Kenali Gejala dan Cara Ampuh Menghilangkan Trauma Pada Anak

Kenali Gejala dan Cara Ampuh Menghilangkan Trauma Pada Anak

Bagaimana gejala trauma pada anak? Selain gejala, apa cara ampuh untuk menghilangkannya?

Kenali masalah anak-anak tersebut dalam artikel ini.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Lifestyle (rev)

 

Trauma Pada Anak: Seberapa Bahaya?

Peristiwa traumatis seringkali meninggalkan bekas pada korbannya, tak terkecuali anak-anak. Berdasarkan hasil penelitian, anak berusia di bawah 11 tahun rentan mengalami stres dan depresi pasca kejadian traumatis.

Sebagian besar dari mereka bisa sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Tetapi tak sedikit pula yang menunjukkan perubahan perilaku sebagai bentuk trauma pada anak.

 

Berbagai Gejala Traumatis pada Anak

Jika buah hati Anda pernah mengalami kejadian tak mengenakkan, mungkin ini saatnya mengenali dampak yang ditimbulkan. Apakah buah hati melewati masa-masa berat? Untuk mengetahui kondisi tersebut, berikut beberapa gejala yang bisa ditemukan.

 

#1 Perubahan Emosi Mendadak

Anak biasanya akan menunjukkan gejala trauma setelah memasuki 2 – 4 minggu usai kejadian. Anda bisa mengenalinya dari perubahan emosi yang terjadi secara mendadak.

Mereka tiba-tiba menangis dan sering mengeluh tanpa sebab. Tak semua anak menunjukkan emosi secara meledak-ledak, ada pula yang memilih diam dan menghindar. Kekosongan emosi semacam ini patut dicurigai.

Kenali Gejala dan Cara Ampuh Menghilangkan Trauma Pada Anak 01 - Finansialku

[Baca Juga: Tips Memilih Kuliah Kelas Karyawan dan Perencanaan Biaya Pendidikan]

 

#2 Sakit Fisik

Kondisi fisik menjadi penanda trauma pada anak. Kalau anak mulai mengeluh sakit tertentu, cobalah cek kembali. Terlebih anak menolak mendatangi tempat yang menjadi sumber trauma, seperti sekolah, rumah, dan lainnya.

Sakit yang umum dikeluhkan adalah pusing, muntah, mual, diare, hingga sakit kepala.

 

#3 Bermimpi Buruk

Sejak peristiwa traumatis yang dialami, anak akan melewati fase terberat. Tidur bukan lagi saat yang mengasyikkan. Boro-boro bisa mengistirahatkan badan dan pikiran, mereka justru ketakutan.

Ini dipicu oleh mimpi buruk yang kerap muncul saat malam hari. Mereka bakal meminta Anda untuk terus menemani atau menyalakan lampu di kamarnya.

Kenali Gejala dan Cara Ampuh Menghilangkan Trauma Pada Anak 02 - Finansialku

[Baca Juga: Moms, Ini Dia Tempat Menyimpan Dana Pendidikan yang Aman dan Mudah]

 

#4 Bertanya Berulang Kali

Ketakutan mengalami kejadian yang sama kembali membuat anak lebih hati-hati. Tak jarang anak akan bertanya berkali-kali untuk memastikan kejadian tersebut takkan terjadi lagi.

Bila buah hati Anda berada di tahapan ini, sebaiknya mulai waspada. Dikhawatirkan mereka terjerat dalam gangguan obsesif impulsif.

 

#5 Mengasingkan Diri

Kehilangan kepercayaan diri menjadi gejala selanjutnya. Anak mulai mengasingkan diri dari lingkungan bermain dan sekitarnya. Mereka juga akan menjauhi tempat-tempat yang dianggap membahayakan, contohnya jalan raya sebagai lokasi kecelakaan.

 

#6 Kebiasaan Kanak-Kanak

Di usia tertentu, anak bakal meninggalkan kebiasaan lamanya, seperti mengompol atau mengisap jari. Saat mengalami peristiwa traumatis, kebiasaan lama kembali lagi sebagai upaya ekspresi diri.

Gejala ini sering ditunjukkan oleh korban pemerkosaan atau terapi kepatuhan. Tak menutup kemungkinan trauma pada anak lainnya mengalami hal sama.

 

#7 Bersikap Agresif

Kebingungan mengekspresikan ketakutan serta kekhawatiran kerap ditunjukkan dengan tingkah laku agresif. Kemarahan dan perilaku negatif mungkin jadi sarana mereka mengungkapkan traumanya.

Kenali Gejala dan Cara Ampuh Menghilangkan Trauma Pada Anak 04 - Finansialku

[Baca Juga: Mau Tahu Cara Mendidik Anak Jadi Pengusaha Sukses?? Praktikkan Sekarang]

 

Cara Melewati Masa Traumatis

Setelah mengenali gejala trauma yang dialami anak, kini saatnya Anda mengetahui cara mengatasinya. Bagaimana membuat anak tetap nyaman setelah peristiwa traumatis terjadi?

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengenali gejala dan menerima trauma tersebut. Ajak buah hati untuk berdamai dan menerima keadaan saat ini.

Tumbuhkan kepercayaan diri mereka kembali seperti sedia kala. Kondisi ini bakal berpengaruh terhadap tumbuh kembang mereka kelak, terutama kemampuan sosial dan emosional.

Di samping itu, jadilah orangtua yang selalu mendengarkan dan selalu ada untuk mereka. Jangan hardik atau remehkan celotehan yang mereka keluarkan di saat-saat traumatis.

Terima semuanya sebagai bagian dari trauma pada anak. Biarkan peristiwa traumatis yang menjadi beban mereka, Anda tak perlu menambahkannya. Jangan sampai Anda menjadi orangtua yang menambah beban traumatis tersebut.

Sebagai tambahan untuk Anda, ketahui seberapa penting asuransi Pendidikan untuk anak Anda dalam video berikut ini.

 

Apakah informasi di atas sangat bermanfaat bagi Anda dan si kecil? Jika ya, ayo bagikan artikel ini pada sesama smart parents yang peduli perkembangan anak, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Admin. 50 Ucapan dan Tindakan Orangtua yang Membuat Anak Bahagia. Id.theasianparent.com – https://bit.ly/3aUIaI2

 

Sumber Gambar:

  • Trauma Pada Anak 1 – https://bit.ly/2VaSIfA
  • Trauma Pada Anak 2 – https://bit.ly/2JLZPWv
  • Trauma Pada Anak 3 – https://bit.ly/2yKF7UF

dilema besar