IMF & BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global, Alasannya?

IMF & BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global, Alasannya?

IMF dan Bank Indonesia pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global. Berapa angka pertumbuhannya serta apa saja faktor-faktor yang menjadi pertimbangan?

Simak informasi selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut ini.

 

IMF & BI Kompak Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Indonesia (BI) kompak untuk menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global.

Keputusan keduanya juga sejalan dengan langkah yang telah dilakukan oleh Bank Dunia.

Dari perspektif IMF, lembaga keuangan dunia ini menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di angka 3,6% year-on-year (yoy).

Atau turun sebesar 0,8% dibandingkan proyeksi yang dilakukan pada Januari 2022 lalu.

Sementara di sisi lain, Bank Indonesia juga menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global di angka 3,5% pada tahun 2022 ini.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo.

“BI merevisi perkiraan ekonomi global pada tahun 2022 menjadi 3,5 persen dari sebelumnya 4,4 persen,” ujar Perry, melansir dari situs Bisnis.com (19/04).

 

Faktor Pertimbangan Penurunan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi

Adapun beberapa faktor yang menjadi pertimbangan keputusan ini, yaitu:

 

Versi International Monetary Fund (IMF)

IMF mempertimbangkan beberapa faktor di balik keputusannya untuk menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global.

Paling utama adalah kondisi perang antara Rusia dan Ukraina yang kini masih terjadi.

Menurut IMF, kondisi peperangan yang telah terjadi memukul mundur upaya pertumbuhan ekonomi global.

Apalagi saat ini dunia tengah berupaya untuk memulihkan kembali kondisi ekonomi pasca pandemi Covid-19.

“Perang yang sedang berlangsung di Ukraina dan sanksi di Rusia diperkirakan akan mengurangi pertumbuhan global pada tahun 2022 melalui dampak langsung pada kedua negara dan limpahan global. Kejutan ini datang tepat ketika ancaman varian Omicron yang mulai memudar, dengan banyak bagian dunia bergerak melewati fase akut pandemi,” mengutip keterangan IMF dalam rilis World Economic Outlook.

Penurunan double-digit yang dialami PDB Ukraina serta kontraksi ekonomi Rusia akan menciptakan efek rambatan ke negara-negara di seluruh dunia.

Bahan bakar sekaligus harga pangan pokok juga ikut naik, alhasil masalah lainnya pun muncul yakni inflasi.

Kondisi ini juga dapat berdampak terhadap masyarakat kurang mampu di negara dengan pendapatan rendah.

 

Versi Bank Indonesia (BI)

Sementara di sisi lain, Bank Indonesia (BI) mengikuti perkembangan yang terjadi secara global.

Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang diambil oleh pihaknya juga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara.

Selain itu volume perdagangan dunia diperkirakan akan mengalami perlambatan seiring dengan perlambatan ekonomi global, serta gangguan rantai pasok secara global.

Kemudian Perry juga menegaskan, pihaknya juga mempertimbangkan peningkatan harga komoditas pangan, energi, serta logam yang dapat memicu meningkatnya inflasi.

Ketidakpastian pasar keuangan saat ini juga masih tinggi akibat konflik antara Rusia dan Ukraina.

Kemudian normalisasi kebijakan moneter dari beberapa negara maju seperti Amerika Serikat juga menjadi pertimbangan.

Sejalan dengan kondisi global, Bank Indonesia juga akhirnya merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 ini dari 4,7-5,5% menjadi 4,5-5,3%.

Sebagai tambahan informasi, Bank Dunia (world bank) juga turut merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini. Sebelumnya proyeksi mereka berada di 4,1% berubah menjadi 3,2%.

Perang serta inflasi menjadi aspek utama yang menyebabkan adanya penurunan proyeksi tersebut.

 

Bijak Menyikapi Kondisi Perekonomian Saat Ini

Sobat Finansialku, kondisi ekonomi global tentu memaksa semua negara untuk kembali memperhatikan aspek keuangannya.

Bahkan tidak hanya negara, tetapi setiap individu juga perlu melakukan hal yang sama.

Pasalnya inflasi dan kenaikan harga yang terjadi tentu akan berdampak terhadap kondisi keuangan yang kita miliki.

Karena itulah, sikap bijak sangat diperlukan terlebih dalam mengelola keuangan. Akan lebih baik, kita mengevaluasi kembali anggaran yang telah ditetapkan.

Jika masih bingung untuk membuat sekaligus merancang anggaran dengan tepat, ikuti panduan lengkapnya melalui ebook Finansialku “Cara Membuat Anggaran Dengan Tepat”.

Anda akan mengetahui bagaimana cara untuk mengatur, mencatat, dan mengevaluasi anggaran dengan baik dan benar.

Yuk, langsung saja download ebook-nya secara GRATIS!

 

Itulah informasi mengenai langkah BI & IMF yang kompak mengambil kebijakan terkait perekonomian global. 

Lalu apa tanggapan Anda mengenai informasi ini? Silakan untuk menuliskannya di kolom komentar ya…

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi :

  • Bidara Pink. 19 April 2022. IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun Ini. Kontan.co.id – https://bit.ly/3uYR7fV
  • Maria Elena. 19 April 2022. BI Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,5 Persen, Gara-Gara Perang?. com – https://bit.ly/3xJsdmm
  • Nindya Aldila. 19 April 2022. Susul Bank Dunia, IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2022 Jadi 3,6 Persen. Bisnis.com – https://bit.ly/3Op1aCB

 

dilema besar