IHSG Hari Ini 16 Juli 2021

IHSG Hari Ini 16 Juli 2021

IHSG Hari Ini 16 Juli 2021 dibuka menguat di 6.063,422 di awal perdagangan. IHSG diperkirakan bakal berada di zona hijau dengan rentang 6.057-6.077.

 

Pembukaan IHSG Hari Ini 16 Juli 2021 Menguat di 6.063,422

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini 16 Juli 2021 (Jumat) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. IHSG diperkirakan bakal berada di zona hijau dengan rentang 6.057-6.077 setelah penutupan IHSG 15 Juli 2021 berada di 6.046,754.

 

 

Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di posisi 6.069,983 (pukul 09:30 WIB).

 

Pada awal-awal perdagangan terdapat 252 saham yang mengalami kenaikan dan 156 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 172 saham yang nilainya tidak berubah dan 158 saham tidak ada perdagangan.

 

Per pukul 09:30 WIB, asing sedang aktif membeli beberapa saham seperti PT MNC Studios Internasional Tbk (MSIN), PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI).

 

Sedangkan, asing sedang aktif menjual beberapa saham seperti, PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN), PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO), PT MNC Land Tbk (KPIG).

 

Berita IHSG Hari Hari 16 Juli 2021

Saham

Indeks saham di Asia pagi ini dibuka turun setelah indeks saham utama di Wall Street semalam berakhir variatif (mixed).

Indeks NASDAQ turun cukup dalam karena investor menghindari saham-saham perusahaan teknologi raksasa.

Terlihat dari harga saham Amazon, Apple dan Facebook yang turun lebih dari 1% dan harga saham Tesla merosot hampir 2%. 

Pada awal perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG menguat ke level 6.063,42. IHSG sempat menyentuh level tertingginya pada 6.077,01 pada beberapa menit setelah pembukaan.

Pasar lebih tertarik menyoroti angka penjualan ritel per Juni yang melesat 12,1% secara tahunan, atau melampaui ekspektasi pasar dalam konsensus Reuters yang memperkirakan angka 11%. Pertumbuhan itu mengindikasikan konsumsi masyarakat di China telah pulih kembali.

Pemulihan indikator ekonomi negara dengan perekonomian terbesar kedua dunia tersebut memicu optimisme bahwa permintaan bahan baku dan sumber daya energi akan meningkat, sehingga membantu pemulihan negara lain yang menjadi pemasoknya, termasuk Indonesia.

Pada Juni 2021, BPS mencatat surplus neraca perdagangan mencapai US$ 132 miliar. Nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 18,55 miliar sedangkan untuk nilai impor mencapai US$ 17,23 miliar pada Juni 2021.

Dari Amerika Serikat (AS), bos bank sentral (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell menyatakan belum akan mengubah kebijakan moneternya menjadi ketat, dan memperkirakan inflasi akan melandai.

Bursa Asia: Investor juga kembali khawatir setelah kasus virus corona (Covid-19) kembali melonjak sepekan sebelum perhelatan olah raga bergengsi di dunia, Olimpiade dilaksanakan di ibukota Tokyo.

Sementara itu, China melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua sebesar 7,9%, atau mendekati konsensus pasar yang dihimpun Reuters sebesar 8,1%.

Angka itu terhitung turun dari posisi kuartal I-2021 sebesar 18,3%, tapi lebih dikarenakan aspek teknis di mana kuartal pertama merupakan momentum pembalikan ekonomi Negeri Panda sehingga terjadi lompatan.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi pemuncak daftar saham yang dibeli oleh investor asing pada sesi perdagangan hari ini dengan nilai beli bersih sebesar Rp 13,7 miliar hingga pukul 09.03 WIB.

 

Emiten

Kementerian BUMN mencatat pasar saham perusahaan negara di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukan peningkatan, meski Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19. Hingga 2021, kapitalisasi pasar BUMN mencapai Rp 1,733 triliun.

PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) bakal menggelar Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Untuk memuluskan rencana ini, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada tanggal 16 Juli 2021.

PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 443,50 miliar pada kuartal I 2021, naik sebesar 18,38%.

PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) menambah fasilitas pinjaman menjadi Rp 108,41 miliar, dari plafon kredit awal senilai Rp 54,71 miliar.

PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) meraih marketing sales senilai Rp 312,8 miliar pada semester I 2021, naik 213,42% dibandingkan raihan marketing sales pada periode yang sama tahun lalu Rp 99,8 miliar.

 

Sumber:

Bisnis.com, CNBC Indonesia, Indopremier, Mirae Aset Sekuritas, Phillips sekuritas, www.marketwatch.com dan dari berbagai sumber dianggap terpercaya

 

Disclaimer:

Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca.

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
ASII 4.880 21.537.739
BBRI 3.830 20.016.342
AGII 1.620 17.746.485
MSIN 535 17.389.880
BBNI 4.820 11.104.675
INCO 5.400 9.625.735
BBCA 30.575 9.044.580
ARTO 15.425 8.678.992
TINS 1.710 7.090.800
JPFA 1.685 5.778.705

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
MSIN 530 300.051
AGII 1.580 55.703
BBRI 3.830 49.302
BUMI 58 40.954
MEDC 575 40.200
PGAS 1.000 39.590
ASII 4.840 36.655
TINS 1.680 33.024
JPFA 1.685 32.220
IPTV 262 26.141

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
EMTK 2.560 -6.002.741
NATO 520 -5.705.123
TCPI 8.625 -3.244.475
FREN 116 -2.548.323
MDKA 3.070 -2.100.294
BANK 3.290 -2.092.179
DMMX 2.310 -1.964.869
BRIS 2.400 -1.962.150
INDF 6.625 -1.694.970
BHAT 745 -1.231.356

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
FREN 116 -217.612
NATO 520 -110.329
KPIG 106 -38.427
JSKY 144 -27.411
PNBS 145 -25.907
EMTK 2.560 -23.463
ESSA 372 -23.398
ENRG 122 -20.792
BHAT 745 -16.705
SMRA 770 -15.412

 

Ingin investasi saham menguntungkan? Dengarkan audiobook ini di Aplikasi Finansialku!

banner_jangan_asal,_ketahui_ini_dulu_sebelum_investasi_saham

 

Update dari LQ45

Saham-saham yang tergabung dalam LQ45, saat pembukaan berada di zona hijau pada pembukaan di posisi 845,502 dengan rentang terendah dan tertinggi adalah 842-846. Saat perdagangan dimulai, LQ45 berada di posisi 846,123 (pukul 09:30 WIB).

 

Pada awal perdagangan saham LQ45 terdapat 34 saham yang mengalami kenaikan dan 8 saham yang mengalami penurunan. Kemudian, terdapat 3 saham yang tidak mengalami perubahan.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































 

dilema besar