Joe Biden Resmi Jadi Presiden Amerika Serikat (AS) yang Ke-46

Joe Biden Resmi Jadi Presiden Amerika Serikat (AS) yang Ke-46

Joe Biden resmi dilantik menjadi presiden ke-46 Amerika Serikat, menjadikannya presiden dengan usia tertua di negeri Paman Sam tersebut.

Lantas, bagaimana dampak pergantian Presiden ini pada ekonomi Indonesia? Ketahui selengkapnya dalam artikel Finansialku di bawah ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Joe Biden Telah Dilantik Jadi Presiden Amerika Serikat (AS)

Joe Biden resmi menjadi Presiden Amerika Serikat (AS), usai dilantik di halaman Gedung Capitol, Rabu (20/1) waktu setempat. Biden mengambil sumpah jabatan di hadapan Hakim Agung AS John Robert.

Biden menjadi presiden ke-46 AS menggantikan Donald Trump. Biden yang kini berusia 78 tahun, menjadi presiden AS tertua dalam sejarah.

Sebelum Biden dilantik, Kamala Harris lebih dulu melakukan proses pelantikan sebagai Wakil Presiden AS. Kamala Harris dilantik oleh anggota Hakim Agung AS Sonia Sotomayor. Sebagaimana mengutip dari kontan.co.id, Kamis (21/01).

Kamala Harris, putri imigran dari Jamaika dan India, menjadi orang kulit hitam pertama, wanita pertama dan orang Amerika keturunan Asia pertama yang menjabat sebagai wakil presiden.

Joe Biden Resmi Jadi Presiden Amerika Serikat (AS) yang Ke-46 02

[Baca Juga: Sosok Kamala Harris, Wanita Blasteran Cawapres AS 2020]

 

Dalam acara tersebut terlihat beberapa tokok Partai Republik, termasuk Wakil Presiden Mike Pence dan pemimpin kongres partai, menghadiri pelantikan Biden.

Adapun mantan Presiden AS Barack Obama, George W. Bush, dan Bill Clinton juga turut hadir.

Di hari pelantikan Biden, Donald Trump tak terlihat batang hidungnya. Trump diketahui minggat dari Washington pada Rabu (20/1), menjelang pelantikan Joe Biden.

Trump meninggalkan Gedung Putih untuk terakhir kalinya tepat setelah pukul 8 pagi Rabu (20/1) waktu AS dengan helikopter menuju Pangkalan Angkatan Udara Gabungan Andrews, masih dari laman yang sama.

Penolakan Trump untuk menyapa penggantinya sebelum menghadiri pelantikan merupakan putusnya tradisi politik selama lebih dari satu setengah abad, yang dipandang sebagai cara untuk menegaskan transfer kekuasaan secara damai.

 

Dampak Terpilihnya Biden bagi Pasar Saham Indonesia

Sementara itu, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS ke-46 tidak akan memberi dampak signifikan terhadap pasar obligasi Indonesia dalam jangka pendek.

Ramdhan mengatakan, pelaku pasar masih akan memantau program-program kebijakan yang akan dikeluarkan oleh Biden setelah dirinya resmi menjabat.

Menurutnya, pasar menaruh harapan yang cukup besar pada Biden untuk menenangkan kondisi pasar, mengutip dari bisnis.com.

“Selama pemerintahan Donald Trump, kondisi pasar global, termasuk obligasi, seringkali bergejolak karena beberapa kebijakan seperti perang dagang dengan China ataupun karena komentar-komentarnya” ujar Ramdhan.

Ramdhan memperkirakan, gaya kepemimpinan Biden yang lebih tenang akan menghasilkan kondisi yang optimal bagi pasar surat utang, baik di AS maupun di negara lain.

Ia menjelaskan, terpilihnya Joe Biden telah direspon positif oleh pasar dan diyakini akan membawa kebijakan yang lebih akomodatif bagi pasar global, termasuk surat utang Indonesia.

Katalis tersebut, lanjutnya, akan meningkatkan minat investor asing untuk memasuki atau kembali ke obligasi Indonesia.

Hal ini terjadi seiring dengan kenaikan permintaan dan likuiditas global yang muncul dari paket stimulus dari Amerika Serikat.

“Daya tarik obligasi Indonesia juga didukung oleh rating yang masih investment grade. Hal tersebut menandakan ketahanan pasar surat utang Indonesia yang telah diguncang pandemi pada tahun lalu,” tambahnya, mengutip bisnis.com.

Di sisi lain, Direktur CSA Institute Aria Santoso mengatakan kebijakan AS dibawah Biden diyakini akan berdampak baik bagi pasar saham global, termasuk di Indonesia.

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan, pemerintahan AS di bawah kepemimpinan Biden akan lebih berfokus pada perbaikan ekonomi yang lebih harmonis dengan mitra dagang Negeri Paman Sam.

Hal tersebut, lanjutnya, akan memberi angin segar bagi pasar-pasar negara berkembang, seperti Indonesia. Pemulihan ekonomi yang lebih merata juga berpotensi mendatangkan modal asing yang lebih banyak ke Indonesia.

 

Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel di atas? Kamu bisa berbagi komentar lewat kolom komentar di bawah ini.

Sebarkan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya.

 

Download Sekarang! Ebook PERENCANAAN KEUANGAN Untuk USIA 30-an, GRATIS!

12 Ebook Perencanaan Keuangan 30an

 

Sumber Referensi:

  • Redaksi. 21 Januari 2021. Joe Biden resmi jadi Presiden Amerika Serikat (AS). Kontan.co.id – https://bit.ly/2XZMEZe
  • Lorenzo Anugrah Mahardhika. 20 Januari 2021. Analis Beberkan Dampak Presiden AS Joe Biden ke Pasar Modal Indonesia. Market.bisnis.com – https://bit.ly/3iuYJ1M
  • Tommy Patrio Sorongan. 21 Januari 2021. Sah! Biden Jadi Presiden AS, Ini Kebijakan Ekonominya. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/3o3hvyu

 

Sumber Gambar:

  • 01 – https://bit.ly/392ALI8
  • 02 – https://bit.ly/2KCWXiK

 

dilema besar