Kembali Dicanangkan, Apa Dampak PSBB Total Terhadap Ekonomi?

Kembali Dicanangkan, Apa Dampak PSBB Total Terhadap Ekonomi?

PSBB akan kembali berlaku, apa saja dampak PSBB total terhadap keuangan Indonesia? Simak di artikel Finansialku berikut ini.

 

Rubrik Finansialku

 

Dampak PSBB DKI Jakarta

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menerapkan pelaksanaan PSBB mulai 14 September mendatang. Alasannya demi mencegah penyebaran Covid-19 yang semakin tinggi.

Jakarta sebagai Ibu Kota Negara telah menjadi sentral bisnis dan juga geliat industri di tanah air. Penerapan PSBB ini dikhawatirkan akan berdampak pada roda perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Seperti apa lebih jelasnya?

[Baca Juga: Yes! Bansos Diperpanjang Sampai Awal 2021, yang Mana Saja?]

 

Berikut sejumlah dampak yang muncul pasca Anies mengumumkan keputusan perketat PSBB DKI Jakarta, melansir dari beberapa sumber;

 

#1 IHSG Turun Tajam

Pada Kamis (10/09) kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) merosot. IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan hal ini sangat wajar karena pengumuman Gubernur DKI Anies Baswedan terkait dengan rencana penerapan PSBB secara ketat.

“Wajar saja, ini karena PSBB tahap II,” kata laksono mengutip dari Kompas, Jumat (11/09).

 

#2 Driver Ojek Online Kehilangan Pendapatan

Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam satu hal merupakan kebijakan paling tepat demi memutus rantai penyebaran virus.

Namun, di sisi lain itu membuat driver ojol seperti Grab dan Gojek sulit mendapatkan pemasukan.

Ketua Presiden Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksana mengatakan PSBB total sebagai kebijakan baik untuk menekan Covid-19 di Jakarta tetapi bagi driver ojol, kebijakan tersebut cukup menyulitkan driver untuk bertahan hidup normal.

“Pada PSBB yang pertama ketika driver ojol dilarang bawa penumpang, para driver kehilangan pendapatan 70-80% dan itu sangat memberatkan,” ujar Igun dikutip dari Cnbcindonesia.

 

#3 Ekonomi Indonesia Berpotensi Resesi

Ekonom memroyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III tahun ini akan kian tertekan akibat kebijakan PSBB kembali diterapkan di DKI Jakarta.

Ekonom Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan, pertumbuhan ekonomi akan mengalami kontraksi lebih dari 3% pada kuartal III-2020.

“Tanpa pengetatan PSBB, saya perkirakan minus 3%, artinya resesi. Dengan pengetatan PSBB pasti naik lagi, di atas 3%,” ujar Piter dikutip dari Kontan.

Pada kuartal II yang lalu, perekonomian RI telah mengalami pertumbuhan ekonomi minus 5,32 persen.

Dengan begitu, bila pada kuartal III mendatang perekonomian RI kembali minus, maka Indonesia masuk dalam definisi resesi secara teknis.

Piter menilai, dengan pengetatan kembali PSBB, roda perekonomian yang mulai bergerak di masa PSBB transisi bakal kembali melambat.

“Pada masa PSBB transisi perekonomian sudah bergerak kembali walaupun masih sangat terbatas. Penyaluran kredit mulai tumbuh, terutama dengan dorongan likuditas oleh pemerintah, tetapi semua akan berbalik melambat kembali,” ujarnya.

 

#4 PNS Kembali WFH

Aparatur Sipil Negara akan kembali menerapkan sistem kerja dari rumah alias WFH, menyusul keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang kembali memperketat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo mengatakan apabila suatu wilayah ditetapkan PSBB karena zona merah, maka aturannya akan mengacu pada Surat Edaran (SE) Nomor 58 Tahun 2020.

“Jika wilayah zona merah tersebut telah ditetapkan PSBB maka kembali ke SE 58 tahun 2020. Instansi di wilayah tersebut melaksanakan WFH full atau bekerja di rumah secara full dan tetap,” kata Tjahjo dikutip dari Detikcom.

 

Ebook Panduan Sukses Atur Gaji Ala KARYAWAN

Download Sekarang, GRATISSS!!!

 

Tetap Bertahan

Pembatasan sosial berskala besar di DKI Jakarta, tentunya, merupakan langkah yang bijak dalam menghadapi Covid-19. Namun selayaknya kebijakan, ia akan berdampak juga bagi orang banyak, apalagi para pekerja informal.

Dalam kondisi carut-marut ini saling membantu bisa membuat antar sesama tetap bertahan. Oleh karena itu, tetaplah jaga kesehatan.

Semoga badai ini cepat berlalu, dan kita kembali terang.

 

Simak juga tips sehat selama pandemi di video berikut ini.

 

Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel diatas? Kamu bisa berbagi pandanganmu tentang artikel ini lewat kolom komentar di bawah ini.

Sebarkan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui.

 

Sumber Referensi:

  • Pipit Ika Ramadhani. 10 September 2020. Jakarta PSBB Lagi, Simak Dampaknya Terhadap Ekonomi. Liputan6.com – https://bit.ly/3hjoxvM
  • Danang Sugianto. 10 September 2020. Dampak PSBB Jakarta Diperketat: IHSG Anjlok hingga Ancaman PHK. Detik.com – https://bit.ly/2GPe3Yq
  • Roy Franedya. 11 September 2020. Jakarta PSBB Total, Driver Ojol Kehilangan Pendapatan 80%. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/2GQvB6s
  • Redaksi. 11 September 2020. PSBB Jakarta diperketat, ekonom: Resesi, ekonomi RI akan kontraksi lebih dari 3%. Kontan.co.id – https://bit.ly/3hlbKsG

 

dilema besar