Harga CPO (Crude Palm Oil/Minyak Sawit Mentah) di awal sesi perdagangan hari ini, Selasa (12/4/2022), dibanderol di level MYR 6.149/ton, turun tipis dari penutupan kemarin pagi ini (10.38).
Harga CPO naik di atas level MYR 6.000 per ton, karena investor menilai tanda-tanda ekspor yang lebih kuat dengan latar belakang permintaan yang meningkat.
Ekspor CPO Malaysia pada Maret naik 14,1% dari bulan sebelumnya di 1,265 juta ton, mengalahkan perkiraan analis karena pengiriman ke China dan India meningkat.
Selain itu, kelangkaan minyak bunga matahari, yang mana Rusia dan Ukraina menyuplai hampir 75% dari ekspor global, membuat Uni Eropa beralih Malaysia dan Indonesia untuk menggantikan pasokan.
Menurut Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB), persediaan CPO Malaysia di Maret menyusut 2,99% di 1,47 juta ton. Namun, produksi melonjak 24% menjadi 1,41 juta ton dan ekspor naik 14,1% menjadi 1,27 juta ton yang melebihi perkiraan pasar.
Di Eropa, harga CPO diperdagangkan di kisaran antara US$ 5 dan US$ 15 per ton lebih tinggi. Ekspektasi produksi yang lebih kuat dan ekspor yang lebih lemah selama April ditambah dolar yang kuat, membuat pembeli beralih ke minyak nabati lain sehingga membatasi kenaikan harga CPO.
Tidak hanya itu, Chicago Board of Trade melaporkan minyak kedelai AS naik pada Jumat (8/4) pekan lalu setelah Departemen Pertanian AS menurunkan perkiraan untuk produksi di Amerika Selatan.
Mau untung maksimal dari trading komoditas? Cari tahu caranya melalui ebook ini.
Sumber Referensi:
- tradingeconomics.com
- cnbcindonesia.com
dilema besar