IHSG Hari Ini 28 Juni 2021 – Perencana Keuangan Pertama Yang Tercatat OJK

IHSG Hari Ini 28 Juni 2021 – Perencana Keuangan Pertama Yang Tercatat OJK

IHSG Hari Ini 28 Juni 2021 dibuka menguat di 6.015,279 di awal perdagangan. IHSG diperkirakan bakal berada di zona merah dan zona hijau dengan rentang 5.984-6.028.

 

Pembukaan IHSG Hari Ini 28 Juni 2021 Menguat di 6.015,279

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini 28 Juni 2021 (Senin) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. IHSG diperkirakan bakal berada di zona merah dan zona hijau dengan rentang 5.981-6.028 setelah penutupan IHSG 25 Juni 2021 berada di 6.022,399.

 

 

Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di posisi 5.982,032 (pukul 09:00 WIB).

 

Pada awal-awal perdagangan terdapat 142 saham yang mengalami kenaikan dan 243 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 172 saham yang nilainya tidak berubah dan 175 saham tidak ada perdagangan.

 

Per pukul 09:30 WIB, asing sedang aktif membeli beberapa saham seperti, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

 

Sedangkan, asing sedang aktif menjual beberapa saham seperti, PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT MNC Investama Tbk (BHIT).

 

Ingin investasi saham menguntungkan? Dengarkan audiobook ini di Aplikasi Finansialku!

banner_jangan_asal,_ketahui_ini_dulu_sebelum_investasi_saham

 

Update dari LQ45

Saham-saham yang tergabung dalam LQ45, saat pembukaan berada di zona merah pada pembukaan di posisi 852,167 dengan rentang terendah dan tertinggi adalah 845-854. Saat perdagangan dimulai, LQ45 berada di posisi 846,407 (pukul 09:00 WIB).

 

Pada awal perdagangan saham LQ45 terdapat 15 saham yang mengalami kenaikan dan 24 saham yang mengalami penurunan. Kemudian, terdapat 6 saham yang tidak mengalami perubahan.

 

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar