Grab dan Induk Shopee Dapat Izin Bikin Bank Digital di Singapura

#FinansialkuNews Bank Digital Ekonomi Grab Perbankan Shopee SingapuraLeave a Comment on Grab dan Induk Shopee Dapat Izin Bikin Bank Digital di Singapura

Grab dan Induk Shopee Dapat Izin Bikin Bank Digital di Singapura

Empat kelompok perusahaan termasuk Grab dan perusahaan induk Shopee dapat izin operasi bank digital dari pihak MAS (Monetary Authority of Singapore).

Ketahui selengkapnya dalam artikel Finansialku di bawah ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Empat Perusahaan Penerima Izin Operasi Bank Digital

Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) menerbitkan izin operasi bank digital kepada empat kelompok perusahaan.

Dengan lisensi tersebut, keempat konsorsium ini dapat membangun bank yang beroperasi penuh secara digital. Secara jelasnya keempat perusahaan penerima lisensi itu adalah;

  1. Ant Group yang merupakan anak perusahaan Alibaba Group
  2. Konsorsium Grab-Singapore Telecommunication Limited (Singtel)
  3. Sea Group yang merupakan induk dari Shopee
  4. Serta konsorsium yang terdiri dari perusahaan asal China, termasuk Greenland Financial Holdings.

 

Adapun lisensi yang diterbitkan terbagi dalam dua jenis, yaitu lisensi bank penuh untuk konsorsium Grab-Singtel dan Sea Group, dan lisensi bank digital wholesale untuk Ant Group dan Greenland Financial Holding.

Kelompok perusahaan dengan lisensi bank penuh, diperkenankan untuk menyediakan semua jenis layanan perbankan kepada nasabah ritel maupun korporasi.

Sementara perusahaan dengan lisensi bank digital wholesale hanya diizinkan untuk menyasar korporasi serta tidak mengizinkan layanan retail.

Untuk Ant Group, linsesi bank digital dari Singapura memberikan peluang segar untuk ekspansinya. Kemungkinan merchant yang menggunakan layanan Alipay akan menjadi pelanggan potensial layanan perbankan digital Ant Group.

Sementara itu, Grab yang fokus bisnisnya yakni transportasi mengalami penurunan akibat pandemi, mulai memperluas layanan keuangan, sebagaimana melansir Kompas.com.

Grab dan Induk Shopee Dapat Izin Bikin Bank Digital di Singapura 01

[Baca Juga: Wow! Grab dan Gojek Bakal Merger, Bakal Seperti Apa Ya?]

 

Singtel, yang juga menjadi mitra Grab, sudah memiliki layanan pembayaran mobile sendiri di Singapura.

Grab-Singtel memaparkan, rencananya lisensi bank digital ini akan ditargetkan bagi pelanggan yang tidak memiliki rekening bank. Misalnya, para profesional muda, pekerja mikro dan sektor hiburan, serta UMKM.

Selain itu, Grab-Singtel juga akan merekrut 200 orang sebelum peluncuran bank virtual pada awal 2022. Singtel menyediakan layanan seluler, broadband fiber dan TV, dan memiliki porsi 40 persen dari kemitraan tersebut.

Sementara itu, Sea Ltd. yang sahamnya terdaftar di bursa AS, adalah entitas kedua yang mendapatkan lisensi bank penuh. Saham Sea naik 8,3 persen pada hari Jumat, kenaikan terbesar dalam sekitar empat bulan terakhir.

 

Pengertian Bank Digital

Jika melihat ke belakang industri bank digital di Indonesia dimulai oleh BTPN melalui Jenius.

Layanan yang dicetuskan pada tahun 2016 tersebut membuka pintu gerbang bagi bank-bank konvesional di Indonesia untuk memasuki dunia digital.

Menyusul BTPN, kemudian ada nama-nama lain seperti Danamon dan Bukopin. Selain itu, adapula layanan Digibank dari DBS hingga Tomorrow dari UOB yang baru masuk ke Indonesia pada tahun 2020 ini.

Bank digital sendiri merupakan suatu bentuk upaya mendigitalisasi atau mengubah layanan bank konvesional ke layanan digital.

Dengan kata lain, semua layanan perbankan dilakukan secara digital tanpa kertas fisik dan tanpa harus datang ke kantor cabang bertemu customer service.

Bisa dipastikan hampir semua layanan perbankan bisa dilakukan sambil rebahan mulai dari buka rekening, membuka akun untuk membeli produk investasi, melakukan transfer uang, membayar tagihan, hingga mengisi ulang saldo dompet digital.

Hal lain yang membedakan dengan bank konvensional ialah bank digital bebas dari biaya admin bulanan. Sebagaimana diketahui, bank konvensional sampai saat ini masih memberikan beban administrasi bulanan atau saldo mengendap.

Perlu dicatat, bank digital memiliki perbedaan dengan internet banking atau mobile banking.

Salah satu perbedaan yang mencolok ialah fungsi internet banking atau mobile banking hanya sebatas melakukan transfer dan pembayaran.

Fitur yang lebih beragam inilah yang membuat bank digital diminati oleh kaum milenial karena memiliki akses yang mudah dan hanya membutuhkan jaringan internet.

 

Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel di atas? Kamu bisa berbagi komentar lewat kolom komentar di bawah ini.

Sebarkan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya.

 

Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA

9 Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

 

Sumber Referensi:

  • Aprianto Cahyo Nugroho. 07 Desember 2020. Dapat Lisensi BankDigital di Singapura, Saham Singtel Melonjak 11 Persen. Bisnis.com – https://bit.ly/3qE64jm
  • Wahyunanda Kusuma Pertiwi. 07 Desember 2020. Grab dan Induk Shopee Kantongi Izin Bikin BankDigital di Singapura. Kompas.com – https://bit.ly/3qBRrgd
  • Steven Ransingin. 17 November 2020. Mengenal Tren BankDigital di Kalangan Milenial. Wartaekonomi.co.id – https://bit.ly/37Nswh8

 

Sumber Gambar:

  • https://bit.ly/2JL88oT
  • https://bit.ly/3qBWbCK

 

dilema besar

Leave a Reply

Back To Top