Ini 12 perbedaan saham dan obligasi yang selalu bikin bingung para investor pemula! Jangan lupa siapkan catatan dan baca artikelnya sampai akhir agar kamu paham betul sebelum mulai investasi, ya!
Summary
- Saham dan obligasi adalah instrumen investasi yang memiliki beberapa perbedaan.
- Bagi investor pemula, penting untuk mengetahui perbedaan dan beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memulai investasi.
12 Perbedaan Saham dan Obligasi
Sobat Finansialku! Apakah kamu termasuk investor pemula yang masih bingung tentang perbedaan saham dan obligasi.
Tapi, kini kamu tidak perlu bingung lagi, karena Finansialku sudah merangkumnya hanya untuk kamu, dan akan dijelaskan lewat artikel ini.
Oleh karena itu, pastikan kamu menyiapkan catatanmu dan baca artikel ini sampai akhir, ya!
Pengertian Saham Adalah?
Setelah mengetahui kesimpulan singkat mengenai perbedaan saham dan obligasi lewat tabel tersebut, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengetahui pengertian saham.
Secara sederhana, saham adalah pembelian kepemilikan sebuah perusahaan. Analoginya, sebut saja Pak Budi, memiliki bisnis martabak.
Bisnis martabaknya ini laku di pasaran, membuat dia ingin mengembangkan bisnisnya demi keuntungan yang lebih besar lagi.
Tapi, pengembangan ini masih sekedar angan-angan, mengingat Pak Budi belum memiliki cukup modal.
Akhirnya, Pak Budi mengajukan penawaran kepada saudara dan rekan-rekannya untuk memberikan bisnisnya ini sejumlah modal.
Kemudian, imbal yang diberikan Pak Budi nantinya berbentuk laba dari bisnis martabaknya sesuai dengan persentase modal yang diberikan teman-temannya.
Dari analogi ini, kamu bisa menyimpulkan kalau bisnis Pak Budi ini ibarat perusahaan atau emiten yang melantai di bursa saham.
Sementara rekan-rekannya ibarat investor yang membeli saham suatu perusahaan.
[Baca Juga: Tips Investasi Saham Jangka Panjang dan Cara Memulainya]
Sebagai investor, ada dua hal yang harus kamu perhatikan sebelum melakukan investasi kepada suatu atau beberapa perusahaan, di antaranya:
- Perusahaan harus dalam kondisi ‘sehat’. Kamu bisa memeriksanya lewat laporan keuangan. Dari laporan tersebut, kamu harus memperhatikan apakah perusahaan tersebut menghasilkan laba dan terus bertumbuh setiap periodenya, apakah perusahaan tersebut punya cukup kas, dan terakhir, apakah pinjaman perusahaan tersebut relatif aman?
- Selanjutnya, perusahaan dihargai diskon. Ada dua kriteria tentang perusahaan yang dihargai diskon. Pertama, perusahaan ini memiliki nilai yang bagus, tapi harga per lembarnya cenderung murah, jika dibandingkan dengan kinerjanya. Sementara yang kedua, perusahaan memang tidak pernah dihargai mahal karena kinerjanya yang tidak terlalu bagus.
Adapun, keuntungan yang akan kamu dapatkan ketika melakukan investasi saham, adalah:
- Capital Gain: Keuntungan ini didapatkan dari penjualan aset modal (investasi atau real estate) ketika harga pembelian saham.
- Dividen: Keuntungan yang didapatkan atas bagi hasil laba perusahaan kepada para pemilik saham dengan besaran yang disesuaikan dengan jumlah kepemilikan lembaran saham atau lot dari emiten tersebut.
Sementara itu, potensi risiko ketika kita melakukan investasi saham di antaranya adalah:
- Capital loss: Secara sederhana adalah kerugian modal atau penurunan nilai investasi yang membawa kerugian buat para investor. Penyebabnya adalah harga jual aset yang lebih rendah dibandingkan dengan harga beli.
- Tidak mendapatkan dividen: Meski perusahaan diwajibkan untuk membagikan dividen kepada para pemilik saham, tapi ada keadaan di mana perusahaan terpaksa tidak bisa membagikan dividen, seperti misalnya ketika posisi likuiditas perusahaan yang kurang lancar, besarnya kebutuhan dana untuk membayar utang, keperluan biaya ekspansi, dan demi mempertahankan stabilitas laba perusahaan.
Di dunia saham, tentu masih banyak istilah dan keadaan yang perlu kamu pahami betul.
Kalau kamu kesusahan mencari sumber referensi yang lengkap, kamu bisa memanfaatkan ebook dari Finansialku tentang investasi saham di bawah ini, gratis.
Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA
Pengertian Obligasi Adalah?
Selanjutnya, mari kita mencari tahu pengertian tentang obligasi. Secara sederhana, obligasi adalah dokumen penting atau surat utang yang dikeluarkan baik oleh pemerintah maupun swasta.
Surat utang ini berfungsi sebagai media yang menyebutkan tentang pengakuan penerbit (dalam hal ini swasta atau pemerintah) bahwa pihaknya telah berutang pada pembeli obligasi sesuai dengan waktu jatuh tempo yang sudah disepakati sebelumnya.
Obligasi juga bisa kamu pahami sebagai surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan nilai nominal dan waktu jatuh tempo tertentu.
Berikut ini adalah beberapa jenis dan contoh obligasi yang diterbitkan dan diperdagangkan di pasar modal:
- Obligasi korporasi: Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan swasta nasional (termasuk BUMN dan BUMD).
- Surat Utang Negara (SUN) atau surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah sesuai dengan UU No. 24/2002.
- Sukuk korporasi yang merupakan instrumen berpendapat tetap yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan Bapepam & LK Np IX.A.13 tentang Efek Syariah.
- Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah berdasarkan syariah Islam sesuai dengan Undang-Undang No. 19/2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
- Efek Beragun Aset (EBA) yang merupakan efek bersifat utang yang diterbitkan dengan Underlying Asset sebagai dasar penerbitan.
[Baca Juga: Obligasi Pemerintah: Pengertian, Contoh dan Keuntungan]
Ketika akan melakukan investasi obligasi, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan, di antaranya adalah:
- Siapa yang mengeluarkan obligasi? Jika penerbit atau yang mengeluarkan obligasi adalah swasta, maka kamu harus mengecek ulang peringkat utangnya.
- Berapa harga obligasi yang ditawarkan? Apakah penerbit menawarkan harga par value (harga pokok yang didapatkan investor ketika jatuh tempo), harga at discount (obligasi yang diterbitkan dengan harga kurang dari nominal), atau harga at premium (Harga pasar yang lebih tinggi di atas nilai nominalnya).
Seperti halnya saham, ketika melakukan investasi di obligasi, kamu juga akan mendapatkan beberapa keuntungan, di antaranya adalah:
- Capital Gain: Harga yang didapatkan ketika investor menjual kembali surat utang tersebut dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan harga beli.
- Kupon: Bunga yang diberikan oleh penerbit sebagai ‘imbal’ atas pembelian surat utang.
Sementara itu, risiko ketika melakukan investasi di obligasi di antaranya adalah:
- Capital Loss: Penurunan harga surat utang, di mana investor mendapatkan harga yang lebih rendah dibandingkan harga beli.
- Telat Bayar: Perusahaan atau penerbit yang tidak bisa membayarkan kupon tepat waktu atau mengalami kebangkrutan.
Lalu, bagaimana cara membeli saham obligasi pemerintah ritel? Sebenarnya, ini cukup mudah buat kamu lakukan, ditambah lagi dengan teknologi yang semakin mutakhir.
Obligasi pemerintah ritel sendiri sebenarnya disalurkan melalui mitra distribusi yang ditunjuk, seperti bank, perusahaan sekuritas, asset management, dan fintech.
Beberapa contoh mitra distribusi yang dimiliki oleh ORI21 terdiri atas bank, perusahaan efek, dan fintech, di antaranya adalah:
- PT Bank Central Asia Tbk
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
- PT Bank Permata Tbk
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
- PT Bank Maybank Indonesia Tbk
- PT Bank CIMB Niaga Tbk
- PT Bank Mega Tbk
- PT Bank OCBC NISP Tbk
- PT Bank Panin Tbk
- PT Bank DBS Indonesia
- PT Bank HSBC Indonesia
- PT Bank UOB Indonesia
- PT Bank Commonwealth
- PT Bank Danamon Indonesia Tbk
- PT Bank Victoria International Tbk
- Standard Chartered Bank Indonesia
- Trimegah Sekuritas Indonesia
- BRI Danareksa Sekuritas
- PT Mandiri Sekuritas
- Bareksa
- Investree
- FUNDtastic+
- Tanamduit
- Koinworks
- Modalku
- PT Bibit Tumbuh Bersama
Sementara itu, untuk pembelian obligasi swasta atau korporasi, kamu bisa melakukannya lewat bank atau perusahaan sekuritas, seperti:
- Danamon
- DBS
- OCBC NISP
- UOB
- CIMB Niaga
- Mirae Asset Sekuritas
- Philip Sekuritas
- Mandiri Sekuritas
- Danareksa
- Trimegah Sekuritas
- CGS-CIMB Sekuritas
Sementara itu, kalau kamu ingin mempelajari terkait investasi obligasi negara lebih dalam, kamu bisa memanfaatkan ebook gratis dari Finansialku di bawah ini sebagai sumber referensi.
Download Sekarang! Ebook Cerdas Berinvestasi Sambil Bantu Negara
Apakah kamu punya pengalaman menarik saat investasi? Kalau ada, ceritakan pada kami lewat kolom komentar, ya!
Kamu juga bisa bagikan informasi ini kepada teman-teman investor lainnya agar mereka tahu perbedaan saham dan obligasi secara mendalam. Sampai jumpa di artikel lainnya!
Editor: Ratna SH
Sumber Referensi:
- Admin. 14 Februari 2020. Dividen: Dibagikan Atau Tidak Tergantung pada Hal Ini. Satutumbuhseribu.valbury.co.id – https://bit.ly/3Bq3HGy
dilema besar