Investment Outlook 18-22 Juli 2022: Market berpotensi melanjutkan penguatan terbatas.
Sebab, adanya pernyataan perkiraan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga hingga 100 basis poin.
Namun, IHSG berpotensi melanjutkan sideways dengan catatan rawan koreksi. Simak review dan prediksi IHSG serta rekomendasi saham berikut ini.
IHSG Review: Kabar IHSG Saat Resesi di Depan Mata
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan kemarin hari Jumat (15/7) melemah -1,31%. Sedangkan dalam sebulan terakhir melemah -4,11%.
Bursa domestik mendapat sentimen dari global, termasuk kekhawatiran bahwa The Fed akan menaikan suku bunga acuan sebesar 100 basis poin.
Hal ini kembali muncul setelah keluarnya data sentimen konsumen dan penjualan ritel yang lebih baik dari ekspektasi.
Dari AS saja sentimen inflasi yang mencapai 9,1% per Juni 2022 menjadi kecemasan di pasar saham.
IHSG selama sepekan lalu masih melemah, menandakan bahwa nilai transaksi menyusut hingga -4,15% menjadi Rp10,39 triliun.
[Baca IHSG Hari Ini]
Kinerja Sektoral IHSG Minggu Kemarin (11-15 Juli 2022)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan seminggu kemarin (11-15 Juli) ditutup melemah pada Jumat (15/7) sebesar -1,04%.
Penurunan tipis IHSG ini diikuti oleh indeks LQ45 yang ikut melemah –1,39% dan indeks IDX30 yang melemah -1,67%.
Data per Minggu (18/7) penambahan kasus baru Covid-19 kemarin sebanyak 3.393 kasus.
Tingkat positivity rate sebesar 4,4% (total kasus aktif: 28.506). Sebanyak 2.427 pasien telah sembuh dengan recovery rate sebesar 97,0%.
Daily positivity rate tercatat sebesar 8,5%; overall positive rate: 9,11%; infection rate: 0,3%; recovery rate: 97,1%; kasus aktif: 20.535.
[Baca Juga: Investment Outlook: Resesi di Depan Mata, Bagaimana Kabar IHSG?]
Saham yang Akan IPO (ongoing)
- KKES (PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk.) penawaran awal 19 Juli 2022
- TOOL (PT Rohartindi Nusantara Luas Tbk.) penawaran awal 19 Juli 2022
- RAFI (PT Sari Kreasi Boga Tbk.) penawaran awal 18 Juli 2022
- MORA (PT Mora Tekematika Indonesia Tbk.) penawaran awal 12 Juli 2022
Top Gainers Saham Selama Sepekan (11-15 Juli 2022)
- TRGU memimpin hingga +86,26% ke harga Rp488/saham
- DGNS menguat +43,66% ke harga Rp408/saham
- ASHA melonjak +42,57% ke harga Rp288/saham
Saham yang Terkena Suspensi BEI
Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi pada 6 saham akibat terlambat membayar iuran tahunan.
Berikut ini beberapa emiten berdasarkan data per 19 Juli 2022:
- PT Bakrie Telecom Tbk. (BTEL)
- PT Dua Putra Utama Makmur Tbk. (DPUM)
- PT Panasia Indo Resources Tbk. (HDTX)
- PT Cottonindo Ariesta Tbk. (KPAS)
- PT Eureka Prima Jakarta Tbk. (LCGP)
- PT Aesler Grup Internasional Tbk. (RONY)
Nantinya, jika emiten yang bersangkutan tidak membayar denda dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Maka BEI dapat melakukan penghentian sementara perdagangan saham emiten di pasar reguler.
Sampai terpenuhinya kewajiban pembayaran biaya pencatatan tahunan dan denda tersebut.
Investor Asing
Pola Pergerakan Investor Asing pada IHSG
Selama seminggu kemarin aliran dana asing masih terjadi capital outflow (keluar) dengan total dana asing keluar sebesar Rp1,8 triliun (11-15 Juli)
Koreksi pada pasar pada minggu lalu didomniasi saham nonsiklikal yang merosot -1,95%. Selanjutnya ada indeks properti -1,82%.
Sedangkan dana masuk, diantaranya melalui pasar reguler dan pada pasar negosiasi tercatat net buy sebesar Rp696,12 miliar.
Dengan posisi market cap saat ini di Rp8.867,828 triliun.
3 Saham yang Diakumulasi Asing Terbesar dalam Mingguan (Dibeli Asing)
Angka net buy asing tertinggi di pasar reguler tercatat oleh saham TLKM (Rp1,8 triliun), ARTO (Rp935 miliar), dan PTBA (Rp533,3 miliar).
3 Saham yang Distribusi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dijual Asing)
Sedangkan untuk net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh saham BMRI (Rp909,4 miliar), BBRI (Rp715,8 miliar), dan BBCA (Rp608,2 miliar).
Investment Outlook IHSG Minggu Ini: 11- 15 Juli 2022
Berdasarkan IHSG pada Jumat (15/7) lalu, posisinya masih di atas 6.630, akan menguat kembali untuk menembus resistance 6.768.
Jika melihat indikator MACD, IHSG memiliki support di level 6.590, 6.560 dan 6.510.
Sedangkan level resistance berada di posisi 6.768, 6.815, dan 6.875
Pergerakan IHSG minggu ini masih dibuka kurang bertenaga seperti minggu lalu, dimana berpeluang menguat dan mengalami reli yang tertunda.
Ingat! segala bentuk keputusan pembelian produk investasi harus disertai dengan analisa yang memadai.
Harapannya, Sobat Finansialku terlebih dahulu mempelajari dan menganalisa secara komprehensif baik kualitatif maupun kuantitatif.
Agar psikologi kita tidak terganggu dengan naik turunnya saham yang kita miliki.
Dengan penurunan IHSG, kita bisa wait & see dan membeli saham-saham potensial dengan harga murah.
Sebagai referensi untuk meningkatkan literasi seputar investasi saham, Sobat Finansialku bisa baca ebook gratis dari Finansialku berikut ini:
Ebook GRATIS, Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham
Data dan Sentimen Kuat Penggerak Market
Data Domestik:
Kalendar ekonomi Indonesia minggu ini:
Minggu ini Bank Indonesia (BI) akan menggelar rapat kebijakan moneter.
Prediksinya, BI akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Juli 2022 guna menstabilkan kurs rupiah.
- Data Surplus Neraca Perdagangan Indonesia melebar menjadi USD5,09 miliar di bulan Juni dibandingkan surplus USD1,32 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
- Ekspor melonjak 40,68% Y/Y setelah Pemerintah Indonesia menambah kuota ekspor minyak kelapa sawit (CPO).
Dengan mengijinkan perusahaan CPO mengekspor 7 kali dari jumlah yang mereka jual di pasar dalam negeri.
- Impor naik 21,98% Y/Y di tengah menguatnya permintaan domestik.
Sepanjang 1H22, neraca perdagangan mengalami surplus USD24,9 miliar dengan ekspor dan impor masing-masing naik 37,11% Y/Y dan 27,62% Y/Y.
Data Global:
Kalendar ekonomi global minggu ini:
Kondisi kesehatan ekonomi Tiongkok menjadi sumber kekhawatiran tersendiri bagi investor.
Rilis serangkaian data untuk bulan Juni memperlihatkan perbaikan setelah Pemerintah Tiongkok mengambil sejumlah langkah.
Seperti mengurangi pajak usaha dan menyalurkan dana dalam jumlah yang lebih besar untuk pembangunan proyek infrastruktur.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Minggu lalu, investor kami harapkan untuk melakukan wait and see terlebih dahulu dan fokus kepada saham-saham core stock yang sudah Anda imiliki.
IHSG cenderung akan menguat terbatas dengan level resistance berada di posisi 6.768, 6.815 dan 6.875 dan terkonfirmasi dengan adanya volume perdagangan yang naik.
Sobat Finansialku jangan khawatir mengenai koreksi ini, sebab adanya koreksi itu wajar dan harusnya membahagiakan. Terlebih jika Anda sudah mempelajari saham yang Anda beli.
Saham pilihan kami saat ini akan fokus pada saham-saham value stock yang masih terdiskon.
Saham komoditas dan energi pun masih dalam pantauan melihat tren harga komoditas acuan yang positif.
Juga tren saham energi yang sideways ini, bagus untuk kita antri di support kuatnya.
Beberapa emiten yang akan IPO di bulan Agustus boleh menjadi pantauan untuk Anda yang ingin mendapat cuan dari saham-saham IPO.
Laporan keuangan Q2 pun akan keluar di bulan ini. Sehingga menarik untuk kita cermati, saham apa saja yang masih kuat imbas inflasi tinggi.
Jika ingin mengetahui investasi apa yang cocok untuk Anda saat ini, Sobat Finansialku bisa diskusi lebih lanjut dengan perencana keuangan Finansialku.
Karena setiap individu memiliki toleransi risiko yang berbeda dan tujuan keuangan yang berbeda.
Pastikan kita melakukan Financial Check Up sebelum memulai investasi.
Jika ingin diskusi lebih lanjut bersama perencana keuangan Finansialku, caranya klik banner berikut untuk langsung terhubung dengan admin WhatsApp dan buat janji, ya!
Disclaimer ON: Sifat dari analisis ini adalah pandangan pribadi penulis berdasarkan pemahaman dan pengalaman, segala instrumen Investasi ada sisi risiko dan potensinya. Do Your Own Research (DYOR)!
Demikian informasi seputar analisa outlook pasar minggu lalu dan prediksi untuk minggu ini.
Apa tanggapan Anda mengenai artikel ini? Silakan tulis di kolom komentar di bawah, ya! Jangan lupa bagikan informasi ini kepada rekan-rekan investor lainnya. Terima kasih.
Editor: Ismyuli Tri Retno
dilema besar