Jika Anda Terjerat Utang dan Cicilan, Apa yang Harus Dilakukan?

Jika Anda Terjerat Utang dan Cicilan, Apa yang Harus Dilakukan?

Setiap orang berhak mengajukan pinjaman, selama sudah melakukan perhitungan dan analisis yang matang. Dengan kata lain, perlu sikap tanggung jawab untuk mengajukan pinjaman sehingga tidak terjerat utang.

Utang merupakan sebuah keputusan yang mempengaruhi seluruh kondisi keuangan Anda. Dengan memutuskan untuk mengajukan pinjaman, maka secara otomatis muncul pengeluaran atau kewajiban baru yakni cicilan utang.

Tetapi kerap kali, debitur tidak memikirkan risiko jangka panjang dari sebuah pinjaman, yakni jeratan utang yang bertumpuk. Sebelum membahas bagaimana cara terbebas dari utang, Anda ketahui dulu jenis-jenis utang berikut ini.

 

Utang Produktif dan Utang Konsumtif

Utang konsumtif merupakan jenis utang yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pribadi tanpa hasil yang produktif.

Utang yang biasa digunakan untuk membeli aset yang akan mengalami depresiasi umumnya termasuk dalam utang konsumtif.

Sebagai contoh, utang kartu kredit untuk membeli smartphone dan gadget terbaru untuk keperluan pribadi semata. Sederhananya, kredit konsumtif umum digunakan sebagai pemenuhan keinginan (wants) dan mengeluarkan uang dari kantong Anda.

Tetapi kredit konsumtif belum tentu selalu bersifat buruk. Pada kasus tertentu, kredit konsumtif bisa berubah menjadi baik.

Misalnya, Pak Budi menyicil rumah dengan cara KPR. Setiap bulan, Pak Budi menyicil tagihan KPR-nya kepada pihak bank, namun rumah tersebut digunakan sebagai tempat tinggal dan tidak menghasilkan penghasilan.

Utang konsumtif pada dasarnya adalah melakukan utang, namun tidak menghasilkan penghasilan sebagai return.

 

utang konsumtif

utang konsumtif

 

Nah, utang produktif merupakan kebalikan dari utang konsumtif. Utang produktif merupakan jenis utang yang digunakan untuk membeli aset yang bisa menghasilkan pemasukan.

Utang produktif ini umumnya digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan (needs) dan sering kali malah menghasilkan uang ke dalam kantong Anda ke depannya.

Hal ini bisa terjadi karena penghasilan yang diperoleh dari hasil utang tersebut masih menghasilkan uang meski seluruh utang telah lunas.

Sebagai contoh, Pak Budi membeli apartemen dengan cara KPA. Setiap bulan, beliau menyicil biaya KPA sebesar Rp 2.500.000, di mana penghasilannya sebesar Rp 5.000.000.

Apartemen yang ia beli dengan KPA tersebut disewakan dan menghasilkan keuntungan sebesar Rp 3.000.000.

Dengan demikian, Pak Budi sedang melakukan praktik utang produktif, karena dari utang yang ia lakukan, Pak Budi masih menghasilkan pendapatan sebesar Rp 3.000.000 setiap bulannya dari sewa apartemen.

utang produktif

utang produktif

 

Utang Pinjaman Online

Kebutuhan akan uang memang semakin meningkat akhir-akhir ini. Bertambahnya kebutuhan yang disertai dengan kenaikan harga menjadi salah satu penyebabnya.

Setiap orang akan berusaha untuk bisa memenuhi hal tersebut. Sayangnya, tidak semua berhasil mewujudkannya. Akhirnya, mereka pun mencari cara lain untuk mendapatkan uang dalam waktu singkat.

Tidak mau mendapatkannya dengan cara yang tidak baik, mereka pun memilih pinjaman sebagai solusi terbaiknya.

Melihat kebutuhan akan pinjaman semakin meningkat, para pebisnis pun memutuskan untuk menciptakan pinjaman online bagi mereka yang membutuhkannya.

Hadirnya pinjaman online nyatanya memberikan angin segar bagi masyarakat karena menawarkan banyak kemudahan mengambil kredit.

Pinjaman bisa dilakukan secara online tanpa perlu ribet mendatangi kantor.

Proses dan persetujuan syarat pengajuan pinjaman yang biasanya memakan waktu minimal 1 minggu, kini bisa diperoleh hanya dalam waktu sekian jam tanpa perlu mempersiapkan banyak syarat.

 

Cara Lepas dari Utang

Lalu, bagaimanakah jika Anda terjerat utang yang menumpuk? Solusinya bukanlah dengan depresi dan bunuh diri, karena setiap utang bisa diselesaikan dengan cara yang tepat.

Caranya mudah, Anda harus lebih bertanggung jawab akan pinjaman yang Anda ajukan. Dengan meminjam uang, maka harus ada komitmen untuk mengembalikannya seberat apapun itu.

Intinya adalah utang tidak akan berujung baik bagi Anda. Namun bukan berarti tidak ada penyelesaiannya. Mari kita bahas beberapa langkah tokcer melalui pembahasan di bawah ini untuk lepas dari utang.

 

#1 Identifikasi & Lacak Utang

Sangat mudah untuk berutang dan meminjam uang, namun sering kali karena asyiknya, banyak orang tidak dapat melacak total utang mereka secara keseluruhan.

Jika kita tidak tahu jumlah utang yang harus dibayarkan, bagaimana kita bisa melunasi dan keluar dari jerat utang tersebut.

Oleh sebab itu, melacak jumlah total utang adalah langkah awal yang harus dilakukan untuk melunasi semua utang Anda.

Anda bisa gunakan tabel pada Excel atau Ms. Word secara sederhana.

Anda dapat menuliskan nama kreditur, suku bunga, total saldo dan jangka waktu pinjaman serta jumlah minimum pembayaran utang.

Daftarkan semua utang Anda, termasuk di dalamnya utang kartu kredit jika ada.

Setelah mengetahui total utang yang harus Anda bayarkan, Anda dapat melakukan langkah selanjutnya dan tahu secara pasti tujuan Anda, sebesar apa total yang harus Anda lunasi.

 

#2 Gunakan Pengingat Untuk Membayar Cicilan Utang

Anda tentu berharap agar utang tersebut bisa segera dilunasi, kan? Oleh sebab itu, Anda perlu memprioritaskan pembayaran utang agar cepat beres.

Buatlah daftar pengingat yang berisi tentang kapan Anda harus melakukan pembayaran secara berkala.

Setiap kali melakukan pembayaran cicilan, selalu rekap ulang saldo utang Anda agar Anda semakin termotivasi untuk melunasinya

Anda dapat membuat goal cicilan mingguan atau bulanan mengenai besaran yang akan Anda lunasi.

 

#3 Ketahui Kelemahan Anda Dalam Berutang

Apakah utang terbesar Anda karena penggunaan kartu kredit? Jika iya, Anda perlu mengoreksi diri dan mulai belajar untuk menggunakannya secara bijak.

Anda juga bisa menghentikan penggunaan kartu kredit jika Anda merasa bahwa godaan terbesar Anda dalam penggunaan kartu kredit secara berlebihan.

Banyak orang yang belum bisa menggunakan kartu kredit untuk membelanjakan barang-barang sesuai kebutuhan. Jika Anda salah satunya, Anda perlu menyadari sesegera mungkin dan menghentikannya.

 

#4 Gunakan Fasilitas Pembayaran Otomatis

Agar pembayaran cicilan tidak terlewat, Anda dapat menggunakan fasilitas pembayaran otomatis. Jika Anda termasuk orang yang pelupa, fasilitas pembayaran otomatis ini akan sangat menolong Anda.

 

#5 Miliki Perencanaan Masa Depan & Mulai Berinvestasi

Seiring dengan berkurangnya jumlah utang bukan berarti Anda harus bernapas lega. Anda bisa saja tergelincir lagi di lubang yang sama dengan meminjam dana atau menggunakan fasilitas pinjaman lainnya.

Apakah Anda ingin memiliki masa depan keuangan yang lebih baik? Setelah utang dilunasi,  Anda perlu memiliki perencanaan keuangan masa depan yang teratur.

Meminjam dana apalagi untuk membiayai kebutuhan konsumtif akan sangat menghancurkan Anda.

Jika Anda mengerti akan hal ini dan sudah berpengalaman, Anda tentu tidak ingin kembali ke jurang yang sama.

Daripada meminjam dana untuk kebutuhan konsumtif apalagi memuaskan keinginan saja, akan lebih baik untuk mewujudkan rencana keuangan masa depan melalui investasi.

Dengan berinvestasi, uang Anda akan berkembang di atas nilai inflasi. Perlu Anda ketahui bahwa menabung di bank saja tidaklah cukup.

Investasi sangatlah disarankan untuk membuat nilai uang Anda berkembang dan membangun keuangan yang lebih baik di masa depan.

 

#6 Mulai Hidup Sederhana

Langkah selanjutnya, Anda bisa memulai cara hidup yang lebih sederhana. Kurangi biaya lifestyle Anda, seperti mengurangi jatah ngopi harian di café atau memasak di rumah untuk menghemat pengeluaran bulanan.

Pengurangan biaya belanja, apalagi keinginan konsumtif bisa Anda alokasikan pada pelunasan utang terlebih dahulu.

Jika sudah lunas, Anda bisa gunakan alokasi dana dari penghematan biaya belanja bulanan ini untuk diinvestasikan dan mengembangkan tabungan masa depan Anda.

 

#7 Konsultasi Dengan Perencana Keuangan

Jika usaha Anda dalam melunasi hutang begitu pelik dan membuat frustrasi, Anda tentu perlu bantuan orang yang ahli.

Serahkan pada ahlinya dengan berkonsultasi dengan Perencana Keuangan Finansialku tersertifikasi yang dapat membantu Anda mengatur keuangan untuk melunasi jumlah utang Anda.

Anda dapat menggunakan aplikasi Finansialku untuk membantu anda dalam mengurusi masalah keuangan.

 

Terlilit Utang Bank

Jika Anda sedang sedang terlilit utang bank, Anda tidak perlu panik terlebih dahulu. Anda perlu berpikir tenang, bersikap suportif (jangan lari dari masalah) dan memiliki itikad baik untuk menyelesaikan.

Bank Indonesia sebagai regulator memiliki beberapa jalan keluar dengan mediasi antara debitur dan kreditur.

Beberapa langkah mediasi yang dapat digunakan antara lain: rescheduling, reconditioning dan restructuring. Langkah apa saja itu? Tenang kami akan bahas lebih lanjut masing-masing cara tersebut di bawah ini!

 

#1 Langkah Mediasi

Bank Indonesia akan membantu langkah mediasi jika terjadi deadlock atau jalan buntu antara kreditur (orang yang memberikan pinjaman/bank) dan debitur (pihak yang diberi pinjaman).

Bank Indonesia berlaku sebagai pihak penengah atau boleh dibilang berperan sebagai ‘wasit’. Jika Anda terlilit utang bank sebaiknya selesaikan dengan mediasi, karena:

  • Biayanya murah dan bisa gratis
  • Jangka waktu mediasi cukup panjang (maksimum 60 hari kerja sejak penandatangan perjanjian mediasi).
  • Proses mediasi dapat dilaksanakan secara informal dan fleksibel.

 

Bank Indonesia sebagai wasit berada dalam posisi netral dan berusaha untuk memotivasi, mendorong dan mengarahkan pihak yang bersengketa untuk mencari solusi terbaik (win-win solution).

Bank Indonesia sebagai wasit, tidak akan memberikan rekomendasi apapun atau membuat keputusan apapun.

Sebagai wasit, Bank Indonesia menginginkan kesepakatan berasal dari pihak – pihak yang bersengketa. Untuk pengurusan investigasi dan mediasi, Anda dapat menghubungi:

 

Kontak Mediasi Perbankan:

Bank Indonesia – Direktorat Investigasi dan Mediasi Perbankan

Menara Radius Prawiro, Lantai 20

Jl. M. H. Thamrin No.2 Jakarta 10350

Email : mediasi@bi.go.id

Telepon: (021)3818923

Fax (021) 3501918

 

Tidak semua kasus (sengketa) dapat diselesaikan dengan mediasi. Berikut ini kriteria-kriteria kasus (sengketa) yang dapat diselesaikan dengan mediasi:

  1. Debitur (pihak yang berutang) merasa kurang puas dengan solusi dari kreditur (pihak yang memberikan utang/bank).
  2. Kasus (sengketa) nilainya di bawah Rp 500 juta.
  3. Belum pernah dimediasi sebelumnya oleh Bank Indonesia atau lembaga mediasi lainnya.
  4. Tidak dalam proses atau telah diputus lembaga arbitrase atau pengadilan.
  5. Belum ada kesepakatan yang dimediasi lembaga lainnya seperti Pusat Mediasi Nasional (PMN), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK), Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM), dan lainnya.
  6. Periode sengketanya belum kadaluwarsa atau belum melampaui 60 hari kerja sejak disampaikan bank kepada nasabah.

 

Selanjutnya, Anda dapat membaca panduan belajar Utang dan Dana Darurat: Cara Melunasi Pinjaman dengan Debt Snow Ball

 

Apabila Anda membutuhkan konsultasi untuk membantu permasalahan Anda, hubungilah Perencana Keuangan Finansialku yang sudah bersertifikat.

Anda dapat menghubungi langsung melalui website atau melalui aplikasi Finansialku yang bisa diunduh di Apps Store atau Play Store

Manfaatkan potongan harga Rp 50 ribu dengan kode promo: WEBTAHUNAN untuk biaya member PREMIUM yang lebih ekonomis selama satu tahun.

 

Nah, untuk Anda yang suka belanja, yuk simak video ini agar Anda bisa melakukan anggaran keuangan yang tepat tanpa perlu menambah utang.

 

Apakah Anda sudah memiliki perencanaan utang? Semoga artikel di atas bisa membantu Anda untuk terbebas dari utang yang melilit Anda. Bagikan artikel ini pada rekan-rekan lainnya yang memiliki masalah dalam utang agar kita semua bisa terhindar dari utang dan cicilan!

 

Editor: Ratna Sri H.

dilema besar