Investment Outlook 26-30 September 2022, bagaimana kabar IHSG di tengah kekhawatiran dunia akan terjadinya resesi?
Kondisi ini diikuti tingkat pengangguran di AS, PHK massal di dalam negeri, hingga gejolak mobilisasi tentara cadangan Rusia ke Ukraina.
Simak review dan prediksi IHSG serta rekomendasinya melalui artikel Finansialku berikut ini.
Investment Outlook IHSG Review: Setelah IHSG Sentuh All Time High
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan lalu, Jumat (23/9/22) ditutup menguat di level 7.178 atau mengalami penguatan 0,14% daripada posisi akhir pekan sebelumnya, yakni 7.168.
Tercatat rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 19-23 September 2022 anjlok 30,9% menjadi Rp14,13 triliun dari Rp20,45 triliun/hari pada pekan sebelumnya.
Rata-rata volume transaksi harian merosot 12,13% menjadi 28,07 miliar saham.
Sedangkan untuk nilai kapitalisasi pasar di BEI hingga akhir pekan lalu turun tipis 0,02% menjadi Rp9.424,93 triliun
[Baca Juga: Investment Outlook: IHSG Sentuh All Time High, Waspadai Suku Bunga Acuan The Fed]
[Baca IHSG Hari Ini]
Kinerja Sektoral IHSG Minggu Kemarin (19-23 September 2022)
Berdasarkan tabel di atas, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan seminggu kemarin (19-23 September) ditutup melemah pada Jumat (23/9) sebesar -0,23%.
Namun berbeda dengan indeks LQ45 yang mengalami penguatan tipis 0,09%, sementara indeks IDX30 yang melemah -0,03%.
Investor Asing
Pola Pergerakan Investor Asing pada IHSG Minggu Lalu
Investor asing pada akhir pekan lalu mencatatkan nilai jual bersih Rp768 miliar.
Tetapi untuk sepanjang tahun ini per Jumat (23/9/22) investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp72,33 triliun
3 Saham yang Diakumulasi Asing Terbesar dalam Mingguan (Dibeli Asing)
Angka net buy asing tertinggi di pasar reguler tercatat oleh saham BMRI (Rp667,3 miliar), UNVR (Rp159,5 miliar), dan ADRO (Rp153,0 miliar).
3 Saham yang Distribusi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dijual Asing)
Sedangkan untuk net sell asing tertinggi di pasar reguler yakni saham TLKM (Rp495,1 miliar), BBCA (Rp335,3 miliar), dan ASII (Rp168,3 miliar).
Investment Outlook IHSG Minggu Ini: 26-30 September 2022
Dengan posisi IHSG pada Jumat (23/9/22) menguat terbatas di 7178.58, IHSG rawan profit taking dan prediksinya melemah terbatas pada minggu ini di rentang 7.133-7.270.
Sehingga pelaku pasar mewaspadai kenaikan suku bunga yang agresif dan sentimen eksternal. Hal ini tentu saja menjadi kekhawatiran investor.
Jika kita lihat berdasarkan indikator MACD, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support di 7.133.
Jika IHSG berhasil menembus support tersebut, maka akan membawanya menuju support berikutnya di level 7.100. Sedangkan untuk resistance di 7.200, 7.270.
Ingat! segala bentuk keputusan pembelian produk investasi harus dengan analisa yang memadai.
Sehingga kami harapkan Anda mempelajari dan menganalisa secara komprehensif baik kualitatif maupun kuantitatif.
Agar psikologi kita tidak terganggu dengan naik turunnya saham yang Anda miliki.
Dengan kondisi IHSG yang kembali bullish di level all time high 7.300 kita masih perlu berhati-hati dengan berbagai kabar baik atau buruk untuk pasar saham di sepanjang 2022 ini.
Investor bisa saja wait & see dan membeli saham-saham potensial dengan harga murah.
Jika Anda ingin menggali referensi seputar investasi saham, yuk, ketahui tips berinvestasi dari ahlinya.
Atau, Anda juga bisa dapatkan panduan lengkapnya melalui ebook gratis dari Finansialku berikut ini:
Ebook GRATIS, Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham
Data dan Sentimen Kuat Penggerak Market
Data Domestik:
Kalender ekonomi Indonesia minggu ini:
- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Peraturan Presiden No 112 tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Listrik, Peraturan Presiden yang ditetapkan pada 13 September 2022 ini berlaku efektif pada saat diundangkan.
- Jokowi resmi melarang pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara.
Tidak hanya itu, beliau pun meminta para menteri untuk menyusun peta jalan percepatan pengakhiran atau memensiunkan PLTU yang masih beroperasi saat ini.
- Bank Indonesia (BI) menaikan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis poin menjadi 4,25% pada Kamis (22/9/22).
Data Komoditas:
- Harga minyak mentah dunia awal pekan merosot dengan patokan minyak Brent longsor ke bawah US$85 per barel.
Kondisi ini akibat lonjakan dolar AS dan meningkatnya kekhawatiran resesi ekonomi yang mengancam permintaan global.
Data Global:
Kalender ekonomi global minggu ini:
- Sentimen eksternal menjadi perhatian para investor, kebijakan pemerintah Inggris yang memangkas pajak terbesar sejak 1972.
Sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
- Bank Sentral Inggris atau Bank of England (BoE) telah menaikkan suku bunga acuan menjadi 2,25%.
Hal ini menjadi upaya memerangi inflasi yang melonjak di tengah krisis ekonomi di negara tersebut.
- Pelaku pasar juga sedang mencermati perkembangan harga tembaga global.
S&P memperkirakan, permintaan logam tembaga berpotensi meningkat menjadi 50 juta ton per tahun pada 2035. Karena adanya momentum transisi ke kendaraan bertenaga listrik.
- Potensi The Fed yang masih agresif menaikan suku bunga sampai tahun depan.
- Federal Reserve AS pada Rabu malam (21/9) memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis points (bps) atau 0,75% pada pertemuan September 2022.
- Tingkat suku bunga acuan yang lebih tinggi juga membuat The Fed mengubah proyeksi tingkat pengangguran AS yang akan meningkat.
Dari semula 3,9% pada 2023, menjadi 4,4% pada tahun depan.
- Mobilisasi tentara cadangan Rusia ke Ukraina menambah kekhawatiran para pelaku ekonomi.
Karena berpotensi menaikan harga energi global sehingga meningkatkan inflasi global.
Investment Outlook Kesimpulan & Rekomendasi
Pergerakan indeks composite sudah menyentuh all time high-nya 7.300 pada pekan lalu.
Namun kinerja pasar saham Indonesia jika melihat dari rata-rata transaksi harian terpantau merosot hingga –30,9%.
Volatilitas masih berpotensi terjadi sepanjang kuartal 2022, di tengah kekhawatiran resesi dunia, PHK massal terjadi di berbagai lini industri. Hingga kebijakan yang pemerintah keluarkan.
Pasar masih akan melanjutkan aksi profit taking dan wait and see melihat sentimen dari global terutama keputusan The Fed.
Isu yang mewarnai bulan September ini, membuat IHSG prediksinya akan bergerak ke arah menguat terbatas, karena banyak sentimen negatif.
Saat ada kemungkinan terjadinya koreksi, maka investor lebih baik wait and see terlebih dahulu dan fokus pada saham-saham core stock yang sudah Anda miliki.
Sobat Finansialku jangan khawatir mengenai koreksi ini, karena koreksi itu wajar dan harusnya membahagiakan. Apalagi jika sudah mempelajari saham yang Anda beli.
Rekomendasi
Saham pilihan kami saat ini akan fokus pada saham-saham value stock yang masih terdiskon.
Saham komoditas dan energi pun masih dalam pantauan melihat tren harga komoditas acuan yang positif dan tren saham energi yang sideways ini bagus untuk kita antri di support kuatnya.
Untuk mengetahui selengkapnya mengenai investasi apa yang cocok untuk Anda saat ini, langsung saja konsultasi dengan perencana keuangan Finansialku.
Ingat, setiap individu memiliki toleransi risiko dan tujuan keuangan yang berbeda. Pastikan Anda melakukan Financial Check Up sebelum memulai investasi.
Anda bisa mengetahui kondisi kesehatan keuangan saat ini dengan memanfaatkan fitur tersebut melalui Aplikasi Finansialku.
Jika ingin sharing lebih dalam mengenai review portofolio investasi Anda, Sobat Finansialku bisa diskusi dengan cara klik banner di bawah ini untuk buat janji, ya!
Disclaimer On: Sifat dari analisis ini adalah pandangan pribadi penulis berdasarkan pemahaman dan pengalaman, segala instrumen investasi ada sisi risiko dan potensinya. Do Your Own Research (DYOR)!
Itulah analisa atas outlook pasar minggu ini. Semoga bermanfaat dalam mengambil langkah berinvestasi.
Jangan lupa bagikan artikel ini kepada rekan-rekan investor lainnya, terima kasih.
Editor: Ismyuli Tri Retno
Sumber Referensi:
PT Bursa Efek Indonesia (idx.co.id), Market.Bisnis.com, CNBC Indonesia, Phillip Sekuritas, Indopremier Sekuritas, Mirae Aset Sekuritas, Samuel Sekuritas Indonesia dan dari berbagai sumber dianggap terpercaya.
dilema besar