Ini Maksudnya Program Merdeka Belajar yang Diluncurkan Mendikbud

Ini Maksudnya Program Merdeka Belajar yang Diluncurkan Mendikbud

Merdeka Belajar adalah salah satu program yang digagas oleh Mendikbud. Apakah maksud dan rincian program tersebut?

Yuk simak ulasan selengkapnya pada artikel Finansialku kali ini.

 

Rubrik Finansialku

 

Mendikbud, Nadiem Makariem

Munculnya beberapa nama baru di kabinet Indonesia Maju tentu menuai pro dan kontra, tak terkecuali Nadiem Makarim. CEO startup terkemuka ini menjadi menteri termuda dalam deretan kabinet.

Sepak terjangnya tentu menarik untuk diikuti, terutama di bidang bisnis. Penunjukannya sebagai Menteri Pendidikan pun sebenarnya mengundang optimisme tersendiri.

 

Poin Penting dari Program Merdeka Belajar

Sejak menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Nadiem diketahui membuat beberapa keputusan penting. Satu diantaranya program Merdeka Belajar yang disambut antusias oleh tenaga pendidik maupun orangtua.

[Baca Juga: Mau Tahu Cara Mendidik Anak Jadi Pengusaha Sukses?? Praktikkan Sekarang]

 

Sayangnya, masih banyak yang belum paham makna dan tata laksana program ini. Untuk lebih memahaminya, 7 poin di bawah ini akan sangat membantu.

 

#1 Kebebasan Berinovasi

Para guru, siswa, maupun sekolah punya kebebasan untuk berinovasi. Apapun yang dilakukan tetap harus mengedepankan kebebasan unit terkecil di pendidikan. Langkah ini diambil guna mencapai kesuksesan serta kemajuan di bidang pendidikan.

 

#2 Penilaian Mandiri

Beberapa waktu lalu, Nadiem menegaskan penilaian murid akan dikembalikan ke pihak sekolah. Guru dan kepala sekolah punya andil besar dalam menentukan kompetensi dasar penilaian.

Keputusan lulus dan tidak lulus pun berdasarkan kebebasan tersebut, sehingga tidak terjadi kesenjangan. Standardisasi ini telah diberlakukan beberapa tahun lalu, Nadiem mencoba menerapkannya kembali.

 

#3 Kompetensi Guru

Tenaga pengajar mesti punya kompetensi memadai untuk menginterpretasikan kurikulum. Hal ini akan membantu mereka menafsirkan materi pembelajaran serta bahan yang akan disampaikan.

[Baca Juga: Quiz: Kenali Perbedaan SMA, SMK, MA, Kamu Pilih Mana?]

 

Jika guru tak mampu menafsirkan sebuah kurikulum, maka akan sulit bagi siswa untuk memahaminya. Merdeka Belajar adalah program yang berkesinambungan dan butuh kerjasama antar semua pihak.

 

#4 Guru Penggerak

Setidaknya setiap sekolah memiliki seorang guru penggerak yang berfokus pada siswa. Para guru tak lagi mengedepankan karir atau hal apapun diatas keberhasilan para siswa. Program ini sebenarnya masih sulit dicapai, mengingat kondisi ancer pendidikan Indonesia saat ini.

 

#5 Inovasi Tak Harus Sukses

Kekhawatiran terbesar para guru dalam melakukan inovasi adalah kegagalan. Nadiem menegaskan bahwa inovasi tak selamanya harus sukses.

Itulah pentingnya melakukan inovasi untuk mengetahui ide yang sesuai dengan lingkungan dan kondisi tertentu. Kedepannya, para guru mampu melakukan perubahan secara bertahap dan membantu generasi berikutnya.

 

#6 Belajar Mandiri

Siswa maupun guru berhak menerapkan ancer belajar mandiri dan kreatif. Semuanya berbasis pada kenyamanan dan kompetensi siswa dalam menyerap pelajaran.

[Baca Juga: 12 Cerita Fabel Anak-anak yang Mengajarkan Bagaimana Menjalani Hidup]

 

Ini berarti guru pun harus menafsirkan kurikulum secara mendalam untuk menyusun RPP atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Dengan begitu, sekolah akan mendapatkan output positif terhadap prestasi dan kemandirian siswa.

 

#7 Orangtua Penggerak

Selain guru penggerak, program Merdeka Belajar Nadiem Makarim memanfaatkan orangtua penggerak. Sinergisitas antara guru dan orangtua akan membantu kelancaran proses belajar dan mengajar. Para siswa pun akan mendapat motivasi lebih untuk melakukan proses belajar yang lebih inovatif dan kreatif.

 

Yuk Majukan Pendidikan Dengan Merdeka Belajar

Ketujuh poin diatas membantu Anda memahami program terbaru dari Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim. Penerapan program tersebut memang masih dibahas lebih lanjut, termasuk sosialisasinya di lingkungan sekolah. Melihat uraian program yang disampaikan.

Nadiem optimis mencapai target baik di bidang pendidikan. Setidaknya, para siswa tak tergantung pada pengajaran satu arah yang menghambat kreativitas. Di samping itu, Merdeka Belajar pun diharapkan mampu meningkatkan kecerdasan peserta didik.

Program ini tak akan berjalan ancer kalau guru belum mencapai kebebasan dalam mengajar. Selama ini, proses administrasi justru menciptakan hambatan tersendiri dalam bidang pendidikan, terutama perubahan yang kerap gagal.

Mari kita dukung pemerintah yang membuat terobosan baru untuk pendidikan anak-anak kita kedepannya. Silakan tulis pendapat Anda mengenai program Kemendibud tersebut.

Jangan biarkan pengetahuan ini terhenti pada Anda, karena mungkin masih banyak orang di luar sana yang belum begitu mengetahui program pendidikan ini. Dipersilakan kepada Anda untuk berbagi artikel ini. Terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Sekretariat GTK. 25 November 2019. Mengenal Konsep Merdeka Belajar dan Guru Penggerak. Gtk.kemdikbud.go.id – https://bit.ly/3c5Eq6U
  • Halida Bunga. 13 Desember 2019. Nadiem Makarim: Merdeka Belajar adalah Kemerdekaan Berpikir. Nasional.tempo.co – https://bit.ly/2SoMU1k
  • Rahel Narda Chaterine. 07 Februari 2020. Banyak Pihak Disebut Bingung Konsep Merdeka Belajar, Nadiem Diminta Bertindak. News.detik.com – https://bit.ly/2KOenoZ

 

Sumber Gambar:

  • Program Mendikbud 1 – https://bit.ly/3aUZcoG
  • Program Mendikbud 2 – https://bit.ly/2KPbDaX
  • Program Mendikbud 3 – https://bit.ly/2z4mtqL
  • Program Mendikbud 4 – https://bit.ly/2Wi91aG

dilema besar