Spending habits sebetulnya tidak mengapa. Yang jadi masalah adalah kalau spending habits-nya untuk belanja yang sifatnya konsumtif.
Yuk, simak selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut ini.
Sadari 5 Spending Habits yang Bikin Keuanganmu Sehat
Pernah mendengar spending habits? Istilah ini sering digunakan untuk mendiskripsikan kebiasaan seseorang membelanjakan uang.
Spending habits sebetulnya tidak mengapa. Yang jadi masalah adalah kalau spending habits-nya untuk belanja yang sifatnya konsumtif.
Akibatnya kondisi keuangan menjadi berantakan. Bahkan habis lebih cepat sebelum waktunya. Misalnya baru gajian, sudah langsung ludes seminggu kemudian akibat spending habits yang berlebihan.
[Baca Juga: Cara Mengatur Gaji Karyawan Swasta yang Merantau Biar Bisa Nabung]
Agar kebiasaan kamu tidak merusak masa depan finansialmu, yuk lakukan hal sederhana ini:
#1 Menabung di Awal Bulan
Satu hal yang sudah menjadi kebiasaan seseorang di awal bulan adalah belanja. Pakai istilah aji mumpung. Mumpung baru gajian, nikmati hasil keringat dengan berbelanja.
Coba mulai sekarang hilangkan kebiasaan ini dalam hidupmu. Sebab, belanja awal bulan akan mendorong sikap konsumtif, sehingga pengeluaran menjadi tidak terkendali.
Sebaiknya ganti kebiasaan tersebut demi masa depan keuanganmu, yakni dengan menabung di awal bulan. Menyisihkan sekitar 20% dari gaji sebulan untuk ditabung.
Jadi, bukan dari sisa gaji. Hindari menabung di akhir bulan. Hal ini kurang efektif karena yang ditabung adalah uang sisa, jumlahnya pun tidak tetap setiap bulan.
#2 Membuat Anggaran Belanja
Hal yang membuat pengeluaran tak terkontrol lainnya adalah belanja tanpa perencanaan. Ini sering dialami banyak orang, mungkin juga termasuk kamu.
Untuk mengatasi hal ini, buat daftar belanja atau pengeluaranmu dalam sebulan, beserta anggarannya. Utamakan membeli kebutuhan, bukan keinginan.
Dengan demikian, kamu memiliki guidance atau patokan daftar pengeluaran yang harus terpenuhi sesuai dengan bujet yang ditetapkan. Misalnya untuk biaya makan Rp 1 juta sebulan, konsisten pada anggaran tersebut.
Jangan lebih dari itu. Kalau perlu kurang dari patokan anggaran yang dibuat. Itu namanya penghematan. Uang dari penghematan bisa dialihkan untuk tabungan atau investasi.
#3 Bijak Memanfaatkan Promo
Hampir di awal maupun akhir bulan, atau tengah bulan pun sering ada promo di supermarket, minimarket, hingga pusat perbelanjaan, seperti mall.
Siapa yang tidak tergoda. Apalagi kalau barang yang masuk promo, adalah barang yang masuk daftar belanjaan atau pengeluaranmu.
Tidak masalah membeli barang yang kamu butuhkan dengan memanfaatkan promo tersebut. Justru lebih berhemat.
Tetapi juga harus bijak menyikapinya. Jangan sampai karena promo, pengeluaranmu malah semakin membengkak. Jatuhnya justru boros.
Kembali lagi pada daftar belanja atau pengeluaran dan anggaran yang sudah kamu buat. Jangan keluar dari list tersebut.
#4 Menyisihkan Gaji untuk Dana Darurat
Mengeluarkan uang secara mendadak dan dalam jumlah besar adalah hal yang menjengkelkan. Apalagi kalau kejadiannya tepat di akhir bulan.
Tetapi, yang namanya kebutuhan mendesak, tetap harus dipenuhi. Agar spending habit tetap terjaga, kamu bisa menyisihkan gaji untuk dana darurat.
Jika sewaktu-waktu butuh uang tunai, kamu tidak pusing memikirkan uangnya. Ada dana darurat yang menjadi penolong. Tidak juga sampai membobok celengan atau tabungan untuk menutupi kebutuhan tersebut.
Sisihkan 10% dari gaji untuk dana darurat. Pergunakan sesuai fungsinya, jadi tidak melenceng.
#5 Belajar Membeli Sesuatu Sesuai Kebutuhan
Terkadang, kamu memasukkan keinginan dalam daftar kebutuhan yang mengakibatkan anggaran belanja menjadi besar. Di lain sisi, juga terkesan mubazir karena sebenarnya kamu tidak membutuhkan barang tersebut.
Sekarang belajarlah mengontrol nafsu belanja. Caranya dengan membeli sesuatu sesuai kebutuhan. Jika bulan ini kamu butuh pisau dapur yang baru, beli pisau dapur saja tanpa mengikutkan talenannya.
Coba hitung berapa rupiah yang bisa kamu hemat? Cukup lumayan, apalagi kalau yang dibutuhkan dalam satu bulan lebih dari 10 barang.
Apa pendapatmu Sobat Finansialku tentang artikel diatas? Kamu bisa berdiskusi lewat kolom komentar di bawah ini.
Bagikan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui.
Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Finansialku dengan Ayobandung.com, isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Ayobandung.com.
Sumber Referensi:
Sumber Gambar:
- Belanja 1 – http://bit.ly/2Qnaeyn
dilema besar