Harga Komoditi Masih Melonjak di Tengah Krisis Rusia – Ukraina

Harga Komoditi Masih Melonjak di Tengah Krisis Rusia – Ukraina

Di tengah masih berlangsungnya ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina, beberapa harga komoditas dunia masih tinggi. Yuk, simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

 

Ketegangan Rusia – Ukraina Kini

Ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang melibatkan Amerika Serikat (AS), Eropa dan NATO saat ini masih berlanjut.

Konflik antara Rusia dan Ukraina ini berdampak terhadap pemulihan ekonomi global.

Amerika Serikat bersama dengan Eropa dan sekutu lainnya, mengeluarkan pernyataan bersama pada hari Sabtu (26/2/2022).

Pernyataan tersebut mengatakan mereka akan menghapus beberapa bank Rusia dari Society Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT) atau sistem pembayaran untuk sebagian besar transaksi keuangan internasional. Hal ini sebagai tanggapan atas operasi militer Moskow yang sedang berlangsung di Ukraina.

 

Minyak Dunia

Minyak semakin mendekati US$ 100 dolar AS per barel pada perdagangan Selasa (1/3/2022) waktu Asia. Hal ini karena investor mulai memperhitungkan dampak sanksi terbaru negara-negara Eropa terhadap Rusia.

Pergerakan Harga Minyak Mentah WTI. Sumber: investing.com

 

Krisis Ukraina telah menambah dukungan lebih lanjut kepada pasar minyak yang melonjak karena pasokan yang terbatas ketika permintaan pulih dari pandemi Covid-19.

Harga minyak mentah masih menguat di dorong oleh ketakutan bahwa ekspor minyak dan gas Rusia akan terganggu karena sejumlah bank di Rusia telah di keluarkan dari sistem pembayaran antar bank internasional SWIFT.

Untuk melindungi ekonomi Rusia dari sanksi, bank sentral Rusia melipat gandakan suku bunga acuan menjadi 20% setelah nilai tukar mata uang Ruble terhadap USD anjlok ke level terendah dalam sejarah.

[Baca Juga: Potensi Kelangkaan! Begini Efek Lain dari Ketegangan Rusia dan Ukraina]

 

Selain harga minyak yang bergejolak, komoditas pangan dan produk untuk pertanian ikut terganggu. Hal itu karena Rusia merupakan produsen gandum dan pupuk, kedua produk itu mengalami kenaikan harga.

Harga gandum dan jagung masih alami kenaikan. Gandum berjangka yang diperdagangkan di Chicago telah naik sekitar 12% sejak awal tahun ini, sementara jagung berjangka melonjak 14,5% pada periode yang sama.

Harga gandum dunia saat ini diperkirakan mencapai US 417,25 sen dolan per bushel atau gantang (3,25 kg).

Pergerakan Harga Gandum AS Berjangka. Sumber: Investing.com

 

Selain di AS, cuaca panas juga melebar ke wilayah utara dan kini mengancam Kanada. Eropa Barat juga mengalami hal yang sama, sehingga mengancam potensi panen gandum dalam beberapa pekan terakhir.

Harga gandum yang melonjak ini seiring dengan proyeksi berkurangnya panen dari Amerika Serikat, sebagai produsen terbesar di dunia, pada musim semi.

 

Emas

Harga emas kembali menguat pada akhir perdagangan Selasa pagi, setelah Barat menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Pergerakan Harga Emas Berjangka. Sumber: investing.com

 

Pergerakan IHSG

Di tengah pemberlakuan bea meterai Rp 10.000 untuk setiap transaksi harian minimum Rp 10 juta, IHSG masih direspons positif oleh pasar.

Walaupun pada Kamis dan Jumat minggu lalu Bursa mengalami pelemahan terkait respon pada konflik Rusia dan Ukraina.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan Maret 2022 menguat 1,21% (09.11 WIB). Pergerakan indeks saham bergerak di level 6950,50 – 6977.596.

Top gainers pada pembukaan pasar hari ini ada ADMR yang menguat hingga 8,80%, IIPE menguat 6,48%.

Saham-saham batu bara menjadi pendorong IHSG pada perdagangan Sesi I – Selasa ini. Beberapa saham yang mengalami penguatan INDY 17%, ADRO 7,76%, ITMG 6,28% dan PTBA 4,14%.

Tidak ketinggalan, duo emiten tambang batu bara Boy Thohir juga melambung pagi ini. Saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) melejit 8,40% dan Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) naik 2,86%.

Pada 30 menit perdagangan, saham Bluechip yang menjadi top gainers di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) menjadi yang paling banyak diborong asing Rp 199 miliar, menyusul saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang dikoleksi Rp 90,9 miliar.

Jika Sobat Finansialku ingin menambah literasi soal investasi saham, yuk perbanyak referensi lewat ebook gratis berikut ini.

Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA

9 Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

 

Bagaimana menurut Anda mengenai informasi di atas? Tulis opini Anda pada kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa bagikan juga artikel ini pada rekan-rekan lainnya. Terima kasih.

 

Editor: Ratna SH

Sumber Referensi:

  • Kontan.co.id
  • Market.bisnis.com
  • CNBN Indonesia
  • IPOT news
  • Tradingviews
  • Investing.com

dilema besar