Dana darurat, mungkin sudah sering Anda mendengar perencana keuangan menjelaskan pentingnya dana darurat. Namun sebenarnya apa sih dana darurat itu?
Sesuai namanya, dana darurat merupakan sejumlah dana yang perlu disiapkan untuk menghadapi keadaan yang darurat, misalnya saat terjadi Putus Hubungan Kerja (PHK), sakit, kecelakaan, dan lain-lain.
Dana darurat ini memiliki peran penting dalam perencanaan keuangan karena sifat dari kejadian yang tiba-tiba dapat membuat keuangan menjadi berantakan dan dapat berakibat pada kebutuhan yang tidak terpenuhi.
Jumlah dana darurat tentunya berbeda dari 1 rumah tangga dengan lainnya, tergantung dari penghasilan serta kebutuhan yang diperlukan oleh masing-masing keluarga.
Idealnya, untuk lajang, dana darurat minimal harus berjumlah 4x dari biaya hidup bulanan, bagi yang telah menikah berjumlah 6x, yang telah memiliki 1 anak berjumlah 9x, dan seterusnya.
Pada dasarnya, dana darurat ini harus cukup memenuhi kebutuhan Anda sampai Anda dapat kembali lagi ke posisi semula.
Misalnya Anda di-PHK, maka dana darurat ini harus mampu memenuhi kebutuhan Anda serta keluarga (jika sudah menikah) selama jangka waktu tertentu sampai Anda dapat menemukan pekerjaan baru.
Apa saja yang bisa membuat seseorang kehilangan income?
- Sakit kritis
- Cacat tetap
- Pemutusan hubungan kerja atau PHK
- Perang, bencana alam
- Kesalahan keputusan resign dari pekerjaan
- Kematian
Dana Darurat Dibagi 2: Dana Cadangan & Dana Tak Terduga
Dana darurat adalah dana yang dicadangkan terpisah (cash reserved) untuk:
- Dana cadangan: kehilangan pekerjaan, rotasi jabatan
- Pengeluaran tak terduga: biaya pengobatan (rawat jalan), perbaikan rumah, biaya perbaikan
Dana Cadangan Diperlukan Saat Kehilangan Pekerjaan
Bagaimana kita bisa bertahan hidup bahkan tetap membiayai keluarga apabila penghasilan terhenti atau kehilangan income.
Dana darurat adalah salah satu strategi defense atau melindungi keuangan Anda dari kebangkrutan bahkan kemiskinan.
Apabila Anda memiliki dana darurat selama 6 bulan, suatu ketika saat kehilangan penghasilan, Anda masih memiliki waktu selama 6 bulan ke depan untuk mencari pekerjaan atau sumber pemasukan yang baru.
Dana Cadangan Diperlukan Saat Rotasi Jabatan
Bagi mereka yang bekerja di bidang tertentu dan mengharuskan mereka untuk pindah ke tempat yang baru karena rotasi jabatan atau tugas penempatan di luar kota/pulau dari kantor, maka dana darurat ini pasti akan sangat dibutuhkan.
Dana Tak Terduga Diperlukan Saat Biaya Pengobatan
Biaya pengobatan yang bersifat rawat jalan biasanya memerlukan biaya dari kocek sendiri.
Jika ada asuransi dari kantor, biasanya ada fasilitas untuk menanggung. Tapi jika asuransi pribadi, biasanya tidak ada fasilitas untuk menanggung biaya rawat jalan, sehingga Anda perlu mengeluarkan tambahan biaya.
Dana Tak Terduga Diperlukan Saat Perbaikan Rumah atau Berbagai Perbaikan yang Diperlukan
Para pemilik rumah perlu memiliki dana yang dialokasikan untuk perbaikan-perbaikan, seperti perbaikan atap rumah, perbaikan pagar/pintu rumah, dan lain sebagainya. Dana ini masuk ke dalam Dana Tak Terduga.
Cara Mempersiapkan Dana Darurat
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan dana darurat:
#1 Menyusun Rencana dan Ambil Aksi
Setelah Anda mengetahui pentingnya menyiapkan dana darurat, maka ini saatnya Anda untuk mempersiapkan keuangan.
Cara untuk memiliki dana darurat yang cukup, dapat Anda tempuh dengan cara yang sama layaknya tujuan keuangan lainnya. Mulailah dengan menyusun rencana keuangan untuk mencapai dana darurat yang ideal.
Langkah pertama adalah dengan mengetahui berapa jumlah pengeluaran bulanan Anda, dan kategorikan masing-masing pos pengeluaran, misalnya untuk tagihan, transportasi, konsumsi.
Kategorisasi ini akan membuat Anda lebih mudah menambah atau mengurangi pengeluaran itu sendiri dan jumlah dana darurat yang dibutuhkan.
Setelah Anda mengetahui jumlah pengeluaran bulanan, maka kalikan dengan angka (3x, 6x, 9x, atau 12x) sesuai dengan anggota keluarga yang harus Anda hidupi.
Setelah Anda mendapatkan jumlah dana yang Anda butuhkan, hitunglah berapa jumlah dana yang dapat Anda sisihkan.
#2 Mengurangi Pengeluaran
Eksekusi pertama adalah menyisihkan dana untuk pos dana darurat dengan mengurangi pengeluaran.
Salah satu tips agar keuangan Anda lebih ringan walaupun harus menyisihkan sebagian pendapatan untuk dana darurat adalah dengan mengendalikan pengeluaran Anda.
Anda dapat mengurangi pengeluaran yang tidak mendesak dan berhemat. Carilah substitusi yang lebih murah atau berbelanja hanya pada saat diskon.
Kebutuhan sehari-hari yang nominalnya terlihat kecil mungkin saja akan cukup membantu mengisi pos dana darurat jika Anda hilangkan.
Misalnya, membeli makanan di luar dibandingkan memasak makanan sendiri. Menggunakan transportasi pribadi di saat transportasi umum lebih murah dan sebagainya.
#3 Menyisihkan Langsung dari Penghasilan
Anggaplah dana darurat layaknya sebuah utang, di mana Anda harus membayar setiap bulannya.
Anda harus menyisihkan sebagian pendapatan ini di awal bulan. Jika Anda sering lupa atau memiliki jadwal yang sibuk, Anda dapat menggunakan fasilitas transfer otomatis berkala dari rekening tabungan Anda.
Dengan cara ini, Anda akan lebih disiplin menyisihkan tabungan Anda.
Langsung sisihkan sebagian uang dari penghasilan Anda, yang merupakan persentase dari pendapatan bukan sejumlah nominal. Mengapa demikian?
Karena semakin tinggi penghasilan yang Anda dapatkan, kemungkinan besar, pengeluaran yang Anda habiskan akan lebih banyak, yang artinya dana darurat yang Anda butuhkan lebih besar.
Dengan menggunakan sistem persentase, maka semakin tinggi penghasilan Anda, semakin banyak pula yang Anda sisihkan untuk dana darurat.
5% – 10% dari total penghasilan bulanan Anda adalah jumlah minimal yang harus Anda sisihkan setiap bulannya.
Jika pendapatan Anda pas-pasan dan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan bulanan, maka cara pintar lainnya dapat dengan cara mengumpulkan seluruh uang receh yang Anda miliki.
Walaupun nominalnya tidak seberapa, tetapi jika dikumpulkan, seiring waktu jumlahnya akan cukup besar.
Anda juga dapat mengalokasikan uang ekstra yang Anda terima, seperti bonus bulanan, THR atau bahkan cashback dari belanja.
#4 Alokasikan di Tempat yang Tepat
Menyimpan dana darurat bukan berarti hanya berupa uang tunai dalam tabungan. Anda dapat mengalokasikan sebagian dalam bentuk deposito atau investasi emas.
Anda pun dapat memilih produk keuangan lain yang memiliki sifat serupa yaitu likuiditas tinggi, mudah diambil dan aman, seperti reksadana campuran, reksadana pasar uang, dan surat berharga.
Jika Anda membutuhkan dana darurat, Anda dapat menarik dana di tabungan, kemudian di deposito, dan yang terakhir adalah menjual logam mulia atau emas.
Cara ini dapat membantu Anda mengendalikan diri untuk tidak tergoda membelanjakan uang tersebut.
Selain itu, dana darurat Anda pun akan lebih cepat berkembang karena keuntungan dari produk keuangan yang Anda pilih.
#5 Evaluasi Dana Darurat
Setiap tahunnya, penghasilan serta pengeluaran yang Anda dapatkan atau habiskan tentunya tidak sama.
Ini berarti pos dana darurat Anda membutuhkan revisi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan terbaru Anda.
Evaluasi dana darurat ini hendaknya dilakukan setiap akhir tahun atau awal tahun sehingga keuangan Anda akan tetap stabil walaupun tiba-tiba terjadi keadaan darurat.
#6 Gunakan “Wasted Money”
Sebuah studi menunjukkan hampir setiap rumah tangga menyia-nyiakan sedikitnya 10% dari penghasilannya setiap bulan. Anda bisa menemukan wasted money ini dengan mengecek kesesuaian anggaran dengan realisasinya.
Eliminasi aktivitas-aktivitas yang hanya menyia-nyiakan uang dan manfaatkan uangnya untuk menyicil dana darurat Anda.
#7 Penyimpanan Tidak Harus Berbentuk Uang
Penyimpanan dana darurat bukan berarti selalu berbentuk uang. Anda bisa mempertimbangkan opsi penyimpanan lain, misalnya dalam bentuk logam mulia.
Emas mudah dicairkan kapan saja dimana saja. Ditambah lagi emas tidak mudah tergerus inflasi.
Investasi untuk Dana Darurat
Investasi apa yang cocok untuk dana darurat? Nyatanya banyak sekali jenis investasi yang bisa dipilih, beberapa contohnya adalah sebagai berikut:
#1 Deposito
Karena bisa dibutuhkan kapan saja, maka biasanya dana darurat cenderung disimpan pada sebuah instrumen investasi yang aman dan likuid, contohnya deposito.
Tentunya hampir semua orang tahu apa itu deposito. Deposito merupakan produk simpanan di bank yang penyetorannya maupun penarikannya hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu saja.
Kelebihan dari deposito adalah hampir tidak ada risiko penurunan jumlah atau kerugian.
Skenario terburuknya hanyalah bunga yang terus mengecil. Tetapi ada satu kerugian deposito, yaitu uangmu tetap berwujud uang, sehingga besar kemungkinan uang tersebut akan tergerus inflasi seiring waktu.
Periode penyimpanan bervariasi bergantung pada bank, namun umumnya berkisar antara 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun.
Suku bunga yang ditawarkan cukup tinggi yakni berkisar pada angka 5% hingga 8%, namun jangan lupa suku bunga tersebut belum dipotong pajak sebesar 20%.
Namun satu hal yang perlu diingat saat Anda memilih deposito dalam pengelolaan dana darurat, yakni pilihlah periode penyimpanan yang pendek.
Hal ini bertujuan mengantisipasi jika sewaktu-waktu dibutuhkan dan meminimalisasi risiko denda pencairan dipercepat.
#2 Logam Mulia
Investasi emas sering kali disarankan bagi pengelolaan dana darurat karena aman dan cenderung kecil risikonya tergerus inflasi.
Selain itu, produk investasi ini likuid sehingga mudah diperjualbelikan. Jika sewaktu-waktu kamu membutuhkan dana darurat, menjual emas tentunya lebih cepat daripada pencairan reksa dana atau saham.
Namun sayangnya keuntungan dari investasi emas cenderung kecil yaitu hanya sekitar 2% hingga 4% per tahun tetapi skemanya stabil cenderung naik.
#3 Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana merupakan pola pengelolaan modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi tanpa perlu pusing akan instrumen investasi yang tersedia di pasar.
Dengan hanya membeli unit penyertaan reksa dana, modal yang disetorkan akan dikelola oleh Manajer Investasi (MI).
Reksa dana pasar uang merupakan jenis yang lebih stabil dalam pergerakan nilainya sehingga bisa dijadikan investasi dana darurat.
Keuntungan yang bisa Anda dapatkan juga cukup besar, yakni sekitar 6% hingga 8% per tahun. Pencairannya pun pada umumnya hanya membutuhkan waktu sekitar 1-2 hari kerja. Cocok sekali untuk dana darurat bukan?
Jika Anda belum membaca panduan belajar sebelumnya, berikut list artikel panduan belajar Chapter 3 Utang dan Dana Darurat.
- Jika Kamu Terjerat Utang dan Cicilan
- Cara Melunasi Pinjaman dengan Debt Snow Ball
Untuk memudahkan Anda dalam menghitung dana darurat, Anda bisa menggunakan aplikasi Finansialku menu Dana Darurat.
Dengan aplikasi Finansialku, Anda juga bisa melakukan konsultasi dengan Perencana Keuangan Finansialku yang telah bersertifikat.
Anda dapat mengunduh Aplikasi Finansialku di Apps Store atau Play Store dan manfaatkan potongan harga Rp 50 ribu dengan kode promo: WEBTAHUNAN untuk biaya member PREMIUM yang lebih ekonomis selama satu tahun.
Nah, Sobat Finansialku sudah jelas ‘kan kenapa menyiapkan dana darurat itu begitu penting? Semoga dengan membaca artikel ini Anda sudah bisa mulai mengumpulkan dana darurat.
Jangan lupa bagikan artikel ini pada rekan-rekan lain agar kehidupan bisa lebih aman dan nyaman. Terima kasih.
Editor: Ratna Sri H.
dilema besar