Syarat yang mudah menjadi salah satu alasan kenapa masyarakat tertarik dengan pinjol untuk penuhi tuntutan kehidupan
Jangan tunggu terpuruk, segera keluar dari lingkaran setan ini dengan mengikuti tips dari Perencana Keuangan Finansialku di artikel berikut ini.
Summary:
- Ibarat dua sisi mata uang, pinjaman online memang memberikan solusi bagi seseorang yang memerlukan bantuan finansial dalam waktu cepat. Meski risiko bahaya pun mengintai dibelakangnya.
- Ada beberapa alasan yang mendasari banyak orang tertarik dengan pinjol dan beberapa tips untuk bisa keluar dari jeratan ini.
Fenomena Pinjol di Tengah Masyarakat
Kemajuan teknologi memberikan banyak perubahan pada hampir seluruh aspek kehidupan manusia secara holistik.
Berbagai inovasi baru terus bermunculan, dan bisa dengan mudah masyarakat akses serta gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satunya adalah pinjol atau pinjaman online, yang menjadi kontroversi di tengah pola hidup manusia.
Pinjol tidak ubahnya seperti lembaga pemberi pinjaman uang pada umumnya. Hal yang jadi pembeda hanyalah kemudahan dan kecepatan.
Peminjam bisa mendapatkan uang di hari yang sama tanpa harus melewati berbagai birokrasi yang sangat berbelit.
Tak ayal, kemudahan akses ini membuat banyak orang candu, dan terbuai untuk terus menerus mengajukan pinjaman.
[Baca Juga: Pertimbangkan Hal Berikut Sebelum Memutuskan Berutang ke Pinjol]
Terlena Kemudahan, Utang Numpuk Kemudian
Kemudahan birokrasi yang pinjol tawarkan, seolah menjadi ‘penolong’ ketika kita kesusahan.
Alhasil lambat laut, meminjam ke pinjol seperti bagian dari gaya hidup dan kebiasaan.
Awalnya mungkin hanya untuk kebutuhan mendadak atau menutup lobang pinjaman lain yang sudah jatuh tempo.
Tapi pada akhirnya, sebagian besar diantara kita terlena karena mudahnya mendapatkan uang dalam waktu cepat.
Barulah tersadar ketika menemukan tumpukan utang yang jumlahnya tidak terbayangkan sebelumnya.
Lalu menyesal karena tidak bisa putar balik. Pilihannya cuma dua, menabrakkan diri lalu mati, atau bertanggung jawab dan melunasi semuanya.
Kira-kira kalau ada di posisi ini, apa langkah yang akan kamu ambil?
Sebagai bahan pembelajaran, kamu bisa baca kisah di artikel berikut ini Gali Lubang Tutup Lubang, Akhirnya Guru Honorer Terjerat 141 Pinjol
Kenapa Masyarakat Tertarik dengan Pinjol?
Bicara soal pinjol, maka kita bicara soal hal paradoks. Melabelinya sebagai sesuatu yang berbahaya dan menjebak.
Padahal, pinjol hadir sebagai sebuah solusi untuk orang-orang yang berhadapan dengan keadaan mendesak.
Mengharuskan dia untuk bergerak cepat agar permasalahan tidak melebar ke mana-mana. Khusunya bagi mereka yang tidak mempersiapkan dana darurat.
Sialnya, pinjol malah jadi andalan bagi orang-orang untuk memenuhi keinginan yang di kamuflase sebagai kebutuhan.
Pinjol jadi teman baik untuk menyuapi ego yang tidak ada habisnya, Maka, bukan sesuatu yang aneh kalau pinjol berubah jadi hal yang menyeramkan.
Padahal, sama seperti pinjaman lainnya. Bahwa akan membahayakan jika kita tidak bayar cicilan sesuai syarat dan ketentuan yang perusahaan berikan di awal.
Tongam L. Tobing, Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan alasan kenapa masyarakat tertarik pada pinjol.
Melansir laman money.kompas.com, dia mengatakan bahwa pinjol memberikan kemudahan dalam layanan pinjaman uang daripada lembaga serupa lainnya.
“Kan kalau di lembaga keuangan bank syaratnya, mulai dari fotocopy KTP, hingga verifikasi dokumen lain. Selain itu, kalau ke lembaga keuangan formal harus siapkan ongkos, waktu, belum lagi harus antre. Tapi kalau lewat pinjol, enggak kayak gitu, mudah. Makanya banyak yang pakai.” Ucapnya, Jumat (06/08/21).
Ini yang akhirnya membuat banyak orang terjebak pada kubangan yang mereka buat sendiri.
Hanya demi memenuhi keinginan yang tidak ada habisnya atau tuntutan gaya hidup tersier untuk sebuah validasi.
Melihat fenomena ini, akhirnya membuat layanan sejenis terus bermunculan. Dari yang legal dan terdaftar di OJK, sampai yang beroperasi di bawah radar OJK.
Akhirnya, permasalahan tidak berhenti pada kebiasaan konsumtif masyarakat. Tapi juga pada sejumlah oknum yang memanfaatkan momentum ini, untuk menjebak banyak orang dengan menetapkan bunga tinggi.
Semuanya kemudian bersatu menjadi benang kusut, alhasil permasalahan pinjol tumpah ruah menjadi satu.
Belum Terlambat untuk Taubat, Begini Caranya!
Finansialku paham betul bahwa banyak faktor yang melatarbelakangi keputusan seseorang pada akhirnya berurusan dengan pinjol.
Misalnya karena terlilit utang, atau untuk memenuhi kebutuhan yang nominalnya cukup besar.
Finansialku juga memahami, pilihan tersebut muncul dari proses kontemplasi yang cukup panjang.
Oleh karena itu, mari kita berhenti menyalahkan masa lalu dan berangan-angan tentang apa yang akan terjadi jika kita membuat keputusan yang berbeda.
Lebih baik, fokuskan diri pada apa yang bisa kita lakukan untuk mengubah masa depan.
Retty NCS., S.Akt., BKP., CFP®, salah satu Perencana Keuangan Finansialku memberikan beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar keluar dari lingkaran setan ini, antara lain:
#1 Jujur pada Diri Sendiri
Terlalu memfokuskan diri pada orang lain membuat kita seolah hidup untuk memenuhi ekspektasi mereka.
Menjadikan orang lain sebagai pemeran utama dalam hidup kita adalah pilihan hidup yang benar-benar salah.
Ini membuat kita sulit untuk mensyukuri apa yang sudah kita miliki sekarang. Alih-alih, kita malah selalu merasa kurang.
Maka dari itu, berhentilah untuk hidup dengan cara ini. Retty menyarankan kita untuk mulai jujur pada diri sendiri.
“Apa, sih, yang selama ini dicari, dibutuhkan dalam hidup? Kemudian sesuaikan dengan kemampuan keuangan saat ini. Kalau belum mampu ya coba atur uangnya, berpenghasilan lebih lagi. Kalau mau terus ikuti tuntutan sosial, kapan kamu akan hidup untuk dirimu?” Katanya.
#2 Reset
Tips kedua adalah dengan mulai meninggalkan kebiasaan buruk kita dalam mengelola uang.
Kemudian memulai kebiasaan mengatur keuangan yang baru, yang lebih sehat dan cocok untuk diterapkan dalam hidup kita.
Langkah paling pertama yaitu mengetahui berapa jumlah kebutuhan rutin bulanan kita yang bisa kamu susun dalam bentuk anggaran bulanan.
Perhitungkan semua pengeluaran bulananmu, mulai dari pengeluaran rutin hingga biaya-biaya lainnya.
Setelah itu, kamu secara otomatis akan mendapatkan nominal yang bisa kamu jadikan patokan untuk bulan-bulan selanjutnya.
Supaya lebih mudah dalam mengatur keuangan ini, kamu bisa gunakan Aplikasi Finansialku.
Melalui berbagai fitur di dalamnya, kamu bisa menyusun anggaran sesuai kebutuhan, melakukan pencatatan setiap pengeluaran dan pemasukan, sampai mengecek kesehatan keuanganmu saat ini.
Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!
#3 Konsisten
Usahakan agar pengeluaranmu tidak melebihi jumlah yang sudah kamu hitung dan anggarkan sebelumnya.
Konsisten dan fokuslah pada hal-hal yang bisa menunjang perkembanganmu menuju hal yang lebih baik.
Selain itu, kamu juga bisa perbanyak referensi seputar cara mengatur keuangan salah satunya dengan membaca ebook gratis dari Finansialku berikut ini:
Ebook GRATIS, Cara Mengatur Keuangan dengan Mudah
Maafkan Diri Sendiri
Retty mengingatkan untuk tetap melakukan evaluasi terhadap kondisi keuanganmu secara berkala.
Selain itu, mulailah untuk memaafkan diri sendiri sembari memenuhi tanggung jawabmu untuk membayar semua utang yang tersisa.
Jika kamu memerlukan advice untuk membantu mengatasi permasalahan keuanganmu, jangan ragu untuk diskusikan bersama Perencana Keuangan Finansialku dengan cara klik banner di bawah ini.
Apakah kamu punya pendapat lain terkait topik ini? Mari kita diskusikan bersama-sama lewat kolom komentar!
Kamu juga bisa mendiskusikan ini bersama keluarga atau sahabatmu dengan membagikan artikel Finansialku lewat pilihan platform yang tersedia di bawah. Terima kasih.
Editor: Ismyuli Tri Retno
Sumber Referensi:
- Elsa Catriana. 06 Agustus 2022. Mengapa Masyarakat Banyak Gunakan Pinjol? Ini Kata Satgas SWI. Money.kompas.com – https://bit.ly/3xHnuk2
- Admin. 28 Agustus 2018. Alasan Masyarakat Lebih Suka Pinjam Uang ke Startup Fintech. Liputan6.com – https://bit.ly/3xFahZb
dilema besar