IHSG Hari Ini 27 September 2022 Dibuka Koreksi di 7.117,943

IHSG Hari Ini 27 September 2022 Dibuka Koreksi di 7.117,943

IHSG Hari Ini 27 September 2022 dibuka melemah di 7.117,943 di awal perdagangan. IHSG diperkirakan bakal berada di zona merah dan zona hijau dengan rentang 7.102-7.133.

 

Pembukaan IHSG Hari Ini 27 September 2022 Melemah di 7.117,943

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini 27 September 2022 (Selasa) bergerak di zona merah pada awal perdagangan. IHSG diperkirakan bakal berada di zona merah dan zona hijau dengan rentang 7.102-7.133 setelah penutupan IHSG 26 September 2022 berada di 7.127,503

 

 

Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di posisi 7.126,028 (pukul 09:30 WIB).

 

Pada awal-awal perdagangan terdapat 245 saham yang mengalami kenaikan dan 230 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 171 saham yang nilainya tidak berubah dan 143 saham tidak ada perdagangan.

 

Ingin investasi saham menguntungkan? Jangan salah langkah!

Ikuti petunjuk praktis investasi saham yang benar di ebook berikut ini!

Banner Iklan Ebook Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham - HP
Banner Iklan Ebook Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham - PC

Berita IHSG Hari Ini 27 September 2022

Global

  • Indeks saham di Asia (27 September 2022) pagi ini dibuka naik meskipun indeks saham utama di Wall Street semalam kembali di tutup turun
  • Bursa regional terpantau dibuka bervariasi cenderung menguat: Nikkei +0,57%; Kospi -0,23%; ASX200 +0,38%.
  • Bursa AS ditutup melemah pada Senin (26/9): DJIA -1,11%, S&P500 -1,03%, dan Nasdaq -0,60%.

Sentimen kenaikan suku bunga, yang kemudian mempengaruhi pasar mata uang, dan kekhawatiran terjadinya situasi yang mirip krisis keuangan/ekonomi.

 

Domestik

  • Sentimen IHSG hari ini: IHSG diperkirakan bergerak melemah terbatas hari ini seiring sentimen bervariasi di bursa global, pasar komoditas, dan bursa regional.
  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah terbatas -0,08% (pukul 09.00 WIB) ke level 7.124,602.

Terpantau pada pembukaan sejumlah 165 saham bergerak menguat; 174 bergerak turun; 202 tidak berubah.

  • Pada pembukaan pasar hari ini, terpantau beberapa saham yang berjejer di Top Gainers diantaranya: PCAR +18,75%; SRAJ +16,31%; RAFI +9,92%.

Sementara Top Losers diantaranya PICO -6,58%; JKON -6,56%; SICO -6,42%.

 

Komoditas

  • Harga komoditas cenderung bergerak melemah, CPO turun (-5,97%) ke level RM 3,513/ton, nikel turun -5,33%, Brent turun (-2,7%) menjadi USD 83.79/bbl.

Emas sedikit turun (-1,09%), dan batu bara agak stagnan (-0,10%) di level USD 435/ton.

  • Harga kontrak berjangka (futures) minyak mentah jenis WTI turun 2,58% menjadi USD76 per barel, terendah sejak 3 Januari.

Artinya, hampir semua kenaikan yang diperoleh sepanjang tahun ini telah hilang atau terhapus.

 

Emiten News

  • PT United Tractors Tbk. (UNTR) akan membagikan dividen interim sebesar Rp3 triliun dari laba semester I 2022.
  • PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) akan melakukan private placement sebesar Rp3,9 triliun.
  • PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) membukukan penurunan laba bersih sebesar -14,25% menjadi Rp734,75 miliar pada semester I 2022.

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca.

Sumber: Market.Bisnis.com, CNBC Indonesia, Phillip Sekuritas, Indopremier Sekuritas, Mirae Aset Sekuritas, Samuel Sekuritas Indonesia dan dari berbagai sumber dianggap terpercaya.

 

Update dari LQ45

Saham-saham yang tergabung dalam LQ45, saat pembukaan berada di zona merah pada pembukaan di posisi 1.017,973 dengan rentang terendah dan tertinggi adalah 1.015-1.021. Saat perdagangan dimulai, LQ45 berada di posisi 1.018,180 (pukul 09.30 WIB).

 

Pada awal perdagangan saham LQ45 terdapat 18 saham yang mengalami kenaikan dan 20 saham yang mengalami penurunan. Kemudian, terdapat 7 saham yang tidak mengalami perubahan.

 

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































 

dilema besar