Indonesia Masih Bertahan ‘Negatif’ Pada Investment Grade & Outlook, Ini Penyebabnya!

Indonesia Masih Bertahan ‘Negatif’ Pada Investment Grade & Outlook, Ini Penyebabnya!

Peringkat Indonesia dipertahankan pada level BBB (Investment Grade) karena prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat dan rekam jejak kebijakan yang berhati-hati yang tetap ditempuh otoritas.

Simak selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut.

 

Laporan Invesment Grade Indonesia Tahun 2021

Lembaga Pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I) mempertahankan prospek atau outlook ‘negatif’ atas Indonesia dengan rating BBB (Investment Grade) pada 22 April 2021.

S&P sempat mengubah outlook dari ‘stabil’ menjadi ‘negatif’ pada 17 April 2020 dan kini mempertahankannya.

Adapun rating utang Indonesia di level BBB (Investment Grade) pertama kali dinaikkan dari sebelumnya BBB- pada 31 Mei 2019. Saat itu S&P juga meningkatkan rating utang sovereign jangka pendek dari ‘A-2’ ke ‘A-3’.

Melansir CNBCindonesia, S&P menyatakan bahwa peringkat Investment Grade Indonesia dipertahankan pada level BBB karena prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat dan rekam jejak kebijakan yang berhati-hati yang tetap ditempuh otoritas.

Di sisi lain, S&P juga menyatakan bahwa risiko fiskal dan risiko eksternal terkait pandemi Covid-19 perlu menjadi perhatian.

S&P memperkirakan perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terakselerasi pada 2022 seiring percepatan program vaksinasi dan normalisasi aktivitas ekonomi secara bertahap.

Di sisi fiskal, dalam jangka pendek, S&P memperkirakan pemerintah akan mempertahankan kebijakan fiskal yang ekspansif untuk mendorong pemulihan ekonomi, sehingga defisit fiskal akan lebih tinggi dibandingkan rata-rata historisnya.

Indonesia Masih Bertahan ‘Negatif’ Pada Investment Grade & Outlook, Ini Penyebabnya! 02 - Finansialk

[Baca juga: Apa Ya Definisi Kebijakan Fiskal Itu? Simak Selengkapnya di Sini!]

 

S&P memandang dukungan fiskal masih dibutuhkan untuk mitigasi dampak pandemi dan mendukung pemulihan ekonomi.

Selanjutnya, S&P memperkirakan bahwa Pemerintah akan secara bertahap mengembalikan kebijakan fiskal ke arah yang lebih prudent.

S&P mencatat peran Bank Indonesia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meredakan guncangan ekonomi dan keuangan.

Langkah Bank Indonesia untuk membeli surat berharga pemerintah di pasar primer sebagai last resort, dapat membantu pemerintah mengelola kebutuhan pendanaan dan menurunkan beban bunga ketika pasar keuangan sedang mengalami tekanan.

S&P memandang langkah ini tidak terindikasi memberikan dampak signifikan terhadap inflasi dan imbal hasil obligasi.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa Indonesia relatif mampu menjaga kinerja ekonomi di tengah ancaman pandemi virus corona yang terlihat dari peringkat utang (rating) Indonesia yang tetap bertahan, tidak ada pemangkasan, baik dari Fitch maupun Moody’s.

“Fitch Ratings baru mengeluarkan afirmasi Indonesia tetap di BBB dengan outlook stable. Moody’s juga tetap di Ba2 dengan outlook stable,” jelas Sri Mulyani, mengutip dari laman CNBCindonesia.com, Jumat (23/04).

Kata Sri Mulyani, ada 124 negara yang terdampak penurunan rating akibat tekanan pandemi virus corona. Fitch menurunkan peringkat utang 51 negara, Moody’s 35 negara, dan S&P 38 negara.

Tidak hanya itu, tiga lembaga pemeringkat tersebut juga menurunkan outlook 133 negara menjadi ‘negatif’. Fitch menurunkan outlook 51 negara, Moody’s 36 negara, dan S&P 46 negara.

Jadi Indonesia yang masih pada posisi stable dan rating kita [tidak] di-downgrade, ini adalah pencapaian yang patut disyukuri. Meski kita tetap harus waspada dan terus memperbaiki faktor-faktor struktural,” terangnya.

Asal tahu saja, Bank Indonesia memperkirakan ekonomi akan tumbuh 4,1%-5,1% pada 2021, setelah terkontraksi 2,1% pada 2020. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah terus melanjutkan upaya reformasi.

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi ramalan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,3%.

Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel tentang ranking investment grade Indonesia di atas? Kamu bisa berbagi pendapat lewat kolom komentar di bawah ini.

Bagikan informasi ini lewat berbagai platform yang tersedia, kepada kawan atau sanak-saudara mu, agar mereka juga tahu apa yang kamu ketahui.

 

Sumber Referensi:

  • Herdaru P. 22 April 2021. Rating S&P: RI Investment Grade, Tapi Outlook Masih Negatif!. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/2PfYttt
  • Fadel Prayoga. 23 April 2021. Selamat! R&I Pertahankan Peringkat Utang Indonesia, Investment Grade. Economy.okezone.com – https://bit.ly/3vbV8L3
  • Hendaru Purnomo. 23 April 2021. Wadaw! RI Investment Grade & Outlook Masih Negatif. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/3neoCFr

 

Sumber Gambar:

  • https://bit.ly/3eoQXoH
  • https://bit.ly/3vqSBNx

dilema besar