Sempat anti investasi emas, Warren Buffett kedapatan borong saham produsen logam mulia, Barrick Gold.
Informasi selengkapnya, dapat dibaca dalam artikel Finansialku di bawah ini!
Rubrik Finansialku
Warren Buffet Perlebar Investasi Pada Perusahaan Emas Barrick Gold
Investor kawakan, Warren Buffett membuat pertaruhan cukup besar. Setelah melego sebagian saham perbankan, miliarder kelahiran Omaha itu kini memilih perusahaan emas, Barrick Gold sebagai tujuan investasi.
Bisnis mewartakan, Berkshire Hathaway Inc. milik Buffett mengambil posisi di Barrick dengan membeli 20,9 juta saham atau 1,2 persen dari total saham yang beredar dengan nilai pasar saat ini sebesar US$ 565 juta (Rp 8,3 triliun).
Padahal di masa lalu, Buffett sebagai investor kawakan pernah mengingatkan agar tidak berinvestasi di logam mulia. Pasalnya, sektor itu dinilai tidak produktif seperti pertanian dan korporasi.
Meski begitu, saat ini produsen emas mendapatkan keuntungan dari lonjakan harga emas global.
[Baca Juga: Investasi Emas Sebagai Dana Darurat? Ini Caranya!]
Menurut laporan CNBC Indonesia, Selasa (18/08) malam emas diperdagangkan di kisaran US$ 2.012,1/troy ons, menguat 1,34% di pasar spot. Lalu, sehari sebelumnya emas juga melesat 2,15%.
Sejak ambrol lebih dari 5% pada Selasa pekan lalu, emas terus menunjukkan kinerja positif. Dalam 5 hari perdagangan terakhir, emas hanya sekali melemah.
Buffett mungkin tidak menyukai emas di masa lalu, tetapi ia telah bertaruh besar pada logam mulia sebelumnya.
Pada tahun 1997, Buffett membeli 129,7 juta ons perak, mengandalkan permintaan yang melebihi produksi dan penggunaan kembali.
Pria berusia 89 tahun itu membeli sebagian besar dengan harga kurang dari $ 6 per ons dan menjualnya segera setelah itu, katanya sembilan tahun kemudian. “Saya adalah raja perak di sana untuk sementara waktu,” katanya saat itu.
Menariknya, Buffett selama ini dikenal anti berinvestasi emas. Dia menyebut, investor yang memilih emas daripada saham berlandaskan rasa takut dan khawatir terhadap ekonomi AS.
Profesor keuangan University of Maryland, Robert Smith menilai, keputusan investasi Buffett pada kuartal II-2020 sangat hati-hati.
“Dia menunjukkan langkah yang sangat hati-hati dengan melepas bank-bank besar, kecuali Bank of America,” kata Smith mengutip dari Inews.id, Rabu (19/08).
Buffett kini menjadi pemegang saham baru Barrick Gold. Sepanjang April-Juni, ia telah membeli saham perusahaan emas tersebut sebesar 564 juta dolar AS atau lebih dari Rp 8 triliun.
Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI EMAS Untuk PEMULA
Sementara itu, Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities menambahkan fakta Warren Buffet kini tertarik ke perusahaan emas membuat selera pelaku pasar terhadap emas semakin meningkat.
Dengan kata lain, kinerja Barrick Gold diramal akan cemerlang oleh Buffet. Kinerja cemerlang tersebut tentunya terkait dengan potensi kenaikan harga emas dunia ke depannya.
Para pelaku pasar pun akhirnya kembali memburu emas setelah aksi beli saham Barrick Gold oleh Warren Buffet.
Untuk diketahui, Barrick Gold merupakan perusahaan tambang emas terkemuka di dunia, yang memiliki 16 tambang di berbagai belahan dunia. Perusahaan yang bermarkas di Ontario, Kanada itu beroperasi di 13 negara.
Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tertarik investasi emas? Kamu bisa terlebih dahulu berdiskusi dengan finansial planner di Aplikasi Finansialku.
Sebarkan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya!
Sumber Referensi:
- Redaksi. 15 Agustus 2020. Mengejutkan, Warren Buffett Borong Saham Perusahaan Emas. Inews.id – https://bit.ly/2Q86XzD
- Putu Agus Pransuamitra. 18 Agustus 2020. Gegera Warren Buffett, Harga Emas Kembali ke Atas US$ 2.000. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/3kTzPKd
- Athika Rahma. 18 Agustus 2020. Harga Emas Melonjak Usai Warren Buffett Borong Saham Perusahaan Tambang. Liputan6.com – https://bit.ly/2YetAGU
- Redaksi. 16 Agustus 2020. Warren Buffett Beli Saham Produsen Emas, Jilat Ludah Sendiri? Bisnis.com – https://bit.ly/34elXEi
dilema besar