Perubahan zaman membuat alat musik tradisional terlupakan. Sayang sekali, beberapa alat musik yang ada di negeri ini hampir punah.
Apa saja itu? Yuk, ketahui informasinya dalam artikel berikut ini supaya kamu bisa melestarikannya sebelum terlambat.
Rubrik Finansialku
Alat Musik Tradisional Yang Hampir Punah
Banyak alat musik tradisional yang mulai dilupakan generasi masa kini. Berikut ini beberapa di antaranya:
#1 Celempung
Celempung merupakan alat musik yang terbuat dari bambu. Alat musik tradisional dari Provinsi Jawa Barat ini dilengkapi dengan senar yang dibuat dari sembilu bambu.
Cara memainkannya, dipukul dengan alat pemukul yang dinamakan tarengteng. Alat musik ini tidak dimainkan sendiri. Justru, celempung digunakan sebagai pengatur irama lagu dalam orkestrasi yang dinamakan Celempungan.
#2 Saluang
Saluang merupakan alat musik tradisional khas Minangkabau. Alat musik ini terbuat dari bambu talang dengan panjang kira-kira 40-60 cm dan diameter 3-4 cm.
Cara memainkan saluang yaitu dengan ditiup. Dengan latihan khusus, pemain saluang dapat memainkannya dengan cara ditiup saat menarik nafas.
Hasilnya, bunyi saluang dapat dimainkan dari awal sampai akhir tanpa putus-putus. Hebat sekali, kan?
#3 Taktok Trieng
Taktok Trieng merupakan alat musik pukul yang terbuat dari bambu. Alat ini dapat dijumpai di daerah Kabupaten Pidie, Aceh Besar dan beberapa kabupaten lainnya.
Alat musik ini ada dua jenis. Pertama, Taktrok Trieng yang digunakan di balai-balai pertemuan. Kedua, Taktrok Trieng yang digunakan di sawah-sawah. Fungsinya untuk mengusir burung atau serangga yang mengancam tanaman padi.
[Baca Juga: Barbershop vs Pangkas Rambut Tradisional: Tips Mengembangkan Bisnis]
#4 Gamolan
Alat musik tradisional Lampung ini mirip seperti gamelan. Terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara dipukul. Kabarnya, alat musik ini sudah ada sejak abad ke-4 masehi.
Gamolan kuno tentunya berbeda dengan gamolan modern. Gamolan kuno memiliki delapan bilah bambu yang sejajar di atas satu bongkahan bulat bambu sebesar sekitar lengan orang dewasa.
Delapan bilah bambu masing-masing mewakili delapan tangga nada, yaitu do re mi fa so la si do.
#5 Rindik
Rindik merupakan salah satu alat musik tradisional dari Bali. Alat musik ini terbuat dari bambu yang nadanya berdasarkan salendro.
Biasanya, alat musik ini masih digunakan pada upacara perkawinan tradisional dan acara pertunjukan yang dikenal dengan nama “Joged Bumbung”.
Tarian joged bumbung ini biasanya diiringi oleh 10-20 orang yang memainkan gamelan, termasuk para penabuhnya. Dapat juga dipakai atau dimainkan di hotel-hotel untuk menghibur para tamu yang berkunjung ke Bali.
#6 Tatali
Tatali merupakan alat musik tradisional dari Sulawesi Tengah yang terbuat dari bambu. Ini merupakan kekayaan budaya Suku To Wana di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
#7 Sasando
Alat musik petik yang satu ini berasal dari Pulau Rote, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Secara harfiah nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi.
Sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7. Bentuk sasando mirip dengan instrumen petik lainnya seperti gitar, biola, dan kecapi.
[Baca Juga: Rumah Joglo, Properti Tradisional Unik dan Sarat Makna]
#8 Pa’pompang
Pa’pompang merupakan alat musik yang berasal dari Tanah Toraja, Sulawesi Selatan. Penduduk setempat menyebutnya dengan Pa’pompang atau Pa’bas. Hal ini karena suara bas lebih dominan terdengar.
Alat musik Pa’pompang dibunyikan dengan cara ditiup. Jangkuan nadanya dua setengah oktaf tangga nada.
Walaupun alat musik ini termasuk tradisional, ternyata bisa juga dikolaborasikan dengan alat musik modern lain seperti terompet, saksofon, organ, atau piano saat mengiringi lagu.
#9 Gong Sebul
Gong sebul adalah alat musik yang dibuat dari bambu. Walaupun dinamakan gong, bentuknya tidaklah bulat seperti gong pada umumnya.
Bentuknya berupa sepotong bambu petung (Ochloa gigantea, bambu raksasa) dengan panjang tertentu sesuai dengan nada yang hendak dihasilkan. Cara memainkannya bukan dipukul melainkan ditiup.
Gong sebul biasanya dimainkan untuk melengkapi musik tradisional krumpyung yang terdiri dari beberapa alat musik yang juga mayoritas terbuat dari bambu seperti krumpyung itu sendiri, demung, saron, peking, bonang, gambang, kempul alias gong kecil dan kendang.
#10 Foy Doa
Alat musik yang satu ini merupakan khas Nusa Tenggara Timur. Ini merupakan suling berganda yang terbuat dari bambu yang bergandeng dua atau lebih.
Alat musik ini biasanya digunakan oleh para muda-mudi dalam permainan rakyat di malam hari.
[Baca Juga: 20+ Kuliner Bogor Tradisional Hingga Kekinian yang Wajib Kamu Coba]
Mari Lestarikan Sebelum Kehilangan
Alat musik tradisional menjadi ciri khas kebudayaan Indonesia. Apalagi, Indonesia merupakan negara yang kaya budaya. Setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing, termasuk alat musiknya.
Generasi saat ini lebih tertarik dengan musik modern. Padahal, jika bisa melestarikannya, pasti akan sangat diapresiasi banyak pihak. Yuk, kita lestarikan sebelum kehilangan supaya ciri khas budaya kita selalu lestari.
Untuk menambah serba-serbi mengenai Indonesia, yuk simak video ini mengenai asal-usul BPJS di Indonesia
Itu dia 10 alat musik tradisional Indonesia yang hampir punah. Jangan lupa share artikel ini supaya teman-temanmu mengetahui informasi ini.
Sumber Referensi:
- Dede Mahmud. 3 Oktober 2012. 25 Alat Musik Bambu Asli Indonesia yang Hampir Punah. Kompasiana – https://bit.ly/2USZaso
Sumber Gambar:
- Tradisional 1 – https://bit.ly/2JMygw7
- Tradisional 2 – https://bit.ly/2UPNK8Q
- Tradisional 3 – https://bit.ly/3ee8lLY
dilema besar