Indonesia Berhasil Jual Samurai Bond Rp 13,22 Triliun di Jepang

Indonesia Berhasil Jual Samurai Bond Rp 13,22 Triliun di Jepang

Pemerintah Indonesia berhasil menjual Samurai Bond sebesar Rp 13,22 triliun, walaupun kuponnya rendah. Ini adalah bukti kepercayaan atas kredibilitas ekonomi Indonesia.

Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berita Finansialku ini.

 

Samurai Bond Terjual Rp 13,21 Triliun

Pemerintah Republik Indonesia kembali sukses menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi Yen Jepang (Samurai Bonds) untuk kedua kalinya di masa pandemi sejak Juli 2020.

Penerbitan Samurai Bond kali ini kembali berhasil mencetak benchmark size sebesar 100 miliar Yen Jepang atau sekitar Rp 13,22 triliun dari enam seri yang diterbitkan yaitu seri RIJPY0524, RIJPY0526, RIJPY0528, RIJPY0531, RIJPY0536, dan RIJPY0541.

Walaupun di tengah state of emergency yang ketiga kalinya di Jepang, kehadiran Pemerintah Indonesia untuk menerbitkan Samurai Bonds di pasar Jepang merupakan momentum yang tepat dengan capaian yang sangat positif.

Baca Juga: Seluk Beluk Investasi Obligasi. Pemula Wajib Tahu!

Meski Kupon Rendah, Indonesia Berhasil Jual Samurai Bond Rp 13,22 Triliun 02

Sumber: https://bit.ly/3oHMamM

 

Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi memastikan perkembangan positif perekonomian Indonesia terus dikomunikasikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo kepada Pemerintah Jepang, khususnya menyangkut pengelolaan investasi yang masuk untuk pembiayaan pembangunan di Indonesia.

“KBRI turut aktif mengomunikasikan perkembangan pembangunan ekonomi Indonesia kepada Pemerintah dan Swasta Jepang. Termasuk mengampanyekan good governance pengelolaan investasi yang prudent oleh Pemerintah kepada investor dan prospektus investor Jepang,” ujar Heri.

Penerbitan Samurai Bonds kali ini ditujukan untuk pembiayaan defisit APBN 2021, termasuk untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

Salah satu Joint Lead Manager Samurai Bonds mengatakan, investor Jepang menunjukkan minat yang kuat pada Samurai Bonds Indonesia.

Sejumlah Joint Lead Arrangers dalam transaksi ini adalah Daiwa Securities Co Ltd, Mizuho Securities Co Ltd, Nomura Securities Co Ltd, and SMBC Nikko Securities Inc.

 

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Luky Alfirman, mengapresiasi peran aktif Heri Akhmadi dalam menjalin komunikasi yang baik dengan Pemerintah dan Swasta Jepang.

“Alhamdulillah, Indonesia berhasil menerbitkan Samurai Bond disertai berbagai rekor pencapaian. Pencapaian itu tidak terlepas dari fundamental ekonomi Indonesia yang solid, credit story yang bagus, serta keberhasilan kita dalam menjaga komunikasi yang baik dengan investor. Kami ucapkan terima kasih kepada Dubes RI Heri Akhmadi, yang aktif menjaga kepercayaan investor Jepang selama ini,” ujar Luky Alfirman.

Perlu diketahui, nominal penerbitan pada tenor 3 tahun yang terkecil dalam sejarah penerbitan Samurai Bond Pemerintah Indonesia. Sekitar 70 persen dari total nominal penerbitan kali ini berada pada tenor 5 tahun ke atas.

Lalu, tercapainya spread terhadap yen swap dan kupon terendah untuk seluruh tenor dalam sejarah penerbitan Samurai Bonds oleh Pemerintah Indonesia tanpa JBIC guarantee.

 

Selain itu, untuk Samurai Bond 10 tahun juga mencetak kupon terendah sepanjang masa yakni sebesar 0,89 persen.

Kupon ini bahkan masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan penerbitan Samurai Bond 10 tahun dengan JBIC guarantee pada 2015 yang berada pada level 0,91 persen.

Meski Kupon Rendah, Indonesia Berhasil Jual Samurai Bond Rp 13,22 Triliun 2

Sumber: https://bit.ly/3fgd7Lv

 

Di sisi lain, pemerintah mencatat terjadi permintaan investor yang signifikan sehingga terjadi oversubscribe pada transaksi kali ini sebesar 1,6 kali.

Adapun sebelum transaksi ini dilakukan, pemerintah telah menyelenggarakan non-deal roadshow dengan format online group meeting maupun one-on-one meeting yang dihadiri oleh investor di Jepang secara virtual.

Berdasarkan tipenya, investor pada transaksi kali ini terdiri dari city banks (22,2%), asuransi (7,0%), asset managers (31,1%), central cooperatives (7,0%), central banks (4,0%), public funds (0,2%), shinkin banks/regional banks (8,9%), dan lainnya (19,6%). Sedangkan investor dari luar Jepang tercatat 17,7% dari total investor.

 

Sobat Finansialku tertarik berinvestasi di obligasi satu ini? Jangan lupa, sebelum berinvestasi, pastikan dahulu keuangan Sobat Finansialku aman ya.

Baca terus artikel Finansialku untuk tambah pengetahuan keuangan dan jangan lupa bagikan artikel ini pada rekan-rekanmu ya!

 

 

Sumber Referensi:

  • Dhiany Nadya Utami. 23 Mei 2021. Samurai Bond Indonesia Rp13 Triliun Laris, Meski Kuponnya Rendah. Market.bisnis.co – https://bit.ly/3fgd7Lv
  • Hariyanto Kurniawa. 22 Mei 2021. Indonesia Berhasil Jual Samurai Bond Senilai Rp13,21 Triliun di Jepang. Kompas.tv – https://bit.ly/2QIx1VO
  • Hikma Dirgantara. 24 Mei 2021. Penerbitan Samurai Bond tembus ¥ 100 miliar. Investasi.kontan.co.id – https://bit.ly/3ywyFuJ

 

Sumber Gambar:

 

dilema besar