Investasi Masa Kini Untuk Programmer. Ini yang Harus Diperhatikan!

Investasi Masa Kini Untuk Programmer. Ini yang Harus Diperhatikan!

Investasi masa kini buat para programmer, bukan sebatas asal investasi. Harus perhatikan hal ini juga!

Apa itu? Yuk, cari tahu selengkapnya di artikel Finansialku di bawah ini.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn and Invest

 

Investasi Masa Kini Buat Programmer, Apa yang Harus Diperhatikan?

Tidak sedikit dari para Sobat Finansialku yang bekerja menjadi progammer masih bingung untuk menentukan instrumen investasi apa yang cocok untuk dijalani.

Ini diperparah dengan semakin banyaknya pilihan instrumen investasi masa kini yang beragam.

Sebenarnya tidak perlu berpikir jauh terlebih dahulu, mari kita pikirkan hal yang lebih sederhana tentang investasi.

Sebelum mulai memilih produk investasi yang tepat, lebih baik kita tentukan terlebih dahulu hal ini.

Yang pertama, mari kita bagi ke dalam dua jenis investasi, yaitu investasi diri sendiri dan investasi untuk akselerasi uang kita.

Apa bentuk investasi diri sendiri? Adalah menyiapkan dana khusus untuk pengembangan diri.

Seperti misalnya, Sobat Finansialku sebagai programmer, menyiapkan dana untuk mengembangkan skil programming, membeli perangkat lunak atau perangkat keras yang menunjang pekerjaan sebagai programmer.

Atau, sertifikasi nasional maupun internasional yang bisa menunjang karir di masa kini dan masa depan.

Memang harus disiapkan?

Tentu saja. Ini memang terlihat sepele, tapi kalau tidak disiapkan bisa-bisa menghancurkan arus keuangan yang sudah dibangun dengan susah payah, lho.

Oleh karena itu, lebih baik apabila semua dananya disiapkan sejak dini.

Lalu berapa dana yang harus disiapkan? Tergantung pada keperluan, kebutuhan, dan keadaan Sobat Finansialku.

Untuk patokan, Sobat Finansialku bisa menyisihkan 10 persen hingga 15 persen dari pemasukan bulanan.

Tapi, lagi-lagi, ini bukanlah hal yang saklek, alias bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan Sobat Finansialku.

Untuk lebih jelasnya mengenai investasi diri, Sobat Finansialku bisa kunjungi artikel Berapa Persen Alokasi Dana Untuk Belajar Menjadi Programmer?.

Investasi Masa Kini Untuk Programmer. Ini yang Harus Diperhatikan! 02

[Baca Juga: Adakah Asuransi yang Cocok Untuk Programmer Milenial?]

 

Setelah menentukan persentase dana yang disiapkan untuk investasi diri sendiri, kemudian Sobat Finansialku bisa menentukan prioritas, bentuk pengembangan diri apa yang harus didahulukan?

Kemudian, yang kedua, sebelum menentukan jumlah dana yang harus diinvestasikan sampai instrumen investasi yang harus dipilih, mari kita tentukan tujuan keuangan terlebih dahulu.

Apa hubungannya investasi dengan tujuan keuangan?

Mari kita analogikan investasi dan tujuan keuangan dengan liburan. Ketika kita liburan, tentu kita harus menentukan tujuan akhir dari perjalanan kita, ‘kan?

Setelah itu, kita juga tentu menentukan, akan menggunakan kendaraan apa yang cocok untuk membawa kita sampai ke tujuan dengan aman, cepat, dan nyaman.

Dari sini, mari kita analogikan tujuan keuangan ini dengan tujuan akhir liburan kita.

Sementara itu, investasi kita analogikan sebagai kendaraan yang membawa kita ke tujuan.

Jadi sebenarnya, peran investasi itu hanya sebagai kendaraan, tinggal kita menyocokan instrumen investasi tersebut dengan tujuan keuangan kita.

Misalnya, kalau kita dari Jakarta, tujuan Manado atau Tokyo, tapi kendaraan yang dipilih adalah mobil ferrrari.

Mobil ferrari memang keren, tapi kalau tujuannya luar pulau atau bahkan luar negeri, mobil ferrari menjadi kendaraan yang tidak berarti.

Intinya, sebelum menentukan instrumen investasinya, kita harus menentukan tujuan keuangannya terlebih dahulu.

Adapun, bentuk dari tujuan keuangan sendiri tidak berpatok pada hal apa pun, tapi apa yang ingin dicapai oleh Sobat Finansialku di masa depan nanti.

Misalnya, ingin melanjutkan pendidikan, ingin menikah, ingin liburan, ingin naik haji bersama orang tua, dan keinginan-keinginan lain yang bisa dicapai dengan mengumpulkan sejumlah dana tertentu.

Setelah itu, Sobat Finansialku baru bisa memilih instrumen investasi yang cocok dengan tujuan keuangan tersebut, dengan mempertimbangkan banyak hal.

Kalau Sobat Finansialku bingung untuk menentukan instrumen investasi apa yang cocok, Sobat Finansialku bisa menghubungi saya dan perencana keuangan dari Finansialku lainnya.

Dengan berdiskusi bersama orang ketiga sekaligus ahli di bidangnya, Sobat Finansialku bisa mendapatkan pencerahan yang lebih objektif, dan mungkin saja belum pernah terpikirkan sebelumnya.

Selain itu, dengan mempertimbangkan bersama dengan ahli, Sobat Finansialku sudah memperkecil kemungkinan untuk salah mengambil jalan.

Sobat Finansialku bisa segera menghubungi saya sekarang juga lewat aplikasi Finansialku yang bisa diunduh di Google Play Store atau Apple Apps Store!

Kenapa harus lewat aplikasi Finansialku? Karena hanya lewat aplikasi Finansialku, Sobat Finansialku bisa langsung menghubungi kami di mana pun dan kapan pun selama jam kerja, lho!

Artinya, Sobat Finansialku bisa menghemat banyak waktu karena tidak perlu mengantre dan melewati berbagai proses untuk bisa konsultasi dengan saya.

Untuk bisa menikmati fitur ini, Sobat Finansialku cuma perlu berlangganan akun premium sebesar Rp 300 ribu saja untuk 365 hari alias SATU TAHUN PENUH dengan kode voucher CUAN50.

Berarti, dalam satu hari, Sobat Finansialku bahkan mengeluarkan dana kurang dari Rp 1000. Murah, ‘kan?

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, hubungi saya sekarang dan kita putuskan produk asuransi apa yang cocok dengan Sobat Finansialku!

 

 

Apakah Sobat Finansialku punya pertanyaan terkait topik investasi masa kini untuk programmer? Kalau ada, segera tuliskan di kolom komentar, ya!

Jangan lupa juga untuk bagikan informasi ini kepada teman-teman sesama programmer lewat pilihan platform yang tersedia di bawah ini. Terima kasih!

 

Ebook Panduan Sukses Atur Gaji Ala KARYAWAN

Download Sekarang, GRATISSS!!!

4 Ebook Panduan Sukses Mengatur Gaji Ala Karyawan

 

Sumber Gambar:

  • Invest for Programmer – http://bit.ly/38EvJBx, https://bit.ly/3sid1qZ

 

dilema besar