Investment Outlook “Sektor Komoditas Masih Jadi Fokus”

Investment Outlook “Sektor Komoditas Masih Jadi Fokus”

Investment Outlook 7-11 Maret 2022: Sektor Komoditas masih menjadi Fokus di tengah Perang Rusia-Ukraina! Simak review dan prediksi IHSG, rekomendasi reksa dana, obligasi hingga p2p lending berikut.

 

IHSG Review dan Outlook

Review: IHSG disokong oleh sektor Komoditas dan Energi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari jumat (4/3) ditutup menguat 60 poin atau 0,87% pada level 6928.

Sektor energi menjadi penggerak utama kenaikan indeks IHSG yaitu naik sebesar 6,88% dan sektor perindustrian yang naik 2,49%.

Pada perdagangan Jumat (4/3) IHSG dibuka pada 6921 dengan level terendah di 6895 dan tertinggi pada 6936 sebelum ditutup pada level 6928.

 

[Baca IHSG Hari Ini]

 

Nilai transaksi mencapai Rp 21,66 triliun (cukup aktif). Investor asing cukup aktif masuk ke pasar saham Indonesia secara harian melakukan pembelian bersih (Net Buy) sebesar Rp 1,9 triliun di pasar reguler.

Fokus utama masih masalah Geopolitik berupa Perang Rusia-Ukraina yang berlangsung dari tgl 24 Februari 2022 yang semakin meningkat baik sisi konflik maupun dampaknya.

Negara Barat melakukan sanksi Ekonomi yang cukup signifikan ke Rusia, perusahaan dan para konglomerat Rusia sehingga membuat Bursa Rusia dan Mata Uang Rusia turun cukup dalam (lebih dari 30%).

Dampak langsung dari perang tersebut adalah kenaikan harga pada sektor komoditas (CPO, Minyak , Gas , batu bara, dan logam mulia).

Harga Minyak menyentuh level 118 USD per barel yang menjadi pemicu utama kenaikan bahan energi lainnya, masyarakat juga mencari instrumen lindung nilai (Hedging) yaitu Emas sehingga harga emas mencapai 1970 USD per OZ.

Konflik Rusia-Ukraina sampai saat ini masih belum ada tanda-tanda akan berakhir sehingga potensi menjadi perang lebih lama akan sangat mungkin terjadi.

Presiden Rusia bahkan mengancam negara yang memberikan sanksi ke Rusia akan dianggap sebagai peserta dalam konflik militer dan akan memiliki konsekuensi besar bagi eropa dan dunia. 

 

Outlook IHSG Minggu Ini 7-11 Maret 2022

IHSG minggu ini masih akan menguji resisten 7000 untuk ditembus dengan sektor penggerak utama di energi dan komoditas.

Namun jika melihat kondisi Bursa Global dan regional yang memberikan sentimen negatif maka potensi turun ke 6830 dan 6700 (batas support minggu ini).

Secara outlook IHSG akan bergerak MIX (tes naik ke 7000 namun jika tidak kuat dan selling pressure makin besar seperti bursa global dan regional akan membuat IHSG turun dengan target 6850 dan 6700).

 

Kinerja Sektoral IHSG Secara Mingguan

Kinerja Sektoral IHSG minggu kemarin ( 1-4 Maret 2022)

Sumber: IDX

 

IHSG pada minggu kemarin (1-4 maret 2022) selama 1 minggu mengalami kenaikan sebesar 40 point atau 0,58% dari harga 6,888 ke harga 6928.

Dari 11 sektor IHSG 3 sektor mengalami kenaikan yang dipimpin oleh sektor Energy (basis batu bara, minyak dan gas) dengan kenaikan sebesar 11,21% dan sektor perindustrian yang juga nak 1,88%.

Sedangkan 8 sektor mengalami penurunan dengan penurunan terdalam ada di sektor Transportasi dan logistik sebesar -4,2% dan sektor Konsumer yang turun 2,02%.

Indeks IDX30 mengalami kenaikan 1% lebih karena porsi BBCA dan BBRI lebih besar. yang hal sama terjadi pada indeks LQ45 yang mengalami kenaikan 0.86% selama seminggu ini. 

 

Investor Asing

Pola Pergerakan Investor Asing pada IHSG

Berdasarkan Data RTI, investor asing (foreign) pada hari Jumat (4/3) melakukan aksi pembelian bersih (Net Buy) sebesar Rp 2,40 triliun  yang terdiri dari pembelian di pasar reguler sebesar Rp 1,90 triliun dan pasar negosiasi tunai sebesar Rp 491 miliar.

Selama bulan Februari (1 bulan) investor asing sudah masuk cukup banyak yaitu sebesar Rp 21,72 triliun dan selama Year To Date (YTD) 2022 sudah ada inflow dana asing ( investor asing) sebesar 28,12 triliun.

 

5 Saham yang Diakumulasi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dibeli Asing)

Sumber data: RTI Business

 

Pergerakan dari 5 saham yang menjadi akumulasi pembelian asing yang masih  dipimpin oleh Bank Jago (ARTO) sebesar Rp 1,1 triliun , Bank BRI sebesar 690 miliar (karena dalam BRI sudah diputuskan tahun ini akan membagikan dividen jumbo yaitu sebesar 85% dari laba).

Bank BNI diakumulasi beli asing sebesar 424 miliar, saham Astra Internasional sebesar 301 miliar dan saham Elang Mahkota Teknologi sebesar 252 miliar.

 

5 Saham yang Distribusi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dijual Asing)

Sumber data: RTI

 

Saham yang dijual/ distribusi oleh investor asing terbanyak adalah saham BUMI sebesar 459 miliar, saham bank Mandiri sebesar 282 miliar, dan lainnya masih sedikit hanya kurang dari 100 miliar  yaitu saham ADRO yang dijual asing sebanyak 46 miliar, saham ACES di 35 miliar dan saham Avia avian sebesar 31 miliar.

 

Data dan Sentimen Kuat Penggerak Market

Data Global:

 

  • Data yang menjadi fokus minggu ini adalah data Core CPI AS dan data GDP dari Inggris.
  • Fokus Market Minggu ini masih Faktor GeoPolitik yang terjadi perang antara Rusia-Ukraina dengan potensi perang menjadi lama dan banyak negara yang terlibat. Belum ada solusi gencatan senjata masing-masing pihak.

 

Rekomendasi Saham

Untuk minggu ini masih fokus pada sektor yang related dengan kondisi global yaitu sektor komoditas dan Energi dengan tematik di Minyak, Batubara, Emas, Nikel dan CPO.

 

#1 AKRA (basis minyak)

Target pembelian secara bertahap di 745 dan 725 dengan target TP di 820-850. Durasi rekomendasi 5-8 hari.

 

#2 MEDC (produsen minyak)

Target pembelian secara bertahap di 640 dan 620 dengan target Take Profit di 750-775.

 

#3 PTBA (basis batu bara)

 

Rencana Eropa melakukan sanksi ke Rusia terkait minyak dan gas membuat banyak negara eropa mencoba mengalihkan konsumsi gas dari rusia ke batu bara dengan mengaktifkan kembali PLTU basis batu bara.

Tunggu koreksi di 3400 dan 3350 dengan target profit di 3700-3800. Tidak cocok untuk profil risiko konservatif dan moderat (sifat teknikal break out).

 

#4 ANTM (basis emas dan nikel)

Follow the Trend dengan pembelian bertahap di 2450 dan 2350 dengan target profit di 2600-2700.

 

#5 LSIP (basis CPO)

Pembelian secara bertahap di 1500 dan 1430 dengan target Profit di 1700-1800 mengikuti kenaikan harga komoditas secara Global.

 

Reksa Dana

Reksa Dana Indeks Basis LQ45 dan ETF LQ45

Indeks LQ45:  Reksa dana berbasis Indeks dan ETF berbasis LQ45 minggu akan bergerak Mix. Support di 970 dan batas resisten di 1020.

 

Reksa Dana Indeks Basis IDX30 dan ETF IDX30

Indeks IDX30 outlook minggu ini bergerak mix dengan resisten di 535 dan batas support di 520.

 

Indeks Syariah/Jakarta Islamic Indeks (JII)

Secara teknikal, JII juga akan naik minggu ini akan test melanjutkan Test resisten di 600 dan 610 sedangkan batas support di 570.

 

Reksa Dana Saham YTD Kinerja Lebih Baik (Aktif) Dibandingkan Dengan Market

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas IHSG
  • Asset Under Management (AUM): di atas 200 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 9-15%
  • Top 20 Manajer Investasi (MI) sisi Dana Kelolaan

 

Untuk bulan-bulan awal tahun tentunya kinerja reksa dana saham belum akan stabil secara performance untuk menjadi acuan.

Sumber: Indopremier per 6 Maret 2022

 

Sektoral dan Top Holding Sahamnya Per Data FFS

  • Eastpring Investment Value Discovery: alokasi penempatan Investasinya di 97,4% disaham sisanya kas. dengan Top sahamnya di BBCA, ARTO, HRUM, MDKA, ASII, BBRI, BMRI.
  • HPAM Ultima Ekuitas: Alokasinya sekarang adalah 83% Saham, Time Deposit 3% dan cash sebesar 14%. sedangkan untuk top holding sahamnya adalah BBRI, BRPT, TPIA, MPMX, MSIN, SMGR, WSKT.

 

Reksa Dana Campuran YTD Kinerja Lebih Baik Dibandingkan Dengan Market

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Balance Fund Indeks
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 7-12%

 

Sumber: Indopremier

 

Sektoral dan Top Holding Saham dan Obligasinya Per Data FFS

  • Jarvis Balance Fund: Portofolio investasi di saham 73,1%, obligasi 1,3% dan pasar uang sebanyak 25,6%. Sedangkan top holding sahamnya adalah: ASSA, ARTO, ERAA, HRUM, LINK, MDKA, FREN, EXCL.
  • Shroder dana campuran : Portofolio aset alokasi di saham 57 %, obligasi 39,58 % dan cash sebesar 3% sedangkan untuk Top Holding perusahaannya adalah BBCA , BBRI , BBNI , TLKM , ASII.

 

Reksa Dana Pendapatan Tetap

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Fix Income Indeks
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 4-6%

 

Reksa dana pendapatan tetap dengan kinerja di atas rata-rata pendapatan tetap yang ada di market karena strategi investasi mereka adalah di obligasi swasta yang dominan diambil.

Oleh karena itu kinerjanya lebih bagus dan stabil. Contoh pada FFS di Succor Invest Stable Fund dan Equity Dana Pasti.

 

Reksa Dana Pasar Uang

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD)
  • Asset Under Management (AUM): di atas 500 M
  • DrawDown (DD): 0-0,5%

 

Sumber: Indopremier

Penempatan reksa dana pasar uang lebih dominan di obligasi jangka pendek dibandingkan dengan deposito dan penempatan deposito dengan rate bunga yang menarik yaitu ada di Bank buku 1-2 dan porsi Obligasi lebih banyak.

 

Obligasi

Obligasi Negara tipe FR yang menjadi acuannya adalah FR tenor 10 tahun:

Sumber: CNBC

 

Jika melihat pergerakan Yield obligasi selama seminggu ini masih  mengalami kenaikan Yield obligasi dengan yield di 6,637% dengan harga 98,08.

Minat di obligasi atau bond sedang tinggi karena adanya konflik Rusia -Ukraina  dan potensi kenaikan suku bunga AS pada tengah maret mendatang.

 

Peer-to-Peer (P2P) Lending

4 P2P Lending yang mempunyai TKB90 sebesar 99,5 -100%

 

TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan penyelenggara P2P dalam memfasilitasi Penyelesaian Kewajiban Pinjam meminjam dalam jangka waktu sampai 90 hari terhitung sejak jatuh tempo.

 

Sobat Finansialku bisa konsultasikan keuangan Anda, termasuk investasi, secara terpisah bersama Perencana Keuangan Finansialku dengan membuat jadwal melalui whatsapp Finansialku.

 

Disclaimer ON: Sifat dari Analisis ini adalah pandangan Pribadi penulis berdasarkan pemahaman dan pengalaman , segala instrumen Investasi ada sisi risiko dan potensinya. Do Your Own Riset (DYOR)

 

Bagaimana pendapat Anda mengenai Investment Outlook di atas? Yuk, tulis pandangan Anda dalam kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa untuk membagikan informasi ini pada rekan-rekan investor lainnya. Terima kasih.

 

Editor: Ratna SH

dilema besar