Kenali Equity Crowdfunding Indonesia, Cara Asyik Urun Dana

Kenali Equity Crowdfunding Indonesia, Cara Asyik Urun Dana

Sudah tahu apa itu equity crowdfunding? Ini adalah konsep baru tentang penawaran saham melalui urun dana, lho. Emang ada ya di Indonesia?

Ada dong! Sudah dapat ijin OJK juga.

Yuk, kita simak artikel berikut selengkapnya!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn and Invest

 

Mengenal Equity Crowdfunding Indonesia

Bagi investor saham, kini pilihan perusahaan yang dapat dijadikan sasaran penanaman modalnya semakin banyak.

Kini, investor tidak hanya dapat membeli saham dari perusahaan-perusahaan besar yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, melainkan juga membeli kepemilikan saham usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Hal tersebut dapat dilakukan melalui platform equity crowdfunding atau layanan urun dana melalui penawaran saham berbasis teknologi informasi.

Equity crowdfunding atau penggalangan dana merupakan proses mengumpulkan sejumlah kecil uang untuk sebuah proyek atau usaha oleh sejumlah besar orang. Pengumpulan ini biasanya dilakukan melalui platform online.

Jika dilihat sekilas, konsepnya mirip dengan pendanaan biasa. Namun, equity crowdfunding (ECF) memiliki sistem seperti membeli saham, berbeda halnya dengan peer to peer lending, yang hanya meminjamkan dana saja.

 

Mengapa Equity Crowdfunding?

Berkaitan dengan pesatnya pertumbuhan perusahaan rintisan (startup) di Indonesia, equity crowdfunding sangat cocok untuk dimanfaatkan oleh startup company untuk memperoleh akses pendanaan di Pasar Modal.  

Terlebih bagi para pendiri startup yang memiliki kendala utama dalam mendapatkan sumber pendanaan atau modal.

Kenali Equity Crowdfunding Indonesia, Cara Asyik Urun Dana 02

[Baca Juga: Founder & Money: Tips Keuangan dan Investasi Ala Ayyi Hidayah]

 

Tidak hanya untuk pengusaha startup, equity crowdfunding juga cocok bagi UMKM yang umumnya memiliki arus kas atau pendapatan dan aset yang terbatas.

Tanpa beban kewajiban pembayaran bunga atau pokok investasi serta kewajiban untuk memberikan agunan, penggalang dana dapat mengembangkan usahanya dengan efektif.

Saat usahanya memperoleh keuntungan dan membagikan dividen, investor akan mendapatkan dividen tersebut secara proporsional sesuai porsi kepemilikan yang dipegangnya.

Kenali Equity Crowdfunding Indonesia, Cara Asyik Urun Dana 03

[Baca Juga: Apa Produk Reksa Dana Terbaik Untuk Investasi, Ya?]

 

Demikian pula bila usaha tersebut dibeli oleh investor atau berhasil masuk di bursa saham, investor juga berhak mendapat memperoleh capital gain.

Cara ini dapat menjadi solusi terbaik untuk memberikan akses dan menjembatani setiap orang yang memiliki dana lebih dan ingin berinvestasi pada usaha berkembang, baik startup atau UKM yang membutuhkan dana usaha.

Selama ini investasi pada startup atau usaha tahap awal biasanya hanya dapat diakses oleh investor profesional seperti angel investor dan perusahaan modal ventura.

 

Mekanisme Equity Crowdfunding

Mekanisme equity crowdfunding ini terbilang cukup mudah. Misalnya di kampanye urun dana ini, perusahaan startup/UMKM penerbit ingin melakukan penggalangan dana sebesar Rp 400 juta.

  • Crowd investor” atau “pemodal” memutuskan berinvestasi di kampanye startup tersebut dan melakukan deposit di portal penyelenggara equity crowdfunding.
  • Perusahaan penyelenggara meneruskan dana tersebut ke startup
  • Perusahaan startup/UMKM penerbit menggunakan dana tersebut untuk berbagai macam penggunaan, sama halnya dengan fundraising dengan cara tradisional.
  • Sebagai gantinya, pemodal/investor akan mendapatkan % ownership di perusahaan penerbit.

 

Risiko Equity Crowdfunding

Sebagai konsep baru dalam investasi dan dunia pendanaan, equity crowdfunding bisa menjadi hal yang beresiko. Beberapa kemungkinanan risiko dalam berinvestasi di crowdfunding adalah.

  • Bisnis yang diinvestasikan bisa saja tutup. Banyak bisnis baru gagal di tahun pertama, jadi terdapat kemungkinanan bisa kehilangan semua uang yang diinvestasikan.
  • Tingkat pengembalian tidak dijamin. Saham dari urun dana bisa saja tidak mengalami kenaikan harga dan kemungkinan besar tidak mendapatkan pembayaran dividen (sebagai sharing profit), karena perusahaan berumur muda (apalagi jika technology) biasanya tidak memiliki profit atau menginvestasikan profit ke bisnis mereka kembali.
  • Kemungkinan sulit menjual saham kepemilikan karena saham ini biasanya tidak di-listing, artinya tidak mudah untuk menjual kembali saham yang dimiliki seperti layaknya saham perusahaan besar di pasar saham.
  • Namun POJK nomor 37 tentang equity crowdfunding juga mengatur tentan adanya pasar sekunder supaya para investor bisa saling memperjualbelikan saham yang dibeli dari equity crowdfunding.

 

Platform Equity Crowdfunding di Indonesia

Sehubungan dengan POJK Nomor 37/POJK.04/2018 tentang Layanan Urun Dana Melalui Penawaran Saham Berbasis Teknologi Informasi (Equity Crowdfunding), OJK menyampaikan list Fintech Equity Crowdfunding (ECF) yang berizin per 31 Desember 2019.

Terdapat 3 perusahaan penyelenggara yang sudah mendapat izin OJK. Perusahaan tersebut adalah Santara, Bizhare dan Crawddana yang kurang lebih memiliki konsep yang hampir sama.

Kenali Equity Crowdfunding Indonesia, Cara Asyik Urun Dana 04

[Baca Juga: Ayo Terus Untung Dengan Investasi Emas Pegadaian!]

 

Santara dan Bizhare membuka peluang bagi UKM untuk menawarkan sahamnya melalui platform dan menghimpun dana, sedangkan crowddana memungkinkan penawaran saham/investasi di aset properti agar lebih terjangkau.

Dilansir dari dailysocial.id, CEO Santara, Avesena Reza mengatakan bahwa Santara saat ini memiliki penyaluran dana, basis investor dan penerbit terbesar. Hanya saja ia tidak menjelaskan berapa jumlah pasti dari ketiganya.

Hal yang sama juga diungkapkan Founder & CEO Bizhare, Heinrich Vincent. Ia menceritakan bahwa sampai tahun 2020 ini mereka sudah memiliki 35 ribu investor yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kenali Equity Crowdfunding Indonesia, Cara Asyik Urun Dana 05

[Baca Juga: Ketahui 5 Ciri-ciri Investasi Bodong Agar Terhindar dari Penipuan]]

 

Dana yang disalurkan sudah menyentuh angka Rp27 miliar dengan total dividen yang dibagikan ke investor mencapai Rp1,5 miliar per Januari 2020.

Sementara itu, di awal tahun ini CrowdDana mengumumkan bahwa mereka sudah ada dua proyek pembangunan indekos yang berhasil didanai.

Nilainya mencapai Rp14,6 miliar bahkan sudah lebih. Mereka pun berencana bahwa tahun ini akan masuk ke segmen baru yaitu bisnis makanan dan jasa.

 

Mau Mencoba Equity Crowdfunding?

Setelah membaca artikel ini, apakah anda tertarik untuk memulai Equity Crowdfunding?

Jangan pernah takut untuk memulai mencoba. Apabila ragu, Anda bisa mengkonsultasikan kesehatan keuangan Anda menggunakan aplikasi Finansialku yang dapat diunduh pada tombol berikut.

 

Pelajari juga mengenai P2P melalui video ini.

 

Bagikan informasi menarik ini kepada teman Anda yang membutuhkan ya! Apabila Anda memiliki pertanyaan, silahkan komentar di bawah ini. 

 

Sumber Referensi:

  • Prayogo Riza. 10 Maret 2020. Mengenal Platform “Equity Crowdfunding” di Indonesia. Dailysocial.id – https://bit.ly/3aS3Xjr

 

Sumber Gambar:

  • Crowdfunding 01 – https://bit.ly/2xWGwab
  • Crowdfunding 02 – https://bit.ly/2yC3SlI
  • Crowdfunding 03 – https://bit.ly/3c1IBjO
  • Crowdfunding 04 – https://bit.ly/39YOywM
  • Crowdfunding 05 – https://bit.ly/3dXWelU

dilema besar