Di tengah pelemahan ekonomi, Presiden Joko Widodo minta sektor penerbangan untuk bergabung dengan pariwisata. Jelasnya di artikel berikut.
Informasi selengkapnya, dapat dibaca dalam artikel Finansialku di bawah ini!
Rubrik Finansialku
Penerbangan dan Pariwisata Akan Digabungkan
Salah satu sektor yang terjerembab pasca virus corona menyerang di Indonesia adalah pariwisata.
Oleh sebab itu, Presiden Jokowi berencana melakukan transformasi dengan menggabungkan BUMN di bidang penerbangan dan pariwisata. Rencana ini bertujuan untuk mendongkrak kedua sektor itu di tengah pandemi Covid-19.
Melansir dari Detikcom, pada kuartal II-2020 wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia mencapai 482 ribu orang.
Angka tersebut turun 81% jika dibandingkan kuartal sebelumnya dan turun 87% dibandingkan periode yang sama di 2019.
“Tapi menurut saya, penurunan ini justru menjadi momentum kita untuk konsolidasi, momentum kita untuk transformasi di bidang pariwisata dan juga di bidang penerbangan melalui penataan yang lebih baik mengenai rute penerbangan, penentuan hub, penentuan super hub,” terang Jokowi.
Terkait hal tersebut, ada tiga hal yang perlu dilakukan, yakni pertama mengevaluasi airline hub.
Menurut Presiden, 30 bandara internasional yang dimiliki Indonesia saat ini terlalu banyak. Dia melanjutkan bahwa negara-negara lain tidak seperti itu.
“Dan 9% lalu lintas terpusat hanya di 4 bandara artinya kuncinya ada di 4 bandara ini di Soekarno-Hatta di Jakarta, Ngurah Rai di Bali, Juanda di Jawa Timur, dan Kualanamu di Sumatera Utara,” ujar Presiden mengutip dari Bisnis, Kamis (06/08).
[Baca Juga: Ini Syarat Traveling Dalam dan Luar Negeri di Era New Normal]
Selain itu juga, Jokowi mengajak jajarannya untuk berani menentukan bandara yang berpotensi menjadi internasional hub dengan pembagian fungsi sesuai letak geografis dan karakteristik wilayah.
Saat ini, menurut Jokowi, ada delapan bandara internasional yang berpotensi menjadi hub dan superhub, yakni Ngurah Rai, Soekarno-Hatta, Kuala Namu, Yogyakarta, Balikpapan, Hasanuddin, Sam Ratulangi, dan Juanda.
Terakhir, Jokowi menyampaikan bahwa untuk membuat sebuah lompatan pada sektor pariwisata, Indonesia memerlukan ekosistem pendukung yang terintegrasi dari hulu hingga ke hilir.
Seharusnya manajemen penerbangan, bandara, hotel, hingga industri kreatif lokal terintegrasi.
Jokowi mengharapkan, penurunan itu di tengah pandemi Covid-19 bisa menjadi evaluasi bersama jajarannya dalam melompat.
Holding BUMN Sektor Penerbangan
Salah satu nama yang turut tersorot untuk digabungkan adalah PT Survai Udara Penas. Perusahaan tersebut disebut-sebut akan menjadi induk usaha dari holding BUMN sektor penerbangan.
Kabar ini dikonfirmasi dari kajian PT Pricewaterhouse Cooper Consulting Indonesia (PwC), sebagaimana mengutip dari laman CNBC Indonesia.
Seperti diketahui, PwC mendapatkan mandat dari Kementerian BUMN untuk membuat kajian atas rencana pembentukan holding BUMN penerbangan.
Rencana ini bahkan sudah muncul saat Rini Soemarno menjabat sebagai Menteri BUMN.
Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA
Untuk informasi saja, Penas merupakan salah satu BUMN yang lahir pada 31 Mei 1961. Kelahiran penas pada awalnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan foto udara dan peta bagi kalangan militer.
Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel diatas? Kamu bisa berbagi komentar lewat kolom komentar di bawah ini.
Sebarkan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya.
Sumber Referensi:
- Chandra Gian Asmara. 06 Agustus 2020. Siap-siap! Jokowi Segera Lebur BUMN Penerbangan & Pariwisata. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/3icQkP3
- Muhammad Khadafi. 06 Agustus 2020. Jokowi Ingin Gabungkan BUMN Pariwisata dan Penerbangan, Saham Garuda (GIAA) Terbang. Bisnis.com – https://bit.ly/3gF0tnC
- Danang Sugianto. 06 Agustus 2020. Jokowi Mau Gabungkan BUMN Penerbangan dan Pariwisata. Finance.detik.com – https://bit.ly/3klcQqO
- Redaksi. 06 Agustus 2020. Jokowi Sebut BUMN Penerbangan dan Pariwisata Berpeluang Digabung. Jpnn.com – https://bit.ly/2DpX5hU
dilema besar