IHSG Hari Ini 25 Oktober 2022 Dibuka di 7.053,044

IHSG Hari Ini 25 Oktober 2022 Dibuka di 7.053,044

IHSG Hari Ini 25 Oktober 2022 dibuka tidak ada perubahan dari penutupan hari Senin di posisi 7.053,044 di awal perdagangan. IHSG diperkirakan bakal berada di zona hijau dengan rentang 7.053-7.108.

Pembukaan IHSG Hari Ini 25 Oktober 2022 Tidak Ada Perubahan di 7.053,044

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini 25 Oktober 2022 (Selasa) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. IHSG diperkirakan bakal berada di zona hijau dengan rentang 7.053-7.108 setelah penutupan IHSG 24 Oktober 2022 berada di 7.053,044

 

 

Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di posisi 7.091,429 (pukul 09:30 WIB).

 

Pada awal-awal perdagangan terdapat 268 saham yang mengalami kenaikan dan 165 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 176 saham yang nilainya tidak berubah dan 181 saham tidak ada perdagangan.

 

Ingin investasi saham menguntungkan? Jangan salah langkah!

Ikuti petunjuk praktis investasi saham yang benar di ebook berikut ini!

Banner Iklan Ebook Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham - HP
Banner Iklan Ebook Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham - PC

 

Berita IHSG Hari Ini 25 Oktober 2022

Global

  • Indeks saham di Asia (25 Oktober 2022) pagi ini dibuka menguat mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam. Nikkei +0,66%; Kospi -0,08%; ASX200 +0,42%.
  • Pasar AS mencatatkan penguatan yang cukup signifikan dua hari terakhir merupakan respon dari musim rilis laporan keuangan kuartal ketiga.
  • Bursa AS semalam ditutup menguat: DJIA +1,34%, S&P500 +1,19%, dan Nasdaq +0,86%.

Penguatan bursa AS ditopang dari mulai diterimanya kebijakan agresif The Fed guna menangkal inflasi. 

  • Investor sedang menantikan rilis laporan keuangan dari perusahaan raksasa di sektor Teknologi.

Antara lain, perusahaan induk Google, Alphabet bersama perusahaan induk Facebook, Meta Platform serta Amazon, Microsoft dan Apple yang dijadwalkan merilis laporan keuangan mereka pekan ini.

 

Domestik

  • Sentimen IHSG hari ini: IHSG diperkirakan bergerak menguat, seiring dengan sentimen pergerakan bursa global dan bursa regional.
  • IHSG dibuka menguat +0,68% (Pukul 09.01 WIB), ke level 7101,17. Sejumlah 228 saham bergerak naik, 47 saham bergerak turun, dan 202 belum ada perubahan.

 

Komoditas

  • Harga komoditas bergerak cenderung mixed, nikel naik +0,25%, sementara emas tercatat turun -0,08%, begitu juga batu bara -1,65%.

Sementara itu, harga minyak Brent turun -0,29% menjadi USD 84.80/bbl.

  • Harga minyak turun tertekan data yang menunjukkan permintaan dari China yang masih lesu pada September.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember kehilangan 0,3%, menjadi US$93,26 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

 

Emiten News

  • PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) membukukan peningkatan laba bersih sebesar 96,3% YoY menjadi Rp1,56 triliun pada sembilan bulan pertama 2022.
  • PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 76,8% YoY menjadi Rp13,7 triliun hingga kuartal III 2022.
  • PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 179% YoY menjadi Rp7,48 miliar hingga 30 September 2022.

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca.

Sumber: Market.Bisnis.com, CNBC Indonesia, Phillip Sekuritas, Indopremier Sekuritas, Mirae Aset Sekuritas, Samuel Sekuritas Indonesia dan dari berbagai sumber dianggap terpercaya.

 

Update dari LQ45

Saham-saham yang tergabung dalam LQ45, saat pembukaan berada di zona hijau pada pembukaan di posisi 1.006,509 dengan rentang terendah dan tertinggi adalah 1.006-1.015. Saat perdagangan dimulai, LQ45 berada di posisi 1.012,637 (pukul 09.30 WIB).

 

Pada awal perdagangan saham LQ45 terdapat 22 saham yang mengalami kenaikan dan 18 saham yang mengalami penurunan. Kemudian, terdapat 5 saham yang tidak mengalami perubahan.

 

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































 

dilema besar