Investasi memang jalan terbaik untuk mencapai tujuan keuangan, salah satunya membeli rumah idaman. Mau tahu investasi apa yang cocok untuk membeli rumah? Simak ulasannya berikut ini!
Harga Properti Cenderung Naik Setiap Tahun
Siapa yang tak mau punya rumah sendiri, termasuk Anda bukan? Tapi, membeli rumah itu tidak semudah dan semurah yang dibayangkan, apalagi properti itu cenderung mengalami kenaikan harga setiap tahunnya.
Seperti data yang dilansir dari laman bisnis.com, dalam kondisi perekonomian yang stabil, rata-rata kenaikan harga properti berkisar 10% – 20% per tahun dimana dua faktor yang mempengaruhinya ialah inflasi dan kekuatan pasar.
Kenaikan harga menjadi daya tarik orang berminat investasi properti. Namun, pada dasarnya properti merupakan investasi yang menguntungkan setiap saat. Apalagi kalau memiliki rumah tapak, sehingga ada nilai lebih dalam bentuk aset tanah.
Investasi Jalan Terbaik Membeli Rumah
Investasi merupakan cara memanfaatkan waktu, uang atau tenaga dengan harapan untuk mendapat keuntungan dan manfaat di masa mendatang, seperti yang dilansir dari laman Rumah.com. Namun mirisnya, investasi ternyata bukanlah pilihan sebagian besar kelas menengah di dalam kota besar yang ada di Indonesia.
Sebuah penelitian tentang perilaku berinvestasi menyimpulkan bahwa uang tunai merupakan sebuah aset keuangan yang paling banyak dipegang. Uang tunai menjadi jauh diminati dibandingkan dengan emas, reksadana hingga properti. Padahal investasi sangatlah penting dalam jangka panjang dan mampu mengimbangi laju perkembangan inflasi.
Setiap negara di dunia ini tanpa terkecuali menghadapi musuh yang sama dalam dunia perekonomian, yaitu inflasi. Inflasi adalah sebuah kondisi dimana harga barang, tak terkecuali barang kebutuhan pokok akan terus mengalami kenaikan. Indonesia untuk saat ini saja telah menghadapi inflasi setidaknya sebesar 4% setiap tahunnya.
Jika nilai inflasi semakin tinggi, maka tak disangkal lagi kalau kebutuhan hidup akan semakin sulit.
[Baca juga: Tips Investasi Rumah untuk Pemula]
Pemerintah hingga saat ini berperan aktif dalam menekan laku inflasi melalui berbagai kebijakan dan keputusan ekonomi yang ada. Di satu sisi, menabung di bank hanya akan mendapatkan bunga sebesar 2 hingga 3% setiap tahunnya.
Jika masyarakat Indonesia masih tetap berpendirian bahwa menabung saja sudah dirasa cukup, tentu saja dana yang harus ditabungkan harus lebih besar demi menyesuaikan dengan berbagai kebutuhan akibat kenaikan harga.
Dilansir dari Duwitmu, tabungan Anda akan tetap terjamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan atau (LPS) secara absolut tetapi dalam prakteknya ternyata tidak sempurna. Uang tunai di tabungan bisa kehilangan daya belinya seiring dengan waktu berjalan dan kehilangan tersebut akan terus terjadi kerap tanpa Anda sadari sama sekali.
Oleh sebab itu, investasi menjadi jalan satu-satunya untuk memperoleh penghasilan melalui imbalan hasil dari investasi yang Anda lakukan.
Pada akhirnya nanti, pendapatan utama akan ditambah dengan hasil dari investasi sehingga akan dapat mengimbangi kenaikan harga yang terjadi oleh inflasi.
Cara Investasi Untuk Beli Rumah
Sebelum berinvestasi, ada baiknya Anda mengetahui berbagai cara berinvestasi untuk membeli rumah berikut ini:
#1 Tetapkan Tujuan
Semua investasi harus bermuara pada tujuan keuangan masing-masing. Apakah membeli rumah itu untuk masa persiapan pensiun atau untuk membahagiakan keluarga?
Semakin kuat tujuan Anda untuk dicapai, maka akan semakin mudah Anda membuat detail dari setiap langkah dan strategi yang diambil karena diimbangi oleh motivasi yang sama kuatnya ketika Anda sedang down atau tidak bersemangat.
#2 Buat Budgeting
Prosentase untuk tabungan ini bisa berbeda-beda untuk setiap individu, tergantung pada kebutuhan dan kondisi yang sedang dialami.
Misalnya, jika Anda memang sedang tidak ada tanggungan hutang sama sekali, Anda bisa prioritaskan prosentase tabungan untuk rumah ini sebesar 30% dan sisanya bisa dialokasikan untuk keperluan yang lainnya.
#3 Konsisten Menabung
Memulai sesuatu yang baru memang cenderung lebih mudah dibandingkan dengan mempertahankannya.
Demikian juga dengan menabung, terkadang banyak orang terkendala saat di tengah jalan mengalami masalah keuangan sehingga merelakan prioritas tabungannya yang selama ini sedang berjalan.
Untuk membuat kita semakin konsisten, sistem autodebet cenderung bisa menolong untuk menabung, terutama bagi mereka yang suka lupa untuk menabung.
Pisahkan rekening tabungan yang dikhususkan untuk menabung dan otomatiskan fitur autodebet untuk menarik sebagian dana yang telah diputuskan sebelumnya untuk masuk ke rekening khusus tabungan membeli rumah tersebut.
Investasi Yang Cocok Untuk Beli Rumah
Tujuan keuangan sudah mantap, alokasi budget sudah disesuaikan kebutuhan, sekarang saatnya hunting instrument investasi yang cocok untuk rumah.
Tapi sebelumnya, tetapkan instrument insvestasi sesuai dengan jangka waktu Anda ingin memperolehnya ya!
#1 Investasi Emas
Logam mulia emas memang selalu jadi andalan bagi para investor, apapun tujuan keuangan dan jangka waktu investasi mereka. Alasannya karena emas memang aset yang likuid dan sangat mudah untuk dijual-belikan sewaktu-waktu.
Selain itu, jika bersanding dengan inflasi, emas memang salah satu instrument investasi yang selalu jadi jawaranya karena nilainya yang cenderung stabil.
Bagi Anda yang memiliki tujuan keuangan membeli rumah idaman dalam kurun waktu 4 hingga 6 tahun ke depan, emas bisa jadi pilihan investasi Anda dengan risiko yang minim.
#2 Deposito
Bagi Anda yang tertarik untuk berinvestasi dengan jangka waktu yang relatif pendek, deposito bisa jadi pilihan Anda dengan prosedur yang tidak jauh berbeda saat Anda membuka tabungan di bank. Dengan minimal setoran awal sekitar Rp5.000.000 (Lima juta rupiah), Anda bisa membuka rekening deposito Anda.
Tingkat bunga deposito tentu lebih tinggi dibandingkan tabungan seperti biasanya ya! Oleh sebab itu, semakin besar nilai tabungan deposito Anda, maka akan semakin besar juga hasil yang Anda dapatkan dari bunga deposito yang menyertainya.
Namun demikian, ada satu hal yang perlu Anda perhatikan saat berinvestasi deposito, yaitu jangka waktu yang disepakati tidak boleh dilanggar. Anda tidak diperkenankan untuk mencairkan dana deposito sewaktu-waktu karena Anda akan dikenakan biaya penalty yang pastinya akan merugikan Anda.
#3 Investasi Reksa Dana
Selain menjanjikan, Reksa Dana adalah salah satu investasi yang tergolong mudah dalam mengaturnya karena Anda bisa mempercayakan investasi Anda kepada Manajer Investasi (MI).
Anda tinggal membayarkan sejumlah dana yang nantinya akan dikelola oleh Manajer Investasi. Dana tersebut akan dibagikan ke adalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi dan juga deposito. Tak perlu repot harus selalu memantau portofolio Anda setiap saat bukan?
[Baca juga: Investasi Rumah Vs Investasi Tanah, Mana Lebih Untung?]
Selanjutnya, institusi yang mengelola uang Anda akan menggabungkan uang Anda dengan investor lain, sehingga Anda tidak perlu memulai investasi dengan dana yang besar.
Hanya dengan modal Rp100.000 (Seratus ribu Rupiah) saja, Anda bisa mulai berinvestasi Reksa Dana.
Bagi Anda yang belum punya pengalaman dalam berinvestasi, Reksa Dana bisa jadi pilihan karena dana Anda sudah dikelola oleh orang-orang profesional.
#4 Saham
Saham adalah bukti penyertaan atau kepemilikan seseorang di dalam suatu perusahaan. Anda bisa disebut sebagai pemilik perusahaan jika Anda memiliki saham di dalam perusahaan tersebut, tentu saja tergantung seberapa besar porsi saham yang Anda miliki ya!
Saham itu sendiri berwujud selembar kertas yang dikeluarkan oleh perusahaan dan menyatakan bahwa pemilik kertas yang namanya tercantum dalam surat tersebut adalah pemilik perusahaan sesuai dengan porsi yang disepakati.
[Baca juga: Cara Memulai Investasi Saham dan Membuka Rekening Saham]
Jika perusahaan tersebut sehat, maka nilai saham yang kamu miliki akan ikut tumbuh, dan bisa Anda jual dengan laba yang cukup besar.
Investasi saham dinilai memiliki resiko yang relatif tinggi dari sekian banyak instrument investasi yang ada. Namun, jika Anda memiliki pengetahuan yang mumpuni dan pengalaman di dalamnya, saham bisa memberikan laba yang besar dan tentu saja peluang Anda untuk memiliki rumah akan semakin besar pula.
Jika Anda tertarik memulai investasi dan bingung memilih instumen investasi yang tepat, Anda bisa konsultasi dengan Certified Financial Planner (CFP) Finansialku.
Namun, sebelumnya lakukan dahulu cek kesehatan keuangan supaya konsultasi Anda bisa selesai tepat sasaran, ya. Tenang! Cek kesehatan keuangan bisa Anda lakukan melalui aplikasi Finansialku juga, kok.
Anda dapat mengunduh Aplikasi Finansialku di Apps Store atau Play Store dan manfaatkan potongan harga Rp 50 ribu dengan kode promo: WEBTAHUNAN untuk biaya member PREMIUM yang lebih ekonomis selama satu tahun.
Tips membeli rumah mewah dengan harga murah yang belum Anda ketahui, simak videonya dibawah ini ya. Jangan lupa untuk subscribe Youtube Finansialku untuk update tips keuangan lainnya.
Menarik kan Sobat Finansialku, ternyata untuk membeli rumah Anda bisa menggunakan berbagai produk investasi yang sudah dijelaskan jika Anda belum memiliki dana secara cash. Segera wujudkan mimpi Anda untuk memiliki rumah idaman dengan berinvestasi!
Editor: Nurdevi Noviana
Sumber Referensi:
- Hafiyyan. 3 Juli 2015. HARGA PROPERTI: Kenaikan 20% Per Tahun. ekonomi.bisnis.com – https://bit.ly/3yyh6cP
- Admin. 5 Mei 2020. Yuk Investasi Biar Cepat Punya Rumah Sendiri. rumah.com – https://bit.ly/36elguy
- Admin. 13 April 2020. Cara Menabung untuk Beli Rumah dengan Gaji Kecil. intiland.com – https://bit.ly/2UmOzZ7
- Admin. 17 September 2018. 5 Jenis Investasi yang Tepat untuk Membeli Rumah Impian. pfimegalife.co.id – https://bit.ly/3yseUDS
Sumber Gambar:
- Cover – https://bit.ly/2VPR1rS
dilema besar