Gempa Bumi 5 M Mengguncang Kabupaten Pacitan Dini Hari

Gempa Bumi 5 M Mengguncang Kabupaten Pacitan Dini Hari

Gempa bumi berkekuatan 5,0 Magnitudo mengguncang Kabupaten Pacitan Jawa Timur, ini penjelasan BMKG.

Yuk simak informasi selengkapnya dalam artikel Finansialku di bawah ini!

 

Rubrik Finansialku

 

Gempa 5,0 Magnitudo Dini Hari Tadi

Bencana alam terjadi di tengah wabah virus corona atau Covid-19. Senin dini hari tadi (22/06) sekitar pukul 02.33 WIB gempa bumi bermagnitudo 5,0 terjadi di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Menurut berita yang tersiar di beberapa media nasional, gempa di wilayah Pacitan tersebut tercatat ikut menggetarkan beberapa daerah di sekitarnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan lokasi gempa yang terjadi pada pukul 02.33 WIB itu berada di 9,11 Lintang Selatan – 110,85 Bujur Timur dengan kedalaman 63 kilometer, dan pusat gempa berada di laut 107 kilometer barat daya Pacitan.

Mengutip CNN Indonesia, getaran gempa dirasakan sampai Yogyakarta, Bantul, Sleman, Wonogiri, Tulungagung, dan Karangates dalam skala III Modified Mercalli Intensity (MMI).

Sementara itu, dalam skala II MMI getaran dirasakan sampai Nganjuk, Trenggalek, Purworejo, Ponorogo, Banjarnegara, dan Purwokerto.

Adapun skala Mercalli merupakan salah satu satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi, terutama jika tidak terdapat peralatan seismometer di tempat kejadian, seperti dikutip dari laman BMKG.

[Baca Juga: Waspada! Gunung Merapi Kembali Mengalami Erupsi]

 

Sekedar informasi, Sobat Finansialku, berikut ini beberapa jenis getaran menurut hitungan skala;

Skala I, getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang. Sedangkan untuk Skala II, getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Selain itu ada Skala III, getaran dirasakan nyata, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Ada juga Skala IV, gempa dirasakan banyak orang di dalam rumah, di luar rumah serta ditandai antara lain jendela atau pintu berderik dan dan dinding berbunyi.

Nah, pada skala V, getaran dirasakan hampir semua orang ditandai dengan barang terpelanting, tiang dan barang besar bergoyang.

BMKG tidak lagi memakai satuan Skala Richter (SR) untuk menghitung kekuatan gempa bumi. Sejak 2008, BMKG telah mengganti penyebutan kekuatan gempa dari skala richter (SR) menjadi Magnitudo (M).

Dalam keterangan resminya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyebut gempa bumi ini sebagai jenis gempa menengah yang diakibatkan adanya aktivitas subduksi.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal fault,” kata Rahmat seperti dikutip dari Kompas, Senin (22/06).

Dalam pandangan lain, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan lebih detil soal gempa dan aktivitas lempeng yang terjadi.

“Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi batuan pada slab lempeng Indo-Australia tersubduksi,” kata Daryono, masih mengutip laman yang sama

Lebih lanjut, Daryono juga menjelaskan penyebab mengapa subduksi ini bisa terjadi.

“Mekanisme penyesaran turun ini dipicu oleh bekerjanya gaya ekstensional berupa tarikan lempeng ke arah bawah akibat gaya gravitasi atau slab pull mechanism,” terang Daryono.

Meski begitu, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Menyikapi kejadian tersebut, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain itu masyarakat juga diharapkan agar menghindari bangunan jika ada yang retak atau rusak akibat gempa.

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal kamu cukup tahan gempa, atau pun pastikan tidak ada kerusakan akibat getaran yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kamu kembali kedalam rumah.

 

Tenangkan Sesama, Bantu yang Kita Bisa

Sobat Finansialku, saat ini alam sedang menguji solidaritas manusia di muka bumi. Sebagian dari kita, harus diuji kesabarannya dengan tempaan dari kiri dan kanan.

Inilah saatnya! Kita perlu membuktikan pada alam akan keseriusan kita dalam membantu sesama.

Sobat Finansialku bisa membuktikannya melalui donasi bersama Finansialku, yaitu dengan menekan tombol di bawah ini sekarang. Terima kasih 🙂

 

Bagikan setiap artikel Finansialku kepada kawan atau sanak saudara yang membutuhkan lewat berbagai platform yang tersedia di bawah ini.

Semoga bermanfaat, ya.

 

Sumber Referensi:

  • Admin. 22 Juni 2020. GempaPacitan 5.0 M Turut Getarkan Beberapa daerah. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/2YS69CS
  • Luthfia Ayu Azanella. 22 Juni 2020. GempaMagnitudo 5,1 di Selatan Jawa akibat Subduksi Lempeng Indo-Australia. Kompas.com – https://bit.ly/2Ynvhm8
  • Nur Hidayah Perwitasari. 22 Juni 2020 Penjelasan BMKG SoalGempa yang Guncang Jogja Hingga Banjarnegara. Tirto.id – https://bit.ly/2YmgtnH
  • Admin. 15 November 2019. Perbedaan Skala Richter dan Magnitudo untukGempa. Tagar.id – https://bit.ly/3fOZuQT

dilema besar