IHSG Hari Ini 10 Agustus 2021

IHSG Hari Ini 10 Agustus 2021

IHSG Hari Ini 10 Agustus 2021 dibuka menguat di 6.139,340 di awal perdagangan. IHSG diperkirakan bakal berada di zona hijau dengan rentang 6.044-6.147.

 

Pembukaan IHSG Hari Ini 10 Agustus 2021 Menguat di 6.139,340

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini 10 Agustus 2021 (Selasa) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. IHSG diperkirakan bakal berada di zona merah dan zona hijau dengan rentang 6.044-6.147 setelah penutupan IHSG 9 Agustus 2021 berada di 6.127,456.

 

 

Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di posisi 6.055,710 (pukul 09:30 WIB).

 

Pada awal-awal perdagangan terdapat 133 saham yang mengalami kenaikan dan 326 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 149 saham yang nilainya tidak berubah dan 113 saham tidak ada perdagangan.

 

Berita IHSG Hari Hari 10 Agustus 2021

Saham

Wall Street berakhir bervariasi pada Senin (Selasa WIB). Bursa saham AS terseret oleh pelemahan menyeluruh di sektor energi. Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan energi turun 1,48%, memimpin penurunan. Kelompok perawatan kesehatan naik 0,38%, melampaui yang lainnya.

Kekhawatiran akan tersendatnya pemulihan ekonomi global dan turunnya harga komoditas energi menjadi sentimen negatif yang menekan pergerakan indeks. Di sisi lain di-upgrade-nya saham Tesla oleh Jeffries dengan potensi kenaikan hingga 20% dalam dua belas bulan ke depan berhasil menjadi katalis positif untuk Nasdaq.

Indeks saham di Asia pagi ini Selasa (10/8) dibuka variatif (mixed) dengan kecenderungan naik tipis setelah indeks saham di Wall Street semalam mayoritas di tutup turun dengan NASDAQ bergerak naik sementara DJIA dan S&P 500 turun dari level tertingginya yang tercipta pada hari Jumat.

Terkoreksinya mayoritas indeks di bursa Wall Street seiring munculnya kekhawatiran akan terganggunya proses pemulihan ekonomi global diprediksi akan menjadi sentimen negatif untuk indeks harga saham gabungan.

Sementara itu diperpanjangnya PPKM level 4 hingga 16 Agustus serta terkoreksinya mayoritas harga komoditas kecuali batu bara berpeluang menjadi tambahan sentimen negatif di pasar. 

Indeks Bisnis-27 terpantau menguat pada awal perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau dibuka menguat perdagangan hari ini.

Pada awal perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG menguat di level 6.139,34. IHSG sempat menyentuh level tertingginya pada 6.147,76 pada beberapa menit setelah pembukaan.

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi pemuncak daftar saham yang dibeli oleh investor asing pada sesi perdagangan hari ini dengan nilai beli bersih sebesar Rp 17,6 miliar hingga pukul 09.03 WIB

Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih hingga Rp 126 miliar. Saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menjadi sasaran jual utama dengan net sell Rp 166,8 miliar. Saham BUKA pun anjlok 6,76 persen menjadi Rp 1.035.

 

Emiten

Pendapatan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) sepanjang semester I 2021 tumbuh 65,8% menjadi Rp 2,38 triliun. Sementara itu, laba bersih naik 113,3% menjadi Rp 615,87 miliar.

PT Selamat Sempurna Tbk. (SMSM) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 314,.30 miliar pada semester I 2021, naik sebesar 54,72%.

PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 168,8 miliar pada semester 1 tahun 2021, tumbuh 280,8%. Sementara itu laba bersih tumbuh 460,9% menjadi Rp 46,1 miliar.

PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) mengantongi laba bersih sebesar Rp  84,71 miliar pada kuartal II 2021. Laba BALI naik 171,64% dibanding 30 Juni 2020 sebesar Rp31,18 miliar.

 

Sumber:

Bisnis.com, CNBC Indonesia, Indopremier, Mirae Aset Sekuritas, Phillips sekuritas, www.marketwatch.com dan dari berbagai sumber dianggap terpercaya

 

Disclaimer:

Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca.

 

 

Per pukul 10:00 WIB, asing sedang aktif membeli beberapa saham seperti PT MNC Land Tbk. (KPIG), PT MNC Investama Tbk. (BHIT), PT PAM Mineral Tbk. (NICL).

 

Sedangkan, asing sedang aktif menjual beberapa saham seperti, PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA), PT Mahaka Radio Integra Tbk. (MARI), PT Kapuas Prima Coal Tbk. (ZINC).

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BMRI 5.800 19.283.898
ASII 4.870 18.756.814
KLBF 1.280 15.118.446
ACES 1.440 14.969.037
BBCA 30.625 11.555.617
BFIN 1.105 10.227.075
MDKA 2.570 9.779.377
EMTK 2.270 6.982.564
CARE 380 6.749.839
AGRO 2.270 6.110.320

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
KPIG 121 427.203
BHIT 102 368.778
NICL 147 308.485
BUMI 53 189.913
CARE 382 177.478
KLBF 1.280 118.243
ACES 1.440 104.811
ENRG 121 94.611
BFIN 1.110 92.756
BBKP 600 80.211

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BUKA 1.035 -12.000.000
BANK 3.690 -20.000.000
UNVR 4.240 -13.000.000
ANTM 2.320 -11.000.000
BBRI 3.810 -11.000.000
MARI 494 -11.000.000
ADRO 1.310 -10.000.000
MNCN 805 -8.048.031
ITMG 16.675 -6.877.673
RANC 1.795 -4.627.451

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BUKA 1.035 -1139.396
MARI 494 -222.456
ZINC 137 -164.858
MNCN 805 -99.394
CENT 406 -89.541
ADRO 1.310 -78.325
FREN 146 -57.504
LPKR 141 -55.793
BANK 3.690 -54.544
ANTM 2.320 -50.562

 

Ingin investasi saham menguntungkan? Dengarkan audiobook ini di Aplikasi Finansialku!

banner_jangan_asal,_ketahui_ini_dulu_sebelum_investasi_saham

 

Update dari LQ45

Saham-saham yang tergabung dalam LQ45, saat pembukaan berada di zona hijau pada pembukaan di posisi 834,963 dengan rentang terendah dan tertinggi adalah 821-831. Saat perdagangan dimulai, LQ45 berada di posisi 825,138 (pukul 09:30 WIB).

 

Pada awal perdagangan saham LQ45 terdapat 14 saham yang mengalami kenaikan dan 27 saham yang mengalami penurunan. Kemudian, terdapat 4 saham yang tidak mengalami perubahan.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































 

dilema besar