Studio Dapur berangkat dari pengalamannya saat magang sebagai product designer.

Waktu itu aku magang di desa pengrajin bambu dan tinggal di sana. Berbekal dari pengalaman tersebut, aku melihat bahwa ternyata ada nilai kebudayaan penganyam bambu yang bisa berdampak untuk ekonomi.

Kemudian aku dan temenku memanfaatkan hal ini menjadi potensi bisnis. Kita buat solusi dengan membuat produk dari anyaman bambu dengan desain yang modern.

Setelah lulus, akhirnya aku cari desa di Jawa Barat yang berpotensi untuk bisnis ini. Setelah pencarian panjang, dirinya kemudian memilih Desa Padakembang,” tuturnya.

 

Berbicara soal tantangan yang ada, Mega menjelaskan salah satunya ialah tantangan kerja.

Ia pun kerap memikirkan bagaimana cara membuat sistem yang baik dalam sebuah produksi, sehingga mampu menjaga kualitas dan aktivitas sosial.

Meskipun berbasis bisnis, Studio Dapur juga memikirkan aspek sosial. Seperti kelestarian desa, marketing, edukasi pasar, inovasi agar tetap relevan dengan kebutuhan pasar.

Mega mengakui, dirinya rutin mengedukasi para pengrajin bambu dan warga setempat terkait pembuatan kerajinan bambu berkualitas.

Tujuannya agar bisa dijadikan mata pencaharian warga sekaligus menjaga kelestarian desa.

Ciri khas dari produk Studio Dapur terletak pada desainnya.

Menurut Mega, untuk membuat anyaman tersebut bernilai jual tinggi maka perlu ada inovasi di model produknya.

“Kami memang sengaja menghadirkan desain modern ini, soalnya kalau enggak di desain seperti sekarang. Itu juga akan susah.

Jadi, saya dan tim selalu berpikir untuk menghadirkan inovasi baru. Misalnya, kaya anyaman untuk lampu. Itu unik kan,” ucapnya.

 

Selain menciptakan inovasi seperti yang dilakukan Mega dan teman-temannya melalui Studio Dapur.

Sobat Finansialku juga bisa membantu UMKM melalui investasi P2P Lending. Untuk penjelasan detailnya, kamu bisa gali informasi lewat ebook gratis Dapat Profit dengan Membantu UMKM dan Orang Lain dari Finansialku.

Ebook tersebut cocok untuk kamu yang ingin belajar investasi sekaligus mendapatkan profit dengan membantu UMKM dan orang lain. Selamat mencoba.

 

Keren sekali ya, apa yang dilakukan oleh Mega dan kawan-kawan. Kalau Sobat Finansialku tertarik bisnis kerajinan apa nih? Yuk, share di kolom komentar di bawah ini!

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama Finansialku.com dengan Herstory. Isi dan data yang tertera dalam artikel ini merupakan tanggung jawab Herstory.

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Riana Agustian. 10 Maret 2022. Kisah Mega Puspita, Berdayakan Perajin Bambu di Desa Besarkan Bisnis Studio Dapur Hingga ke Kancah Global. Herstory – https://bit.ly/3OIsrzZ

dilema besar