Karyawan Ingin Memulai Bisnis, Perhatikan 20 Hal Berikut Ini!

Karyawan Ingin Memulai Bisnis, Perhatikan 20 Hal Berikut Ini!

Sobat Finansialku simak terus panduan belajar mulai bisnis untuk karyawan ini! Masih semangat untuk belajar kan?

Di sini aja ya belajarnya bersama Finansialku.

 

Bisnis untuk Karyawan

Memulai bisnis sendiri bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan.

Terlebih dengan memiliki bisnis sendiri Anda bisa memiliki banyak keuntungan seperti menjadi bos bagi diri sendiri, jadwal yang fleksibel dan dapat mengerjakan bisnis sesuai dengan hobi yang Anda suka.

Tapi bisnis untuk karyawan? Anda harus ketahui, menjadi pengusaha sukses membutuhkan perencanaan, kreativitas dan kerja keras yang matang. dan tentunya pengetahuan akan mengelola keuangan bisnis dengan baik dan benar.

 

20 Pertanyaan yang Harus Anda Jawab Sebelum Memulai Bisnis untuk Karyawan?

Sekarang tanyakan pada diri Anda 20 pertanyaan ini, untuk membantu memastikan Anda memikirkan detail keuangan dan bisnis yang tepat.

  1. Mengapa saya memulai bisnis?
  2. Bisnis apa yang saya inginkan?
  3. Siapkah pelanggan ideal saya?
  4. Produk atau layanan apa yang bisnis saya berikan?
  5. Apakah saya siap meluangkan waktu dan uang yang dibutuhkan agar bisnis saya dimulai?
  6. Apa yang membedakan ide bisnis saya dan produk atau layanan yang akan saya berikan dari orang lain di pasar?
  7. Di mana bisnis saya akan berada?
  8. Berapa banyak karyawan yang saya butuhkan?
  9. Apa jenis pemasok yang saya butuhkan?
  10. Berapa banyak uang yang saya butuhkan untuk memulai?
  11. Apakah saya perlu mendapatkan pinjaman?
  12. Berapa lama waktu yang dibutuhkan sebelum produk atau layanan saya tersedia?
  13. Berapa lama saya bisa mulai menghasilkan keuntungan?
  14. Siapakah pesaing saya?
  15. Bagaimana saya akan hargai produk saya dibandingkan dengan kompetisi saya?
  16. Bagaimana saya membuat struktur hukum bisnis saya?
  17. Pajak apa yang harus saya bayar?
  18. Asuransi apa yang saya butuhkan?
  19. Bagaimana saya mengelola bisnis saya?
  20. Bagaimana saya mengiklankan bisnis saya?

 

Memulai Bisnis Kecil-kecilan

Banyak alasan mengapa orang kerap mengurungkan niat untuk memulai bisnis, salah satunya adalah karena modal yang dibutuhkan cukup besar.

Oleh karena itulah banyak yang memulai bisnisnya secara kecil-kecilan. Bisnis kecil-kecilan memang sedang booming.

Terbukti, hasil riset Small Business Administration menyebutkan bahwa sudah ada lebih dari 28 juta bisnis kecil-kecilan di Amerika Serikat, menempati  99.7% dari seluruh bisnis di sana.

Demikian halnya di Indonesia, bisnis bisa dimulai saat Anda menemukan ide bisnis yang unik.

Jika Anda memiliki waktu kerja yang fleksibel, Anda bisa mengupayakan kebebasan finansial dengan bekerja sambil membuka usaha kecil-kecilan, lho.

Sayangnya, meski banyak yang tertarik memulai bisnis kecil-kecilan, hanya sedikit yang bisa berhasil dan sukses.

Ini karena mereka merintis dan menjalani bisnisnya tidak dengan baik dan benar. Memulai bisnis untuk karyawan, berikut ini, hal-hal yang perlu Anda lalukan. Agar bisnis yang Anda rintis berjalan dengan baik dan benar

 

#1 Lakukan Riset

Umumnya seseorang yang akan memulai bisnis kecil-kecilan sudah memiliki ide utamanya, namun belum berhasil menyeimbangkannya dengan realita.

Jadi, penting untuk selalu mengecek dan melakukan riset untuk mengetahui apakah ide Anda memiliki potensi untuk sukses.

Anda bisa melakukan riset, focus group discussion (FGD), dan trial and error.

Untuk dapat mengetahui valid tidaknya ide Anda, Anda bisa melakukan riset kecil-kecilan untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut:

  • Apakah ide sudah sesuai dengan kebutuhan dan minat masyarakat?
  • Siapa yang membutuhkannya?
  • Apakah ada perusahaan yang menawarkan produk atau jasa sejenis saat ini?
  • Bagaimana kompetisinya?
  • Bagaimana agar bisnis ini bisa memasuki masyarakat dengan baik?

Riset ini adalah sebuah proses validasi terhadap ide Anda. Karena jika tidak valid, Anda hanya buang-buang waktu.

Satu tips buat Anda, sebuah produk atau jasa yang biasanya sukses adalah produk atau jasa yang bisa menyelesaikan masalah masyarakat, atau mungkin memenuhi kebutuhan dan menawarkan apa yang menjadi minat masyarakat luas, jual atau sediakan produk dan/atau jasa yang semacam demikian. 

 

#2 Membuat Rencana

Anda membutuhkan sebuah rencana sebelum menjadikan ide bisnis menjadi kenyataan. Sebuah ide yang tidak dilengkapi dengan perencanaan matang bisa berujung kegagalan, walau sudah dilakukan riset sebelumnya.

Perencanaan bisnis (business plan) merupakan sebuah gambaran yang akan membimbing bisnis Anda dari fase startup hingga berkembang.

DAN pastinya ini adalah keharusan bagi semua bisnis, tidak peduli apa jenis bisnis Anda. Ada beberapa tipe perencanaan bisnis untuk tipe bisnis yang berbeda pula.

Contohnya, perencanaan bisnis tradisional dibutuhkan jika Anda terkendala biaya dan membutuhkan dukungan keuangan dari investor atau lembaga keuangan.

Perencanaan bisnis tipe tradisional biasanya sangat terperinci dan memiliki bagian-bagian yang menjelaskan bisnis dengan baik sehingga pihak debitur bisa mempertimbangkan untuk mendukung ide bisnis Anda.

Jika Anda tidak membutuhkan dukungan keuangan, Anda bisa membuat perencanaan bisnis yang lebih sederhana. Namun tetap harus ada!

Dengan demikian, bisnis yang ingin dicapai akan lebih jelas, berikut bagaimana langkah yang harus diambil untuk mencapai tujuan tersebut.

 

#3 Buat Rencana Keuangan

Memulai bisnis kecil-kecilan memang tidak membutuhkan banyak modal, tetapi tentu tetap membutuhkan modal awal dan kemampuan untuk mengatasi biaya operasionalnya sebelum Anda bisa memperoleh keuntungan.

Cobalah buat perencanaan keuangan sederhana yang mengestimasikan biaya-biaya yang Anda butuhkan.

Contohnya, untuk modal awal Anda membutuhkan biaya izin usaha, peralatan, biaya legal, asuransi, branding, riset pasar, penyimpanan, acara pembukaan, penyewaan lokasi bisnis, dan sebagainya.

Biaya ini kemudian dilanjutkan dengan biaya operasional seperti biaya sewa lokasi, biaya perawatan, marketing dan iklan, biaya produksi, bahan baku, upah pegawai, dan sebagainya.

Kini setelah Anda memiliki angka kasarnya, ada beberapa cara untuk memperoleh pendanaan bagi bisnis kecil-kecilan ini, termasuk:

  • Financing
  • Small business loans
  • Small business grants
  • Angel investors
  • Crowdfunding

Anda juga bisa berusaha dengan cara meminimalisasi sebisa mungkin modal awal Anda.

Tujuannya adalah untuk membuat rencana yang sesuai dengan kondisi keuangan Anda dan meminimalisasi jumlah pinjaman.

 

#4 Tentukan Struktur Bisnis

Bisnis kecil-kecilan Anda bisa saja mandiri, bermitra, atau berupa CV atau PT.

Oleh karena itu, tentukan sejak awal seperti apa struktur bisnis Anda, kemudian lakukan reevaluasi dan ubah apabila memang kurang sesuai.

Bergantung pada kompleksitas bisnisnya, biasanya Anda disarankan untuk berdiskusi dengan tenaga ahli seperti pengacara untuk memastikan Anda mengambil struktur bisnis yang tepat.

 

#5 Pilih dan Ajukan Nama Bisnis Anda

Tahukah Anda bahwa nama bisnis memiliki peranan penting di hampir seluruh aspek bisnis?

Pastikan untuk memikirkan seluruh implikasi potensialnya sebelum Anda memutuskan nama bisnis.

Begitu Anda menentukan nama bisnisnya, Anda perlu mengecek hak patennya, apakah sudah ada bisnis dengan nama yang sama?

Jika Anda memiliki struktur bisnis Perseroan Terbatas (PT), maka tidak boleh ada nama bisnis yang sama.

Jika belum ada, maka Anda bisa melakukan registrasi pengajuan nama bisnis. Pengajuan ini pun bergantung pada struktur bisnis Anda.

Apabila menggunakan website, jangan lupa registrasikan juga nama domain Anda setelah menentukan nama bisnis. Ingatlah untuk menggunakan nama yang unik dan menarik!

 

#6 Peroleh Izin Usaha

Setiap struktur bisnis memiliki prosedur pengajuan izin usahanya. Ini adalah kewajiban Anda sebagai pebisnis untuk dapat memulai bisnis legal di Indonesia.

Anda bisa kembali membaca dua artikel di atas untuk melihat apa saja syarat-syarat yang dibutuhkan dalam pengajuan CV dan PT.

Sebagai contoh, dalam pengajuan pendirian PT, Undang-undang no. 40 tahun 2007 membagi syaratnya menjadi syarat umum dan syarat formal.

Adapun beberapa syarat pendirian tersebut adalah sebagai berikut:

Syarat Umum

  • Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik saham dan pengurus dengan masing-masing minimal sebanyak 2 orang
  • Fotokopi Kartu Keluarga (KK) direktur atau penanggung jawab perusahaan
  • Foto berwarna milik penanggung jawab perusahaan ukuran 3×4 cm sebanyak 2 lembar
  • Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) penanggung jawab perusahaan
  • Fotokopi surat-surat kepemilikan perusahaan (surat tanah dan sebagainya) atau surat perjanjian sewa perusahaan
  • Fotokopi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir sesuai dengan domisili perusahaan
  • Surat keterangan dari RT/RW untuk perusahaan yang berdomisili di area perumahan atau perkampungan
  • Surat keterangan domisili dari pengelola gedung jika perusahaan berdomisili di sebuah gedung perkantoran
  • Foto kantor perusahaan tampak depan dan dalam ruangan yang berisi meja, kursi, unit komputer beserta 1-2 orang karyawan
  • Stempel perusahaan. Jika belum memiliki yang resmi, harus sudah memiliki stempel sementara guna mengurus perijinan
  • Kantor perusahaan berada di area perkantoran, plaza, atau ruko dan tidak berada di area pemukiman penduduk
  • Siap dilakukan survei

 

Syarat Formal

  • Pendiri perusahaan minimal 2 orang atau lebih (sesuai pasal 7 ayat 1)
  • Masing-masing pendiri perusahaan harus mengambil bagian atas modal saham, kecuali dalam rangka peleburan (sesuai pasal 7 ayat 2 dan 3)
  • Akta notaris berbahasa Indonesia
  • Akta pendirian perusahaan harus disahkan Menteri Kehakiman, yang kemudian diumumkan dalam Berita Acara Negara Republik Indonesia (sesuai pasal 7 ayat 4)
  • Perusahaan memiliki minimal 1 orang direktur dan 1 orang komisaris sebagai penanggung jawab perusahaan (sesuai pasal 92 ayat 3 dan pasal 108 ayat 3)
  • Pemilik saham harus Warga Negara Indonesia (WNI) atau badan usaha yang didirikan menurut hukum dan perundangan Indonesia, kecuali perusahaan swasta asing
  • Modal dasar perusahaan minimal Rp 000.000 dengan modal disetor minimal 25% dari modal dasar tersebut (sesuai pasal 32 dan 33).

 

#7 Tentukan Sistem Keuangannya

Bisnis kecil-kecilan akan berjalan dengan efektif saat ada sistem yang berlaku. Salah satu sistem paling penting untuk bisnis kecil adalah sistem keuangan.

Sistem akunting dibutuhkan untuk membuat dan mengelola anggaran, menentukan harga, menyelaraskan bisnis, dan mengajukan pajak.

Anda bisa membuat sistem keuangan sendiri atau menyewa jasa akuntan sehingga sistem yang dibuat semakin jelas dan terjamin.

 

#8 Tentukan Lokasi Bisnis

Lokasi merupakan salah satu faktor penting yang bisa mempengaruhi bisnis Anda. Mengapa? Karena biasanya strategis tidaknya lokasi berpengaruh terhadap kelancaran bisnis Anda.

Anda bisa membuka kantor, atau menyewa ruko (rumah toko), bahkan membuat gerai. Namun Anda perlu memikirkan, apakah lokasinya strategis?

Apakah luasnya sesuai dan bisa menampung mesin dan peralatan yang ada? Serta poin-poin lainnya.

Hal ini akan membantu Anda dalam menentukan apakah lokasi tersebut memang tepat untuk tipe bisnis Anda.

Pertimbangan kedua adalah menentukan pembiayaan lokasi bisnis, apakah Anda akan menyewa atau membelinya?

Hal ini kembali lagi kepada kondisi keuangan Anda, sehingga lihat kembali mana kondisi yang memungkinkan dan menguntungkan bagi Anda.

 

#9 Persiapkan Tim

Apabila Anda hendak merekrut pegawai, kini saat yang tepat untuk melakukannya. Tentukan apa saja posisi yang dibutuhkan dan seperti apa kualifikasi yang tepat untuk setiap jabatan tersebut.

Apabila Anda memilih untuk mencari pekerja paruh waktu, maka pertimbangkan juga job description dan kualifikasinya. Jika Anda merupakan pebisnis mandiri yang menjalani bisnis sendirian, Anda mungkin saja tidak butuh merekrut pegawai.

Tetapi usahakan agar tetap ada tim pendukung yang bisa menjadi mentor bisnis Anda. Bisa saja berupa keluarga atau kerabat yang dekat dengan Anda.

 

#10 Promosikan Bisnis Anda

Tidak peduli seberapa bagus produk atau jasa yang ditawarkan, bisnis akan gagal jika konsumen tidak mengenal atau mengetahui produk atau jasa Anda.

Di sinilah pentingnya sebuah pemasaran atau promosi, di mana Anda harus mulai menarik minat konsumen dan klien.

Buatlah sebuah perencanaan pemasaran kemudian lihat dan pelajari bagaimana bisnis sejenis menjalani pemasarannya.

Dari sini Anda bisa menentukan mana cara paling efektif untuk memasarkan produk atau jasa Anda.

Pengetahuan mengelola kaungan tersebut dapat Anda pelajari dari audiobook berikut ini. 

banner -pengelolaan keuangan pribadi dan bisnis

 

Selanjutnya, Sobat Finansialku dapat membaca panduan belajar: Penghasilan dari Investasi untuk Karyawan.

 

Jika Anda tertarik untuk menambah penghasilan bulanan dan merencanakan keuangan dengan baik, Anda dapat berkonsultasi dengan Certified Financial Planner (CFP) Finansialku.

Namun, sebelumnya lakukan dahulu cek kesehatan keuangan supaya konsultasi Anda bisa selesai tepat sasaran, ya. Tenang! Cek kesehatan keuangan bisa Anda lakukan melalui aplikasi Finansialku juga, kok.

Anda dapat mengunduh Aplikasi Finansialku di Apps Store atau Play Store dan manfaatkan potongan harga Rp 50 ribu dengan kode promo: WEBTAHUNAN untuk biaya member PREMIUM yang lebih ekonomis selama satu tahun.

 

Cara mengelola keuangan usaha tentu berbeda dengan keuangan pribadi, berikut 5 cara mengelola keuangan bisnis agar bisnis Anda berkembang. Jangan lupa untuk subscribe Youtube Finansialku untuk update tips keuangan lainnya.

 

Editor: Rincani Sinaga

Sumber Gamber:

  • Cover:  https://bit.ly/2UwjyCB

dilema besar